Liputan6.com, Jakarta MIND ID mengajak masyarakat untuk makin mengoptimalkan Brankas LM yang merupakan platform investasi dan penyimpanan emas digital milik BUMN Holding Industri Pertambangan Indonesia tersebut.
Direktur Portofolio dan Pengembangan Usaha MIND ID, Dilo Seno Widagdo mengatakan, masyarakat semakin tertarik menjadikan emas sebagai instrumen lindung nilai yang andal.
Advertisement
Baca Juga
“Permintaan investasi emas saat ini sangat tinggi, dan ini menjadi momentum yang tepat untuk mengoptimalkan platform Brankas LM,” katanya.
Advertisement
Dilo pun mengungkapkan, dengan menggunakan Brankas LM, masyarakat dapat membeli emas secara real-time tanpa harus mengantre. Ia menyebut, emas yang dibeli tersimpan secara aman dan tersertifikasi, serta dapat dikonversi menjadi bentuk fisik kapan saja atau bahkan dijual kembali di harga spot yang menguntungkan.
“Banyak kemudahan yang ditawarkan. Ini saat yang tepat untuk mengoleksi emas untuk tabungan masa depan,” ungkapnya.
Dilo menjelaskan bahwa saat ini bank-bank sentral di berbagai negara mulai mengalihkan cadangan devisanya ke dalam bentuk emas sebagai strategi mitigasi terhadap ketidakpastian global.
"Pergeseran ini mendorong lonjakan permintaan, sekaligus berkontribusi terhadap kenaikan harga emas di pasar global dan domestik," jelasnya.
"Tren ini juga diperkuat oleh penguatan nilai tukar dolar AS, terutama pada periode April hingga Juli, saat jatuh tempo pembayaran utang luar negeri dan pembagian dividen dari berbagai korporasi nasional," imbuh Dilo.
Perkuat Cadangan dan Produksi Emas
Dilo menegaskan bahwa MIND ID melalui ANTAM dan PT Freeport Indonesia terus memperkuat cadangan dan produksi emas.
“Kebutuhan emas memang meningkat secara signifikan. Kami terus memperkuat integrasi agar kebutuhan masyarakat bisa dipenuhi dari sumber daya mineral dalam negeri,” tegasnya.
Dilo membeberkan, usia tambang emas ANTAM di Blok Pongkor kini tersisa sekitar tiga hingga empat tahun.
"Namun ANTAM telah memetakan potensi cadangan baru di berbagai wilayah seperti Aceh, Sumatra Utara, Jawa Barat, Jawa Timur, Maluku, Papua, hingga Nusa Tenggara, beberapa di antaranya diproyeksikan mulai direalisasikan dalam waktu dekat," bebernya.
Dilo juga menyebut, PT Freeport Indonesia memiliki umur tambang sekitar 20 tahun dan saat ini memproduksi emas sebesar 50 hingga 60 ton per tahun melalui fasilitas Precious Metal Refinery (PMR) di Gresik.
“Ekspansi cadangan sangat diperlukan. Kami berkomitmen untuk memastikan kebutuhan emas domestik yang mencapai sekitar 70 ton per tahun dapat terus terpenuhi dari hasil produksi mineral dalam negeri,” sebutnya.
Sebagai informasi, Grup MIND ID melalui PT Aneka Tambang Tbk (ANTAM) dan Unit Bisnis Pengolahan dan Pemurnian Logam Mulia (UBPP LM) menghadirkan layanan Brankas LM yang memungkinkan masyarakat membeli dan menyimpan emas fisik dalam bentuk digital secara mudah, aman, dan terpercaya.
(*)
Advertisement
