Aksi Polwan di Pelalawan Kampanye Jauhi Isu Negatif Jelang Hari Pencoblosan

Sejumlah Polwan dari Satuan Lalu Lintas Polres Pelalawan masuk ke bus karyawaan perusahaan dan penumpang mengkampanyekan Pemilu damai.

oleh Syukur diperbarui 06 Feb 2024, 02:00 WIB
Diterbitkan 06 Feb 2024, 02:00 WIB
Kasat Lantas Polres Pelalawan AKP Akira Ceria masuk ke bus penumpang kampanyekan Pemilu damai.
Kasat Lantas Polres Pelalawan AKP Akira Ceria masuk ke bus penumpang kampanyekan Pemilu damai. (Liputan6.com/M Syukur)

Liputan6.com, Pekanbaru - Polisi wanita (Polwan) dari Satuan Lalu Lintas Polres Pelalawan tak henti-hentinya mengkampanyekan tertib berlalu lintas dan pemilihan umum (Pemilu) damai. Mereka naik ke bus karyawan ataupun penumpang membawa toa serta membagikan brosur.

Kepala Satuan Lalu Lintas Polres Pelalawan Ajun Komisaris Akira Ceria bersama Polwan lainnya menyapa penumpang dengan hangat. Kegiatan ini targetnya adalah mewujudkan keamanan, keselamatan, ketertiban dan kelancaran lalu lintas.

"Kami memberikan pemahaman kepada penumpang tentang keselamatan berlalulintas," kata Akira, Senin petang, 5 Februari 2024.

Selain blusukan ke bus yang melintas di Jalan Lintas Timur kilometer 69, Polwan juga membagikan brosur keselamatan berlalulintas. Polisi mengingatkan pentingnya menjaga nyawa selama berkendara.

"Kami naik bus, ada juga boneka orang berseragam polisi," kata Akira.

Akira bersama personelnya juga mengkampanyekan bijak bermedia sosial, khususnya dalam masa Pemilu 2024. Apalagi saat ini banyak beredar berita hoax dengan tujuan menjatuhkan kontestan pesta demokrasi di Indonesia.

Akira menjelaskan, kepolisian sebagaimana arahan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo, harus mampu mendinginkan suasana dalam setiap tahapan Pemilu, hari pencoblosan dan terpilihnya pemimpin bangsa.

"Polda Riau melaksanakan cooling system, menciptakan Pemilu damai tanpa isu negatif, berita bohong (hoax)," jelas Akira.

Selain isu tersebut, lanjut Akira, kepolisian juga bertugas meminimalisir ujaran kebencian, meniadakan isu suku, ras, agama hingga antar golongan dalam Pemilu.

"Kemudian mengajak masyarakat menggunakan hak pilih pada 14 Februari nanti, berbeda pilihan itu biasa tapi harus disikapi dengan bijak sehingga tidak menimbulkan perpecahan," ucap Akira.

 

*** Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya