Gunung Dukono Erupsi, Semburkan Abu Vulkanik Setinggi 1.500 Meter

Gunung Dukono di Maluku Utara mengalami erupsi pada Rabu siang (21/2/2024), pukul 12.30 WIT.

oleh Ahmad Apriyono diperbarui 21 Feb 2024, 13:44 WIB
Diterbitkan 21 Feb 2024, 13:34 WIB
Gunung Dukono
Gunung Dukono di Maluku Utara mengalami erupsi pada Rabu siang (21/2/2024), pukul 12.30 WIT. (Liputan6.com/ Dok PVMBG)

 

Liputan6.com, Jakarta - Gunung Dukono di Maluku Utara mengalami erupsi pada Rabu siang (21/2/2024), pukul 12.30 WIT. Laporan Magma ESDM menyebutkan, tinggi kolom letusan Gunung Dukono mencapai 1.500 meter di atas puncak atau 2.587 meter di atas permukaan laut.  Kolom abu teramati berwarna putih hingga kelabu dengan intensitas tebal ke arah barat. Saat laporan ini dibuat, erupsi masih berlangsung.

Masyarakatdan wisatawan yang berada di sekitar lokasi Gunung Dukono dilarang beraktivitas, mendaki, dan mendekati Kawah Malupang Warirang di dalam radius 3 km.

Mengingat letusan dengan abu vulkanik secara periodik terjadi dan sebaran abu mengikuti arah dan kecepatan angin, sehingga area landaan abunya tidak tetap, maka direkomendasikan agar masyarakat di sekitar Gunung Dukono untuk selalu menyediakan masker/penutup hidung dan mulut, untuk digunakan pada saat dibutuhkan guna menghindari ancaman bahaya abu vulkanik pada sistem pernapasan.

Sepanjang 2024 Gunung Dukono tercatat sudah meletus sebanyak 5 kali. Hingga saat ini Gunung Dukono masih berstatus Waspada (Level II).

3 Jenis Bahaya Akibat Erupsi Gunung Api

Dilansir dari laman Pusat Krisis Kementerian Kesehatan RI, erupsi gunung api merupakan salah satu bencana yang sering dialami oleh Indonesia.

Menurut pengertiannya, erupsi gunung api adalah proses keluarnya magma dari ruang magma dalam perut gunung berapi yang diakibatkan oleh adanya aktifitas magama dan pergerakan yang terjadi pada lempeng tektonik.

Apabila kita melihat dampak yang ditimbulkan akibat erupsi gunung api, kita dapat mengetahui bahwa dampak yang ditimbulkan tidak hanya pada kesehatan masyarakat yang ada disekitarnya, namun dampaknya juga dapat merusak lingkungan dan mempengaruhi kondisi alam.

Berikut ini adalah 3 jenis bahaya yang muncul akibat adanya letusan gunung api, diantaranya adalah:

Bahaya Primer (Bahaya langsung dari erupsi)

1. Aliran hawa Panas

2. Lahar letusan (lumpur panas)

3. Lelehan lava

4. Gas vulkanik beracun

5. Lontaran batu pijar

Bahaya Sekunder (Bahaya yang tidak langsung dari erupsi)

1. Lahar

2. Longsor Vulkanik

Bahaya Ikutan (bahaya lain yang dipicu oleh dampak erupsi)

1. Tsunami

2. Kelaparan

3. Banjir bandang

Dengan mengetahui 3 jenis bahaya yang berpotensi akan terjadi akibat dampak erupsi gunung api diatas, diharapkan masyarakat bisa lebih waspada dan bersegera untuk mengevakuasi diri ke lokasi yang lebih aman atau yang sudah ditentukan sebelumnya oleh petugas yang berwenang di lokasi bencana.

Tetap jaga kesehatan dan terapkan perilaku hidup bersih selama berada di lokasi pengungsian untuk memnimalisir potensi paparan penyakit ditengah masyarakat pengungsi.

Tidak lupa untuk segera lakukan pemeriksaan ke fasilitas kesehatan terdekat apabila mengalami luka maupun cidera selama masa evakuasi, agar bisa segera mendapatkan penanganan sedini mungkin dari petugas kesehatan.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya