Liputan6.com, Pekanbaru - Ribuan warga Pekanbaru bersama tentara dan polisi memadati lapangan apel Polda Riau untuk mendengarkan ceramah Ustaz Das'ad Latif. Penceramah kondang itu menyampaikan pesan-pesan damai pelaksanaan pemilihan umum (Pemilu).
Sebelum kegiatan bertajuk 'Doa Bersama Pemilu Damai 2024 Provinsi Riau' itu digelar, terlebih dahulu dilaksanakan Salat Subuh berjamaah. Ribuan orang sudah memadati lapangan sejak Jum'at subuh, 24 November, pukul 04.30 WIB.
Advertisement
Baca Juga
Dalam ceramahnya, Ustaz Das'ad menyampaikan bagaimana pentingnya menghargai lawan tanpa harus saling menjatuhkan. Menurutnya, tidak akan ada pemenang tanpa adanya lawan yang dihadapi.
Dia menyebut setiap orang boleh saja memilih jagoannya yang maju dalam Pemilu tapi yang lebih penting jangan menghina lawannya. Jangan sampai Pemilu menyebabkan perpecahan masyarakat, apalagi dengan tetangga.
"Ingat Pemilu 2019, siapa yang menjadi Presiden, Pak Jokowi, siapa lawannya saat itu, Pak Prabowo, kemudian siapa menterinya setelah itu, tapi kita dengan tetangga karena beda pilihan," kata Das'ad dalam ceramahnya.
Ustaz Das'ad juga mengingatkan pentingnya netralitas dalam penyelenggaraan Pemilu 2024. Semuanya akan berjalan baik dan tidak menjadi pemecah belah ketika aparatur sipil negara netral.
Di sisi lain, Ustaz Das'ad mengajak masyarakat jangan sampai membenci polisi. Masyarakat diminta mencintai penegak hukum karena apa yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari pasti berurusan nantinya dengan polisi.
"Ketika nanti sepeda motor mu hilang, kepada siapa melapor, ketika tanah mu diserobot, kepada siapa melapor, ke polisi," ujar Ustaz Das'ad.
*** Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Pakai Akal Sehat
Saat diwawancarai, Ustaz Das'ad menjelaskan, salah sebab munculnya perpecahan bangsa adalah momen-momen politik, terutama Pemilu. Diapun menghimbau masyarakat agar dalam menjalankan Pemilu jangan terbawa ke perasaan atau baper.
"Pemilu jangan baper, Pemilu pakai akal sehat, tidak ada kejayaan yang mau dicapai kejayaan kalau kita rusuh, menang terpilih presiden tapi efeknya rusuh tidak ada gunanya," jelas Ustaz Das'ad.
Ustaz Das'ad mengingatkan pentingnya menjaga persaudaraan. Umat Islam punya pedoman karena ada salah satu ayat yang mengikat yang artinya, "berpegang teguhlah engkau kepada tali persaudaraan agama Allah, jangan tercerai berai".
"Dalam negara, kita diikat pancasila, ada yang mengikat sila ketiga yaitu persatuan Indonesia," katanya.
Dia mengingatkan bagaimana Sumpah Pemuda terwujud puluhan tahun lalu yang dilakukan anak muda. Sejumlah pemuda perwakilan dari Jong Ambon hingga Jong Java berkumpul di Jakarta pada 28 Oktober 1928.
"Padahal anak muda belasan tahun, mereka berkumpul membuat ikrar yang intinya Sumpah Pemuda itu membawa Indonesia bersatu," jelasnya.
Menurut Ustaz Das'ad, kejayaan Indonesia bisa tercapai dengan modal persatuan. Dia mengaku dalam persatuan itu ada perbedaan sehingga tidak mungkin ada kampanye persatuan kalau semua sudah sama.
"Kita berbeda suku, ras dan agama, tetap kita harus bersatu," ujarnya.
Dalam pelaksanaan Pemilu, tambah Ustaz Das'ad, terjadi perbedaan partai hingga beda calon yang didukung. Hal itu dipersilahkan karena merupakan hak demorasi.
"Namun jangan sampai terpecah karena pemilihan presiden," imbuh Ustaz Das'ad.
Advertisement
Usaha dan Doa
Sementara itu, Kapolda Riau Inspektur Jenderal Mohammad Iqbal berharap doa yang dipandu oleh Ustaz Zulkfili bersama Ustaz Das'ad dan diikuti ribuan orang itu terkabul.
Dia menerangkan, ikhtiar ataupun usaha dalam mewujudkan Pemilu damai harus maksimal dilakukan. Namun semuanya itu harus diiringi dengan doa.
"Ada ayat, berdoalah maka insyaallah dikabulkan, makanya kami sepakat menggelar doa bersama," kata Iqbal.
Iqbal mengatakan, anggota Forum Komunikasi Pimpinan Daerah, KPU dan Bawaslu Riau bermunajat kepada Allah SWT agar setiap tahapan Pemilu berjalan aman, damai, tertib, kondusif, bermarwah, berintegritas.
"Dan insyallah penuh berkah," kata mantan Kepala Divisi Humas Mabes Polri itu.
Doa merupakan harapan terakhir Polda Riau agar Pemilu berjalan tertib, setelah menjalankan semua teori, menerapkan standar operasional prosedur, seminar dan simulasi Sispamkota dilakukan.
"Aparat keamanan, petugas di TPS, panwaslu dan panwascam dari ujung desa sampai provinsi sudah dilakukan, terus apel, gelar pasukan, maksimalnya hari ini berdoa, simbol bahwa berdoa bermohon kepada Allah agar semua berjalan dengan baik," katanya.