Liputan6.com, Jakarta - Salah satu anggota perusahaan BUMN Holding Industri Pertambangan MIND ID (Mining Industry Indonesia yakni PT Freeport Indonesia membangun smelter manyar di Gresik, Jawa Timur. Pembangunan smelter manyar ini sebagai upaya perseroan untuk menerapkan hilirisasi tembaga.
Smelter Manyar akan menjadi pabrik pemurnian dan pengolahan konsentrat tembaga kedua milik PT Freeport Indonesia yang dibangun di Kawasan Java Integrated Industrial Estate (JIIPE), Gresik, Jawa Timur dengan lahan mencapai 100 hektar. Demikian dari keterangan tertulis MIND ID, 6 Oktober 2023, dikutip dari Antara, Jumat (13/10/2023).
Baca Juga
Adapun Smelter Manyar tersebut dirancang memiliki kapasitas pengolahan konsentrat tembaga sebesar 2 juta ton per tahun. Perkembangan proses pembangunan smelter tembaga di Gresik tersebut sudah mencapai 76 persen.
Advertisement
Smelter tersebut bakal selesai tahun depan. Smelter Manyar diprediksi mampu menghasilkan 600.000 ton tembaga per tahun. Selain itu, smelter Manyar akan akan menghasilkan 50 ton emas dan 210 ton perak per tahun.
Adapun BUMN Holding Industri Pertambangan MIND ID (Mining Industry Indonesia) sebagai induk perusahaan pertambangan milik negara berupaya mempercepat dan memaksimalkan hilirisasi komoditas pertambangan di Indonesia.
Direktur Utama MIND ID, Hendi Prio Santoso menuturkan, hilirisasi merupakan salah satu dari tiga mandat yang diberikan pemerintah kepada MIND ID meliputi pengelolaan cadangan dan sumber daya strategis, hilirisasi, dan memiliki kepemimpinan pasar yang terwujud melalui optimalisasi komoditas mineral dan ekspansi bisnis.
Hendi menuturkan, adanya hilirisasi industri pertambangan ini dapat memperkuat struktur industri hingga memberikan nilai lebih untuk Indonesia. "Dengan adanya hilirisasi juga MIND ID mampu menyediakan lapangan pekerjaan," ujar dia.
Meningkatkan Nilai Tambah Produk
Hendi menilai, hilirisasi adalah strategi penting dalam pengembangan industri dan ekonomi Indonesia, yang bertujuan meningkatkan nilai tambah produk dalam negeri, menciptakan lapangan kerja, dan mengurangi ketergantungan pada impor.
"Dengan fokus pada hilirisasi, kami berupaya mengembangkan industri-industri turunan yang akan memberikan manfaat jangka panjang bagi negara dan masyarakat Indonesia,” kata dia.
Adapun upaya hilirisasi industri pertambangan MIND ID dijalankan melalui anggota perusahaannya yang meliputi PT Antam, PT Bukit Asam, PT Freeport Indonesia, PT Inalum dan PT Timah.
Selain Freeport, upaya untuk optimalkan hilirisasi antara lain pembangunan proyek Smelter Grade Alumina Refinery (SGAR) di Mempawah, Kalimantan Barat.
Pabrik peleburan alumina yang dijadwalkan beroperasi pada 2025 tersebut dibangun untuk melengkapi rantai pasok antara mineral bijih bauksit di Kalimantan Barat dengan pabrik peleburan aluminium milik PT Inalum.
SGAR Mempawah memiliki kapasitas produksi 1 juta ton alumina per tahun dengan estimasi bahan baku bauksit sebanyak 3,3 juta ton per tahun.
Advertisement
Meningkatkan Kapasitas Produksi
Selanjutnya PT Inalum berhasil meningkatkan kapasitas produksi aluminium melalui anak perusahaannya, Indonesia Aluminium Alloy (IAA) yang kini sudah melakukan soft commissioning memastikan mesin-mesinnya siap beroperasi dalam mendaur ulang aluminium.
Selain itu, PT Aneka Tambang Tbk membangun smelter feronikel berkapasitas 13.500 ton nikel dalam feronikel (TNi) di Halmahera Timur, Maluku Utara yang beroperasi pada akhir 2023. Saat smelter feronikel Halmahera Timur sudah resmi beroperasi, maka dapat menambah portofolio total kapasitas produksi terpasang feronikel tahunan PT Antam menjadi 40.500 TNi.
Selanjutnya, PT Timah telah membangun smelter Top Sumberge Lance (TSL) Ausmelt Furnace di Kawasan Unit Metalurgi Muntok, Kabupaten Bangka Barat. TSL Ausmelt Furnace merupakan salah satu bentuk transformasi dan inovasi teknologi pengolahan timah kadar rendah.
Teknologi TSL Ausmelt Furnace sendiri mampu mengolah konsentrat bijih timah dengan kadar mulai dari 40 Sn, dengan kapasitas produksi 40.000 ton timah kasar per tahun atau 35.000 metrik ton ingot per tahun. Hendi menerangkan MIND ID juga mendorong hilirisasi komoditas minerba terutama aluminium dan nikel dengan mengembangkan bisnis baterai kendaraan listrik melalui PT Industri Baterai Indonesia (IBC).
"IBC sukses meluncurkan Battery Asset Management Services (BAMS) yang menjadi tanda pengembangan hilirisasi komoditas minerba khususnya aluminium dan nikel," ucapnya.
Berjalan Sesuai Rencana
Sebelumnya diberitakan, pembangunan smelter tembaga milik PT Freeport Indonesia (PTFI) di Gresik sudah mencapai 76 persen. Konstruksi fisiknya smelter ini dibidik rampung di akhir 2023 ini.
Presiden Direktur PTFI Tony Wenas menyampaikan pembangunan Smelter Gresik itu berjalan sesuai dengan rencana. Dia membidik smelter pengolahan tembaga ini bisa beroperasi pada Mei 2024 mendatang.
"Akhir Agustus (2023) itu sudah 76 persen dan akhir tahun ini konstruksi fisiknya mudah-mudahan 100 persen. Bulan Mei (2024) bisa mulai beroperasi," kata dia saat ditemui di Hotel Kempinski, Jakarta, ditulis Rabu (27/9/2023).
Informasi, nilai investasi PT Freeport Indonesia untuk proyek ini telah menyentuh USD 2,2 miliar atau setara Rp 33 triliun per Mei 2023. Dari total investasi USD 3 miliar atau sekitar Rp 45 triliun, dan telah menyerap 15.000 tenaga kerja Indonesia.
Smelter di PapuaSementara itu, dia belum bisa memastikan kapan mulai pembangunan untuk smelter di Papua dimulai. Menurutnya itu masih dalam tahap diskusi dan pendalaman.
Smelter di Papua menjadi salah satu rencana pembangunan smelter untuk mendorong hilirisasi dari bahan tambang yang diolah PT Freeport Indonesia.
"Itu belum ada detail pembicaraan bapak Menteri Investasi, masih dibicarakan," kata dia.
Advertisement