Liputan6.com, Yogyakarta - Tidur nyenyak berkualitas penting bagi tubuh untuk menjaga kebugaran dan kesehatan. Tentunya tidur berkualitas juga perlu dilakukan dalam waktu yang tepat, misalnya malam hari .
Faktanya, kurang tidur kronis dapat memengaruhi kebugaran fisik dan mental seseorang, hal itu juga meningkatkan risiko kondisi kesehatan tertentu, seperti penyakit jantung dan diabetes tipe 2.
Melansir Healthline, sulit tidur atau insomnia dipengaruhi banyak faktor. Salah satunya adalah makanan. Berikut ini adalah makanan mempengaruhi kualitas tidur.
Advertisement
Baca Juga
1. Makanan dan minuman berkafein
Makanan atau minuman yang mengandung kafein sudah pasti akan memberikan banyak energi bagi tubuh. Wajar saja, karena kafein merupakan stimulan sistem saraf pusat, yang berarti meningkatkan perasaan waspada dan membuat seseorang bisa lebih terjaga dan berenergi.
Makanan dan minuman berkafein, termasuk soda, kopi, teh berkafein, dan produk coklat berkafein dapat berdampak negatif terhadap tidur dan membuat tubuh sulit tidur malam hari.
Sebuah penelitian menunjukkan bahwa mengonsumsi kopi beberapa jam sebelum tidur, dapat memengaruhi tidur. Sebuah studi pada tahun 2013 terhadap 12 orang menemukan bahwa mengonsumsi 400 mg kafein sebelum tidur, serta 3 dan 6 jam sebelum tidur, secara signifikan dapat mengganggu tidur.
2. Makanan pedas
Mengonsumsi makanan pedas menjelang waktu tidur memungkinkan tubuh bakal tetap terjaga. Makanan pedas diketahui menyebabkan gangguan pencernaan dan memperburuk gejala mulas dan refluks asam.
Saat berbaring untuk tidur, asam bisa masuk ke kerongkongan dan menyebabkan iritasi. Hal ini dapat membuat tubuh tetap terjaga di malam hari dan menyebabkan gangguan tidur.
Kadar Gula Tinggi
3. Makanan dengan kadar gula tinggi
Makanan yang memiliki indeks glikemik (GI) tinggi dengan cepat meningkatkan kadar gula darah. Makanan ini termasuk karbohidrat olahan seperti roti putih, permen, dan makanan dengan tambahan gula dalam jumlah tinggi.
Di sisi lain, dalam penelitian tentang efek makanan GI tinggi terhadap tidur menunjukkan hasil yang beragam. Beberapa penelitian menghubungkan diet tinggi GI dengan insomnia dan masalah tidur, sementara penelitian lain menunjukkan bahwa makanan tinggi GI mengurangi jumlah waktu yang dibutuhkan orang untuk tertidur.
Sebuah studi pada 2019 menunjukkan mengonsumsi tambahan gula dan karbohidrat olahan dikaitkan dengan kemungkinan insomnia yang lebih tinggi.
4. Makanan berlemak
Mengonsumsi makanan tinggi lemak, seperti ayam goreng dan daging berlemak, dapat menyebabkan kurang tidur. Penelitian menunjukkan bahwa asupan lemak yang lebih banyak, terutama lemak jenuh, dapat berdampak negatif terhadap pola tidur.
Sebuah studi tahun 2016 pada 26 orang dewasa menemukan bahwa asupan lemak jenuh yang lebih tinggi dikaitkan dengan tidur yang lebih ringan dan kurang memulihkan.
5. Junk food
Junk food dan camilan kemasan bukanlah pilihan untuk dikonsumsi jelang tidur. Penelitian secara konsisten menghubungkan pola makan tinggi makanan ultra-olahan dengan kualitas tidur yang buruk dan durasi tidur yang pendek.
Sebuah studi 2018 yang mencakup data terhadap 118.462 remaja berusia 12–18 tahun menemukan bahwa durasi tidur yang lebih pendek dan kualitas tidur yang buruk dikaitkan dengan asupan makanan cepat saji, mie instan, dan makanan manis yang lebih tinggi.
Sebuah studi 2020 yang menyelidiki kebiasaan tidur remaja Brasil mengaitkan kualitas tidur yang buruk dengan asupan junk food setiap harinya.
(Taufiq Syarifudin)
Advertisement