Liputan6.com, Blora - Kepolisian masih melakukan penyelidikan untuk mengetahui penyebab kebakaran yang melalap Pasar Ngawen, Kabupaten Blora, Jawa Tengah, Selasa (9/1/2024) kemarin, sekitar pukul 14.00 WIB. Saksi-saksi yang mengetahui kronologi kejadian masih terus dimintai keterangan hingga hari ini.
"Hari ini masih pemeriksaan saksi-saksi," ujar Kapolsek Ngawen, AKP Lilik Eko Sukaryono kepada Liputan6.com, Rabu (10/1/2024).
Kobaran api yang meludeskan ribuan lapak pedagang di pasar setempat, baru bisa dipadamkan total oleh petugas dengan melibatkan pemadam kebakaran (damkar) dari lintas daerah pada tengah malam.
Advertisement
"(Api padam total) jam 23.30 WIB," jawab Lilik, panggilan Kapolsek Ngawen.
Pihak kepolisian juga belum bisa memastikan apakah ada tersangka dalam peristiwa kebakaran yang membuat ratusan lapak pedagang terbakar itu.
"Masih kami dalami, perkembangan nanti kami kabari," katanya.
Sebelumnya, salah satu pedagang pakaian di Pasar Ngawen Blora bernama Ami hanya bisa menangisi lapak jualannya di Pasar Ngawen yang hangus terbakar seisinya. Perempuan yang berdagang pakaian ini berdoa, semoga diberikan perlindungan oleh Allah SWT.
"Habis Mas, La Haula Wala Quwwata Illa Billahil Aliyil Adzim," ujarnya kepada Liputan6.com.
Perempuan berusia 35 tahun ini mengaku, pedagang lainnya pun menangis melihat kondisi lapak-lapak di Pasar Ngawen hangus terbakar tak tersisa. Bahkan, sebagian ada juga yang pingsan.
Disinggung kaitan penyebab terjadinya kebakaran di pasar setempat, Sunyarmi mengaku kabar yang beredar masih simpang siur alias belum jelas.
"Isine mung do tangisan kabeh karo do semaput (Isinya cuma bisa nangis semua dan pingsan). Katanya karena lilin, seharian listrik e padam. Kobongan (kebakaran) pas pedagang do kukut kabeh (pulang semua)," jelasnya.
Â
Ami Rugi Ratusan Juta
Ami menambahkan, pedagang yang rumahnya jauh dari Pasar Ngawen tidak bisa menyelamatkan barang-barang dagangan. Termasuk, dirinya yang mengalami kerugian hingga ratusan juta.
"Kerugian Rp150 juta lebih, pedagang yang rumahnya dekat sebagian masih bisa menyelamatkan barang dagangan," terang Ami mengaku kerugian yang lebih banyak darinya sangatlah banyak.
"Kita pedagang saling menguatkan," imbuhnya.
Lapak bangunan berupa los yang ditempatinya ini di Pasar Ngawen sudah sejak tahun 2013. Insiden kebakaran hebat baru pertama kalinya terjadi.
Ami berharap kepada pemerintah untuk segera membangunkan tempat yang baru lagi. Serta, syukur-syukur juga memberikan ganti rugi kepada ribuan pedagang yang menjadi korban.
"Bisa cepat dibangunkan tempat baru supaya kami pedagang bisa segera beraktivitas lagi. Juga salah satunya diberi ganti rugi," pungkasnya.
Advertisement