Vidio.com Dorong Platform Global Turut Aktif Menangkal Streaming Ilegal

"Kita butuh global platform yang aware, yang mau bekerjasama untuk dapat memproteksi supaya terjadi sinergi dalam industri digital ini".

oleh Dikdik Ripaldi diperbarui 29 Mei 2024, 13:30 WIB
Diterbitkan 29 Mei 2024, 13:29 WIB
Vidio, Unpar
Senior Vice President Legal, Anti-piracy and Goverment Relations Vidio, Gina Golda Panggaila, dalam acara kuliah umum bertajuk Beating Global Giants in Our Own Teritory And The Battle to Beat Content Piracy, di Universitas Katolok Parahyangan, Bandung, 28 Mei 2024.

Liputan6.com, Bandung - Pihak platform global dinilai harus terus urun peran menghentikan pembajakan konten, antara lain secara aktif menangkal maraknya konten re-streaming atau streaming ilegal. Pembajakan atau streaming ilegal seperti siaran film atau olahraga khususnya sepakbola, diketahui masih kerap dilakukan lewat platform-platform global.

"Kita butuh global platform yang aware, yang mau bekerjasama untuk dapat memproteksi supaya terjadi sinergi dalam industri ini. Biasanya, Google udah oke banget, mereka sudah menggunakan perangkat yang bisa mendeteksi konten bajakan sehingga bisa langsung take down".

Pernyataan tersebut disampaikan Senior Vice President Legal, Anti-piracy and Goverment Relations Vidio, Gina Golda Panggaila, dalam acara kuliah umum bertajuk Beating Global Giants in Our Own Teritory And The Battle to Beat Content Piracy, di Universitas Katolik Parahyangan (Unpar), Bandung, Selasa, 28 Mei 2024.

Gina menerangkan, Vidio pun saat ini ikut terlibat dala Asosiasi Video Streaming Indonesia (AVSI) dalam kerja advokasi supaya platform turut bertanggung jawab ketika terjadi pelanggaran konten.

"Masih ada platform yang menyerahkan tanggung jawab hanya pada user. Kalau di Eropa, platform harus bertanggung jawab atas yang terjadi di platformnya. Kejadian juga di Amerika, sebuah platform global didenda karena mereka tidak mengehentikan ilegal streaming padahal memiliki kapasitas untuk itu," katanya.

Pemerintah juga didorong untuk bisa mengeluarkan produk hukum yang lebih spesifik. Apalagi, kata Gina, pembajakan konten dalam bentuk ilegal streaming biasanya diimbuhi iklan judi online.

"Pemerintah berperan memberikan peraturan yang dapat menunjang industri kreatif dan platform digital agar dapat berkembang," katanya.

Gina mengatakan, platform harus bisa menjamin keamanan konten yang telah dibeli atau dikerjasamakan bersama pihak kreator konten. "Kebocoran" akibat pembajakan atau ulah tangan para peretas disebut sangat merugikan pihak pemilik atau pemegang hak siar.

"Pada saat melisensikan atau membeli konten, pada saat creator memberikan kepercayaan untuk dapat menayangkan karya cipta mereka, platform punya kewajiban untuk melindungi konten ini dari pembajak," katanya.

"Makanya platform seperti kami memang ingin memberikan hiburan kepada masyarakat tetapi juga bertanggung jawab kepada industri kreatif di Indonesia. Ketika kita beli, lalu kita pertontonkan kepada masyarakat dengan harga yang wajar dan kita make sure agar konten tersebut tidak disalahgunakan," imbuh Gina.

 

Kesadaran dan Hukuman

Vidio, Unpar
Mahasiswa Unpar, Bandung, mengikuti kuliah umum kolaborasi Vidio dan Unpar bertajuk Stadium Generale: Beating Global Giants in Our Own Teritory And The Battle to Beat Content Piracy.

Perlawanan terhadap pelanggaran hak cipta tidak hanya berhenti lewat penguatan regulasi atau penindakan hukum terhadap para peretas, tetapi yang tak boleh diabaikan ialah kerja kampanye penyadaran publik.

Pelaku industry kreatif, termasuk platform global, harus mengampanyekan anti-pembajakan secara serius dan berkelanjutan. Harapannya, kerja-kerja demikian bisa menumbuhkan kesadaran publik.

"Public awareness. Ini yang paling penting dan yang terus Vidio kampanyekan," katanya dalam kuliah umum bertajuk Beating Global Giants in Our Own Teritory And The Battle to Beat Content Piracy.

Vidio, kata Gina, sangat konsen untuk mengajak publik memiliki kesadaran pada penghormatan hak cipta serta hak kekayaan inteletual.

"Yang paling penting buat Vidio juga adalah memberikan edukasi kepada masyarakat bawha penting menjaga kekayaan intelektual untuk menghormati kreator dan menjaga industrinya. Kami juga bekerjasama dengan artis-artis untuk mengkampanyekan stop pembajakan dan menonton hasil pembajakan," kata Gina.

Di samping itu, Vidio juga tetap menempuh jalur hukum Ketika terjadi pembajakan, terutama sebagai bentuk peringatan dan efek jera. Meski, proses hukum seperti pelaporan ke polisi bukan pilihan yang harus selalu dilakukan.

"Kita sempat melaporkan akun yang menayangkan Liga Inggris tanpa izin. Kita laporkan dan kemudian ditangkap Polda Jabar," katanya

"Tapi yang paling penting adalah juga memberikan edukasi ke masyarakat supaya menghindari perbuatan ilegal ini. Karena gak mungkin juga, misalnya, kalau kita bawa setiap orang yang nonton bajakan ke polisi, gak mungkin juga bawa orang yang mungkin niatnya bukan mambajak, ingin sharing aja dan bagi-bagi ke temennya," tandas Gina.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya