Jangan Anggap Sepele, Mahasiswa Harus Doyan Baca

Membangun kesadaran menjadi hal mendasar dan mesti ditumbuhkan saat membentuk budaya baca.

oleh Ahmad Apriyono diperbarui 20 Mei 2024, 17:16 WIB
Diterbitkan 20 Mei 2024, 17:16 WIB
Budaya Baca
Sosialisasi Pembudayaan Kegemaran Membaca di Serang Banten, Senin (20/5/2024). (Liputan6.com/ Dok Ist)

Liputan6.com, Banten - Membangun kesadaran menjadi hal mendasar dan mesti ditumbuhkan saat membentuk budaya baca. Dari kesadaran itu akan timbul dorongan untuk mau membaca, menambah referensi pengetahuan, penguasaan teknologi, hingga kecakapan hidup.

"Dengan referensi pengetahuan yang baik, siapapun tidak mudah terkena adu domba," ujar Ketua Tinggi Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Assalamiyah, Serang, Ukun Kurnia, di hadapan para mahasiswa pada kegiatan Sosialisasi Pembudayaan Kegemaran Membaca, Senin (20/5/2024).

Literasi bukan sekadar bisa membaca tapi adalah proses bertukar pikir, pengalaman, penguasaan teknologi, dan penguatan ekosistem pengetahuan.

Anggota Komisi X DPR RI, Iip Miftahul Khoiry, yang berkesempatan hadir pada sosialisasi tersebut menegaskan pentingnya literasi sebagai upaya membangun manusia berkualitas.

"Mahasiswa jangan anggap sepele pengetahuan. Tanpa pengetahuan kita akan terus terjebak dalam kondisi keterbelakangan sehingga sulit untuk menjadi bangsa yang maju," tegas Iip.

 

Pentingnya Budaya Baca di Lingkungan Kampus

Mahasiswa sebagai puncak tertinggi dengan status 'maha'nya harus mulai membiasakan diri dengan aktivitas membaca. Tanpa kebiasaan membaca yang kuat, maka akan sulit mengharapkan inovasi, imajinasi, dan kreativitas muncul.

"Lingkungan kampus harus dibangun untuk mendukung ekosistem atau gerakan literasi yang baik. Padahal ini syarat yang wajib dimiliki kampus agar mampu menciptakan insan yang literat," ucap pendiri STAI Assalamiyah, Bazary Syam.

Undang-undang 1945 sejak awal menyebutkan bahwa negara wajib untuk menciptakan masyarakat Indonesia yang cerdas, sejahtera, bersatu, adil, dan makmur. Dan literasi menjadi jembatan menuju ke arah tersebut.

"Literasi diperoleh melalui pemahaman terhadap pengetahuan. Ada ungkapan, jika kamu mampu menguasai ilmu pengetahuan maka dunia kamu kuasai," pungkas Pustakawan Utama Perpusnas Abdullah Sanneng.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya