Liputan6.com, Jakarta - Sekitar tahun 2500 SM, Palestina merupakan nama wilayah di barat daya negeri Syam, yaitu wilayah yang terletak di bagian barat Asia dan bagian pantai timur Laut Tengah.
Nama klasik wilayah Palestina adalah Kan'an karena menurut sejarah, orang pertama yang menetap di Palestina adalah orang Kan'an yang berasal dari Jazirah Arab. Bangsa Kan'an membangun sekitar 200 kota dan desa di Palestina seperti Pisan, Alqolan, Aka, Haifa, Bi'ru Al Shaba (Besheba) dan Bethlehem.
Kota besar Kan'an pada masa itu adalah Syekeem dan disusul oleh daerah yang masih ada hingga saat ini yaitu Asdod, Acco, Gaza, Al-Majdal. Jagga, Askelan, Ariha, Jericho, dan Bisan.
Advertisement
Baca Juga
Dirangkum dari berbagai sumber, bendera yang digunakan oleh nasionalis Arab Palestina pada paruh pertama abad ke-20 adalah bendera Pemberontakan Arab pada tahun 1916.
Namun versi lain menyebutkan bahwa bendera tersebut dirancang oleh Sir Mark Sykes dari Kementerian Luar Negeri Inggris. Apa pun cerita yang benar, bendera tersebut digunakan oleh Syarif Husain paling lambat pada tahun 1917 dan dengan cepat dianggap sebagai bendera gerakan nasional Arab di Mashriq.
Pada tanggal 18 Oktober 1948, bendera Pemberontakan Arab diadopsi oleh Pemerintah Seluruh Palestina, dan kemudian diakui oleh Liga Arab sebagai bendera Palestina.
Versi modifikasi (mengubah urutan garis) telah digunakan di Palestina setidaknya sejak akhir tahun 1930-an dan secara resmi diadopsi sebagai bendera nasional oleh Organisasi Pembebasan Palestina (PLO) pada tahun 1964.
Simak Video Pilihan Ini:
Makna Warna Bendera Palestina
Pada 1 Desember tahun yang sama Berikut ini Pada tahun ini, Komite Eksekutif Organisasi Pembebasan menetapkan sistem khusus untuk bendera yang menentukan standar dan ukurannya, dan warna hitam dan hijau dapat dipertukarkan.
Pada tanggal 15 November 1988, PLO mengadopsi bendera ini sebagai bendera Negara Palestina.
Berikut Makna dari Warna Bendera Nasional Palestina
Warna Hitam
Pada masa pra-Islam, bendera hitam merupakan tanda balas dendam. Hitam juga menjadi warna gaya rambut yang dikenakan saat memimpin pasukan ke medan perang.
Selain itu, Dinasti Abbasiyah yang memerintah dari Bagdad juga mengadopsi warna hitam sebagai simbol duka atas kerabat Nabi yang terbunuh dan sebagai peringatan Pertempuran Karbala.
Warna Putih
Dinasti Umayyah yang memerintah selama 90 tahun mengartikan putih sebagai warna simbolis mereka untuk pengingat pertempuran pertama Nabi Muhammad di Bagdad.
Warna putih juga digunakan untuk membedakan diri mereka dari Abbasiyah. Sebab, saat masa khalifah Abbasiyah, mereka lebih memilih menggunakan putih, bukan hitam sebagai warna berkabung mereka.
Warna Hijau
Dinasti Fatimiyah didirikan di Maroko oleh Abdullah Al-Mahdi. Lalu, dinasti ini menguasai seluruh wilayah Afrika Utara. Mereka mengambil warna hijau sebagai warna yang melambangkan kesetiaan kepada Ali bin Abi Thalib, sepupu Nabi Muhammad SAW.
Pasalnya Ali pernah dibungkus dengan selimut hijau menggantikan Nabi Muhammad untuk mencegah terjadinya pembunuhan. Warna hijau juga digunakan terus menerus hingga masa pemerintahan Salah Al-Din (Saladin) Al-Ayoubi atau Sultan Saladin, yang juga menggunakan warna kuning dalam konfrontasinya dengan Tentara Salib.
Warna Merah
Khawarij adalah kelompok Islam pertama yang lahir usai pembunuhan Khalifah Utsman III. Mereka membentuk partai republik pertama pada masa-masa awal Islam dengan menggunakan simbol bendera merah.
Selain itu, suku-suku Arab yang berpartisipasi dalam penaklukan Afrika Utara dan Andalusia membawa bendera merah yang menjadi simbol penguasa Islam Andalusia. Pada zaman modern, merah melambangkan Ashraf dari Hijaz dan Hashemites, keturunan Nabi Muhammad.
Penulis: Belvana Fasya Saad
Advertisement