Liputan6.com, Yogyakarta - Ribuan lurah dan pamong di DIY berkumpul dalam Jogja Nyawiji ing Pesta Demokrasi siap digelar pada Sabtu (28/10) pagi di Monumen Jogja Kembali, Sleman untuk deklarasi Pemilu 2024 yang aman dan damai.
Sekretaris Jenderal Paguyuban Lurah dan Pamong Kalurahan DIY Nayantaka, Suhadi mengatakan, acara ini merupakan deklarasi seluruh masyarakat DIY untuk menjaga keamanan dan ketertiban selama pemilu 2024 dan meminta arahan kepada Sri Sultan dalam menjaga kerukunan saat pemilu.
"Nantinya juga akan ada kesepakatan bersama tentang saling menghormati perbedaan dan mengedepankan kepentingan umum, memperkokoh bhineka tunggal ika dalam kehidupan bermasyarakat sebagai keluarga besar NKRI. Dengan demikian pesta demokrasi mendatang bisa dilaksanakan dengan baik," paparnya dalam Jumpa Pers di Gedhong Pracimosono, Kompleks Kepatihan, Yogyakarta pada Jumat 27 Oktober 2023.
Advertisement
Suhadi mengatakan, adanya perbedaan pandangan politik dapat menjadi potensi benturan saat pesta demokrasi di Indonesia. Selain itu kemungkinan munculnya politik identitas yang bisa memecah belah bangsa menjadi perhatian para lurah.
Baca Juga
"Pesta ya pesta tapi jangan kelewat batas, apalagi sampai mencederai sosial kemanusiaan. Jadi ikrar deklarasi ini diharapkan membuat pemilu bisa dilaksanakan dengan lebih baik," ujarnya.
Sekretaris Daerah DIY, Beny Suharsono mengatakan, acara ini juga ada konsep besar Sapa Aruh, dimana para Lurah, pamong kalurahan dan masyarakat yang hadir akan bersama-sama mendengarkan wejangan dan arahan dari Sri Sultan Hamengku Buwono X.
"Salah satu arahan beliau nantinya soal Pemilu 2024, dimana pesta demokrasi ini nantinya harus berjalan aman dan damai di DIY," ungkapnya.
Simak Video Pilihan Ini:
Netralitas ASN
Selain tentang Pemilu 2024 yang aman dan damai Beny juga mengatakan soal kenetralan ASN, termasuk Lurah dan pamong kalurahan, sudah memiliki aturannya dan tentu juga ada sanksinya, baik berat, sedang maupun ringan.
"Dalam hal ini, termasuk juga semua pegawai pemerintah yang dibiayai APBD. Tentu harus netral karena di OPD masing-masing mereka wajib membuat pakta integritas," ujarnya.
Kepala Biro Tata Pemerintahan Setda DIY, KPH Yudanegara mengatakan, kegiatan Jogja Nyawiji ing Pesta Demokrasi ini sangat erat kaitannya dengan peran Lurah sebagai pemangku urusan keistimewaan di DIY dalam menjaga Pemilu 2024 damai. Lurah yang memiliki tanggung jawab untuk menjaga agar lima urusan keistimewaan dalam amant UU Keistimewaan dapat terjaga dan terlaksana dengan baik dan lancar.
"Dan dari pihak Paguyuban Nayantaka menginginkan adanya Sapa Aruh dari Sri Sultan Hamengku Buwono X. Karena beliau bukan hanya sebagai Gubernur DIY, tapi juga merupakan Raja," imbuhnya.
Advertisement