Liputan6.com, Bekasi - Komplotan begal bercelurit di Bekasi, gagal membawa kabur sepeda motor usai korbannya melawan dengan menggunakan tabung gas. Kejadian tersebut terekam CCTV dan viral di media sosial.
Dari video yang beredar, tampak tiga orang remaja yang sedang dikejar kelompok begal, masuk ke dalam sebuah warung kopi (warkop) yang berada di Jalan Yayasan Nurul Huda RT 02 RW 01, Bantargebang, Kota Bekasi.
Baca Juga
Seorang pelaku yang mengenakan hoodie warna hitam, mengancam korban dan pengunjung warkop dengan senjata tajam berupa celurit yang sudah dimodifikasi. Sementara satu rekannya mengamankan sepeda motor yang ditinggalkan korban.
Advertisement
Saat hendak kabur, pelaku sempat kembali mengancam dengan mengacungkan sajam. Namun pelaku langsung lari terbirit-birit usai melihat korban hendak melawan dengan menggunakan tabung gas melon.
Alhasil sepeda motor korban tak jadi dibawa kabur pelaku. Kejadian ini menuai reaksi netizen yang kebanyakan menyorot aksi korban menggunakan tabung gas untuk melawan pelaku.
"Ternyata begal takut sama tabung gas," tulis @nurida_rahmanilah_gar**.
"Wkwkwk gas lebih serem dari parang," celetuk @imanuel**.
"Tabung gas pun jadi enteng kalo lagi panik," ujar @elissc4anti**.
Â
Berharap Patroli Polisi
Sementara itu, penjaga warkop, Satori, mengatakan peristiwa tersebut terjadi Senin dini hari (18/12/2023). Pelaku berjumlah empat orang dengan mengendarai dua sepeda motor.
"Pelaku empat orang pakai dua motor dari arah utara. Korban dikejar, terus masuk ke sini. Pelaku bawa parang panjang," kata Satori saat ditemui, Rabu (20/12/2023).
Menurutnya, pelaku sempat membawa kendaraan korban, namun gagal lantaran korban melawan dengan menggunakan tabung gas ukuran tiga kilogram.
"Korban sempat masuk terus keluar lagi bawa tabung gas mau melawan pelaku. Pelaku kabur ke arah semula lagi," paparnya.
Satori menyebutkan kejadian begal baru pertama kali terjadi di warkop tersebut. Karenanya ia agak kaget lantaran korban dan pelaku yang muncul tiba-tiba.
"Kejadian (begal) ini baru pertama kali. Tapi kalau perampasan HP udah dua kali, lagi makan, terus dirampas," tandasnya.
Meski ada patroli, Satori mengaku wilayah tersebut terbilang rawan kriminalitas, terutama geng motor. Ia pun berharap pihak kepolisian dapat lebih rutin melakukan patroli, khususnya di jam-jam rawan.
 (Bam Sinulingga)
Advertisement