Aksi Perlawanan Terhadap Plastik dari Pantai Barat Sumut pada Hari Bumi 2024

Anak-anak muda di Kabupaten Tapanuli Tengah, Sumatera Utara (Sumut) menyatakan perlawanan terhadap plastik pada momentum peringatan Hari Bumi 2024. Diinisasi Bank Sampah Yamantab (BSY), serangkaian kegiatan dilaksanakan di Pantai Indah Pandan (PIP).

oleh Reza Efendi diperbarui 23 Apr 2024, 19:47 WIB
Diterbitkan 23 Apr 2024, 19:47 WIB
Bank Sampah Yamantab (BSY)
Diinisasi Bank Sampah Yamantab (BSY), serangkaian kegiatan dilaksanakan di Pantai Indah Pandan (PIP), Tapanuli Tengah, Sumut, pada Peringatan Hari Bumi 2024

Liputan6.com, Tapanuli Tengah Anak-anak muda di Kabupaten Tapanuli Tengah, Sumatera Utara (Sumut) menyatakan perlawanan terhadap plastik pada momentum peringatan Hari Bumi 2024. Diinisasi Bank Sampah Yamantab (BSY), serangkaian kegiatan dilaksanakan di Pantai Indah Pandan (PIP).

Meski digelar secara sederhana, namun menunjukkan konsistensi terhadap gerakan perlindungan bumi, terutama dari sampah plastik. Tidak ada sofa mewah, minuman kemasan sekali pakai hingga cemilan berkemasan plastik yang disajikan untuk menyambut pejabat pemerintahan dan pihak swasta yang hadir dalam peringatan Hari Bumi kali ini.

Para pejabat yang datang duduk di bangku tetamu yang terbuat dari ecobrick dan barang daur ulang lainnya. Begitu cara BSY memperkenalkan bagaimana plastik yang sehari-hari dianggap menjadi sampah habis pakai bisa dimanfaatkan kembali. Lewat cara ini, mereka juga memperkenalkan bagaimana bahaya dan dampak plastik tidak terkelola kembali terhadap lingkungan.

Selama ini, BSY aktif dalam aksi-aksi nyata untuk lingkungan. Kali ini juga, dalam memeringati Hari Bumi dengan cara yang begitu sederhana, dan melibatkan berbagai pihak. Mereka mengajak unsur pemerintahan, Badan Usaha Milik Negara (BUMN), hingga perusahaan swasta bersama-sama membangun kesadaran akan bahaya sampah plastik terhadap bumi.

Hal tersebut berkaitan dengan tema peringatan Hari Bumi, yaitu 'Planet Vs Plastik'. Di Tapanuli Tengah, BSY mengangkat tema 'Pantai Barat Sumut Melawan Plastik'. Acara juga diikuti para pegiat lainnya, termasuk dari kalangan milenial yang didominasi para pelajar dan mahasiswa.

Turut dipamerkan berbagai produk kreatif yang dihasilkan BSY dari mengelola sampah. Barang-barang seperti keranjang belanja, kotak tisu, hingga sajadah yang terbuat dari plastik kemasan dipamerkan kepada pengunjung yang hadir. Juga ada paving block dari olahan plastik yang kini mulai mereka kembangkan dengan alat seadanya.

"Peringatan Hari Bumi ini menjadi momentum pegingat bahwa saat ini bumi sedang tidak baik-baik saja. Sampah plastik menjadi persoalan yang membutuhkan keterlibatan semua pihak untuk mengatasinya," kata Direktur BSY, Damai Oktafianus Mendrofa, kepada Liputan6.com, Selasa (23/4/2024).

 

Langkah Kecil Menyelamatkan Bumi

Direktur BSY, Damai Oktafianus Mendrofa
Direktur BSY, Damai Oktafianus Mendrofa

Diungkapkan Damai, perang melawan plastik yang mereka gaungkan merupakan langkah kecil dalam upaya penyelamatan bumi. Mereka pengin memicu satu gerakan peduli mengelola sampah dimulai dari diri sendiri. Khususnya kepada kalangan milennial di Tapanuli Tengah.

"Kita ingin gerakan ini menjadi pengaruh baik untuk kaum muda," ujarnya.

Disebutkan Damai, Peringatan Hari Bumi 2024 juga dirangkai dengan aksi bersih-bersih pantai. Tidak hanya berfokus pada tonase sampah, melainkan pada target sampah yang akan dibersihkan.

"Tidak semua sampah diangkut. Kita berfokus pada plastik dan sejumlah sampah non roganik. Kita mendorong pemahaman bagaimana para peserta ini juga bijak dalam mengelola sampah," sebutnya.

Sampah yang sudah dikumpulkan dibawa ke BSY. Sampah-sampah itu akan dikeola kembali, bukan dibawa ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) dan tidak terkelola.

"Upaya perlawanan terhadap plastik bagi kami tidak diterjemahkan dengan cara menyebut anti plastik, tapi lebih bagaimana mengendalikan penggunaan plastik. Mulai dari diri sendiri," Damai mengungkapkan.

Ajak Masyarakat Mengelola Sampah

Bank Sampah Yamantab (BSY)
Turut dipamerkan berbagai produk kreatif yang dihasilkan BSY dari mengelola sampah. Barang-barang seperti keranjang belanja, kotak tisu, hingga sajadah yang terbuat dari plastik kemasan dipamerkan kepada pengunjung yang hadir

Diakui Damai, mereka juga terus mengajak agar berbagai kalangan bisa terlibat dalam pengelolaan sampah. Terlebih pemerintah dari sisi kebijakan yang berpihak pada keadilan lingkungan.

"Kami rindu dengan kelompok-kelompok yang lain. Bagaimana kesadarannya melibatkan diri dalam persoalan sampah, tanpa pamrih. Pemerintah sebagai pemangku kebijakan juga harus lebih aktif. Khususnya dari sisi kebijakan pengelolaan sampah," ucapnya.

Damai mengapresiasi berbagai pihak yang terlibat mendukung kegiatan Earth Day Pantai Barat Sumut 2024. Mulai dari PT Agincourt Resources, PLN Nusantara Power UPDK Pandan.

"Kami juga apresiasi dukungan moril dari pemerintah setempat. Kami juga berterima kasih kepada para milenial yang mau meluangkan waktu, peduli terhadap pengelolaan sampah," ujarnya.

Contoh Baik Bagi Masyarakat

Peringatan Hari Bumi 2024
Peringatan Hari Bumi 2024 juga dirangkai dengan aksi bersih-bersih pantai

Peringatan Hari Bumi yang dilaksanakan BSY mendapat apresiasi dari PT Agincourt Resources. Sebagai pendukung acara, mereka melihat apa yang dilakukan BSY menjadi contoh baik bagi masyarakat luas. Kegiatan ini juga menjadi inspirasi untuk terus menjaga lingkungan.

"Kegiatannya sangat baik, bagaimana mereka mengelola sampah plastik menjadi hal-hal yang berguna dan bernilai ekonomis," kata Senior Manager Environment, Health, & Safety PT Agincourt Resources, Hari Ananto.

Disebutkan Hari, pihaknya juga sangat terbuka dengan berbagai program kemitraan berbasis kepedulian lingkungan.

Asisten II Pemerintahan Kabupaten Tapanuli Tengah, Hikmal Batubara mengatakan, kegiatan Hari Bumi ini bisa menjadi pengaruh positif bagi masyarakat. Diharapkan kegiatan seperti ini bisa dilakukan secara berkesinambungan.

"Mereka dapat membantu mengendalikan sampah yang ada. Sampah ini juga bisa bernilai ekonomis, dan ini menjadi hal positif. Kami mendorong agar bekerja sama pemerintah," ungkapnya.

Siswi SMA Negeri 1 Matauli Pandan, Alya Zahira Putri, tampak begitu senang bisa terlibat dalam kegiatan Hari Bumi. Aksi kecil ini justru memberikan pandangan yang baru bagi dirinya terhadap pengelolaan sampah.

"Selama ini mungkin kami sepele dengan persoalan sampah plastik. Ternyata, dampaknya cukup besar bagi lingkungan. Butuh kesadaran orang banyak agar bumi tidak semakin rusak," Alya menandaskan.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya