Liputan6.com, Padang - Ramadan adalah bulan yang disambut suka cita oleh umat Muslim, tak terkecuali anak-anak. Di Sumatera Barat, umumnya saat bulan puasa terdapat sejumlah permainan yang kembali muncul.
Beberapa permainan tersebut akan dimainkan menjelang berbuka sambil ngabuburit atau setelah salat tarawih.
Baca Juga
Namun seiring perkembangan zaman, permainan tradisional tersebut kini sudah mulai jarang dimainkan oleh anak-anak di Minangkabau. Berikut, beberapa permainan tradisional yang dimainkan ketika bulan Ramadan yang dilansir dari berbagai sumber:
Advertisement
1. Badia Batuang (meriam bambu)
Badia batuang atau meriam bambu adalah permainan tradisional di Minangkabau yang terbuat dari bambu. Ukurannya sekitar 2 ruas atau setara 1,5 meter.
Pada pangkalnya diberi lubang berbentuk persegi sebagai penyulut api. Cara memainkannya sama seperti meriam untuk digunakan saat perang dan akan menghasilkan dentuman yang sangat keras.
Namun untuk meriam tidak memiliki peluru, hanya mengeluarkan angin saja.
2. Sepak Tekong
Permainan yang terbuat dari tekong (kaleng bekas) ini sering dimainkan oleh anak nagari di Minangkabau saat bulan puasa. Sepak tekong adalah permainan menendang kaleng yang berisi batu kecil. Biasanya akan dimainkan oleh 5 orang anak.
Sebelum bermain anak-anak akan mengundi untuk menentukan siapa penjaga kaleng tersebut, dan sisanya akan bersembunyi.
Jika yang bersembunyi kaleng tersebut tanpa didahului atau diketahui penjaga, maka ia akan bisa bersembunyi kembali. Namun jika penjaga berhasil menebak persembunyian, maka tidak bisa bersembunyi lagi.
Untuk mengganti posisi yang menjaga kaleng, si penjaga harus dapat menemukan posisi persembunyian teman yang lainnya.
3. Mercon dan Kembang Api
Permainan ini sangat familiar dimainkan pada Ramadan hingga sekarang. Namun, permainan ini sedikit berbahaya dari permainan yang lainnya.
Biasanya anak-anak membeli mercon (petasan) dan memainkannya di malam hari. Jika tidak berhati-hati memainkannya akan sangat berbahaya, karena bisa menyebabkan luka bakar pada tangan atau yang lainnya.
4. Mancik-mancik
Mancik-mancik adalah permaianan klasik yang dimainkan oleh 5 orang atau lebih. Permainan ini hampir sama dengan sepak tekong, hanya saja mancik-mancik cuma mengandalkan tiang atau dinding rumah saja.
Cara memainkannya cukup mudah. 5 orang tersebut akan bersuit untuk menentukan satu orang penjaga. 4 orang lainnya akan bersembunyi.
Jika penjaga sudah ditentukan, ia akan menutup mata di dinding atau tiang listrik, tanpa boleh melihat sedikit pun sembari yang lainnya bersembunyi.
Nah, si penjaga harus mencari posisi yang bersembunyi dan berlari lebih dahulu untuk menepuk objek penyanderaan semula.
Jika yang bersembunyi lebih dahulu menepuk objek penyanderaan semula dari penjaga, maka si penjaga gagal. Maka ia boleh bersembunyi kembali.