Ratusan Petugas KPPS di Sukabumi Tumbang, Ternyata Paling Banyak Disebabkan Hal Ini

Dinas Kesehatan Kota Sukabumi mencatat sejak 14 hingga 18 Februari 2024 telah menangani 138 petugas pemilu yang mengalami gangguan kesehatan.

oleh Fira Syahrin diperbarui 20 Feb 2024, 12:00 WIB
Diterbitkan 20 Feb 2024, 12:00 WIB
Paslon Amin Menang Telak di TPS yang Menggunakan Sari Kunyit Cirebon
Penghitungan suara Pilpres 2024 di TPS yang menggunakan sari kunyit sebagai pengganti tinta KPU di Kota Cirebon. (Ist)

Liputan6.com, Sukabumi - Setidaknya ada 138 petugas Pemilu 2024 yang tumbang karena mengalami sakit. Para petugas tersebut telah ditangani puskesmas wilayah kota Sukabumi, yang terdiri dari petugas KPPS termasuk pemilih atau masyarakat.

Kepala Dinas Kesehatan Kota Sukabumi, Reni Rosyida Muthmainnah menyampaikan, tujuh diantaranya dirujuk ke rumah sakit rujukan yakni RSUD R Syamsudin SH dan RSUD Al Mulk. Penyakit terbanyak yang dialami yaitu myalgia, gastritis, hipertensi, dan malaise. Data itu tercatat sejak 14-18 Februari 2024.

“Apabila ada anggota KPPS mengalami keluhan, dapat diperiksa oleh petugas PSC 119 (unit Pelaksana Teknis Daerah) atau datang ke puskesmas, bila perlu dirujuk maka rumah sakit rujukan yang ditetapkan,” kata Reni saat dikonfirmasi pada Senin (19/2/2024).

Dia menuturkan, adapun para petugas tumbang ini dirujuk ke rumah sakit sebanyak 5 orang KPPS dan 3 orang petugas lainnya didiagnosa mengalami dispepsia atau gangguan pencernaan.

“Penyakit yang muncul biasanya adalah penyakit yang sudah diderita sebelum dan bisa juga salah satu pemicu munculnya misalnya gastritis atau hipertensi karena stress atau kelelahan atau kurang istirahat, bisa juga pola makan yang kurang sesuai,” jelas dia.

Para petugas yang mengalami sakit ini tercover pembiayaan BPJS. Adapun yang belum aktif keanggotaan, kata Reni, maka akan dibantu didaftarkan di RSUD Al Mulk. Dari ketujuh petugas yang dirujuk, dua diantaranya sudah dinyatakan sembuh. 

Sebab itu, pihaknya mengimbau agar para petugas bisa menjaga pola kesehatan dengan cara makan teratur, cukup istirahat, melakukan peregangan di sela bertugas, serta hindari stres. 

“Dapat kami sampaikan alur penangan kesehatan yaitu petugas bertugas di tempat penyelenggaraan pemilu dan juga di puskesmas. Itu kan dirujuk 7 orang ya, sudah keluar 2. Untuk itu kita sarankan para petugas agar tetap menjaga kebugaran dengan melakukan gerakan peregangan pada periode waktu tertentu,” tuturnya.

 


Belum Ada Laporan Penolakan

Hasil sementara real count KPU pada Jumat, (16/2/2024) pukul 11.00 WIB, suara masuk mencapai 58,58% atau 18.016 dari 30766 TPS di wilayah DKI Jakarta.
Hasil sementara real count KPU pada Jumat, (16/2/2024) pukul 11.00 WIB, suara masuk mencapai 58,58% atau 18.016 dari 30766 TPS di wilayah DKI Jakarta. (Foto: pemilu2024.kpu.go.id).

Ketua KPU Kota Sukabumi Imam Sutrisno mengatakan, pantauan sementara pleno Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) rekapitulasi C1-PPWP hasil penghitungan suara pasangan calon presiden dan wakil presiden Pemilu 2024 di tujuh kecamatan berlangsung lancar.

“Kalau pengalaman kita dari 2019 quick count dan real count itu biasanya juga gak akan banyak bergeser, saya lihat sepintas di lapangan juga tampaknya belum mencerminkan hasil yang jauh berbeda daripada quick count,” ujar Imam.

Target penyelesaian rekapitulasi ini, kata Imam, bersifat situasional. Kendati demikian, pihaknya berharap bisa tuntas dalam waktu lima sampai enam hari. Meskipun PPK menjadwalkan proses perhitungan selama delapan hari.

Ditanya soal potensi penolakan parpol terhadap hasil pleno PPK, dia menjawab belum ada laporan, yang dilakukan para petugas maupun saksi hanya berupa koreksi. 

“Penolakan sih tidak ada, yang ada itu koreksi bersama terkait pencocokan antara form C hasil dan C salinan kemudian dikoreksi menggunakan Sirekap dan sejauh ini sy pantau komunikasi antara pengawas pemilu tingkat kecamatan, saksi dengan PPK dan PPS yang menyelenggarakan rapat pleno rekapitulasi saya pantau berjalan lancar karena masing-masing memegang data,” jelasnya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya