Liputan6.com, Jakarta - BUMN Holding Industri Pertambangan MIND ID atau Mining Industry Indonesia berkomitmen memberikan sumbangsih sebagai bagian dari upaya transformasi Kementerian BUMN di bawah kepemimpinan Menteri BUMN Erick Thohir selama empat tahun terakhir. MIND ID ikut serta dalam menguatkan DNA korporasi kelas dunia sebagai salah satu perusahaan pelat merah.
Hal ini menjadi bukti nyata kesuksesan kepemimpinan Erick Thohir dalam melakukan transformasi BUMN untuk Indonesia maju sebagaimana yang tercermin dari rekam jejak MIND ID yang mampu memberikan kenaikan di sektor pendapatan perusahaan. Perusahaan induk yang membawahi PT ANTAM Tbk., PT Bukit Asam Tbk., PT Freeport Indonesia, PT INALUM, dan PT Timah Tbk., mampu memberikan nilai lebih untuk Indonesia.
Advertisement
Dalam catatan teranyar, BUMN holding industri pertambangan MIND ID berhasil naik peringkat dalam daftar terbaru 100 perusahaan terbesar di Indonesia (Fortune Indonesia 100). Di mana MIND ID menduduki ranking 7 (tahun 2023 kinerja 2022) dari yang sebelumnya berada di ranking 10 (tahun 2022 kinerja 2021).
Meningkatnya pencapaian MIND ID tentu tidak lepas dari peran seluruh anggota Grup MIND ID. Masing-masing Anggota MIND ID terus memberikan performa terbaiknya.
"Dalam mengakselerasi proyek strategis, kami di MIND ID telah berkomitmen untuk memberikan nilai tambah yang signifikan bagi Indonesia melalui program hilirisasi," ujar Direktur Utama MIND ID, Hendi Prio Santoso.
Hendi menjelaskan bahwa MIND ID akan terus berupaya memaksimalkan operasional pertambangan, selaras dengan prinsip-prinsip good mining practice. Di samping itu, perusahaan ini akan memberdayakan masyarakat di sekitar area pertambangan melalui program ekonomi berkelanjutan untuk mewujudkan pertambangan yang berkelanjutan.
Transformasi dan kerja keras MIND ID tidak luput dari peran berbagai pihak, terutama Erick Thohir sebagai Menteri Badan Usaha Milik Negara periode 2019-2024. Hal ini tercermin melalui pencapaian sektor keuangan selama empat tahun di masa Transformasi Kementerian BUMN serta visi transformasi berkelanjutan di dalamnya.
“MIND ID terus mengalami kenaikan pendapatan laba bersih perusahaan sejak 2019. Hal ini tentu tidak terlepas dari kinerja kami dan kepemimpinan pak Erick Thohir yang memberikan arahan agar perusahaan di bawah naungan BUMN berkembang dan bisa memberikan nilai lebih bagi Indonesia,” kata Sekretaris Perusahaan BUMN Holding Industri Pertambangan MIND ID, Heri Yusuf.
Heri mengatakan untuk 2023, kemungkinan laba bersih juga aset MIND ID akan kembali mengalami kenaikan signifikan. Terhitung dari Januari hingga Juni 2023, aset MIND ID sudah mencapai Rp236 triliun dan laba bersih perusahaan pada periode yang sama sebesar Rp13,52 triliun.
Selain dari sisi keuangan, MIND ID melalui anak perusahaannya menjalankan misi percepatan hilirisasi di sektor industri pertambangan. Hilirisasi tersebut sesuai dengan amanat yang diberikan Presiden Joko Widodo kepada MIND ID agar bekerja keras dalam melakukan berbagai upaya hilirisasi di sektor industri mineral dan energi.
Grup MIND ID ditunjuk menggarap beberapa Proyek Strategis Nasional (PSN) di antaranya dalam upaya percepatan hilirisasi melalui pembangunan berbagai smelter yang menyokong rantai hilir industri pertambangan.
Di antara PSN yang kini digarap MIND ID yakni pembangunan proyek Smelter Grade Alumina Refinery (SGAR) di Mempawah, Kalimantan Barat. Kehadiran SGAR tersebut salah satunya bertujuan melengkapi rantai pasok antara mineral bijih bauksit di Kalimantan Barat dengan pabrik peleburan aluminium milik PT Inalum.
MIND ID memiliki segala sesuatu untuk membangun sektor hilir tambang di Tanah Air. Dengan kemampuan Inalum memproduksi aluminium, Antam dengan pembangunan FeroNikel, Freeport dengan pabrik tembaga dan PT Timah dengan pengembangan smelter timah, perusahaan tambang BUMN mampu menjadi andalan pemerintah menuju hilirisasi dan transisi energi.
Dengan transisi energi, MIND ID juga bisa menjadi andalan pemerintah terkait ekosistem kendaraan listrik melalui pengembangan produksi baterai listrik. PT Antam Tbk misalnya, saat ini memiliki bijih nikel kadar rendah yang dibutuhkan sebagai bahan baku pembuatan baterai kendaraan listrik. Selain itu, MIND ID turut membentuk konsorsium dalam pembangunan Indonesia Battery Company (IBC).
Menurut Heri, program hilirisasi tambang bisa menjadi alat untuk mendorong multiplier effect atau dampak berganda di dalam perekonomian secara jangka panjang melalui upaya peningkatan nilai tambah. Selain itu, dengan hilirisasi ketergantungan terhadap barang impor kemungkinan juga akan berkurang.
"Dengan adanya hilirisasi, MIND ID berkontribusi dalam menyediakan lapangan pekerjaan," ujarnya.
Baca Juga