Liputan6.com, Mamuju - Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Sulawesi Barat (Sulbar) melakukan studi kelayakan potensi pariwisata di Pulau Karampuang, Kabupaten Mamuju. Dalam kajian itu, DPMPTSP Sulbar memetakan potensi dan peluang investasi di Pulau Karampuang.
Pulau Karampuang merupakan sebuah pulau yang terletak di Desa Karampuang, Kecamatan Mamuju, Kabupaten Mamuju Provinsi Sulawesi Barat. Perairan Pulau Karampong merupakan surga bawah laut berupa keanekaragaman hayati seperti terumbu karang dan biota laut yang eksotis.
Pulau Karampuang menjadi salah satu destinasi favorit atau populer bagi para wisatawan yang hobi snorkeling dan diving. Daya tarik yang menjadi magnet Pulau Karampuang adalah keindahan alam bawah laut dengan keanekaragaman terumbu karang mulai dari soft coral hingga hard koral, selain terumbu karang juga terdapat berbagai spesies ikan warna-warni yang berenang bebas.
Advertisement
Karampuang berasal dari bahasa Mamuju yang diartikan ke dalam bahasa Indonesia memiliki arti rembulan atau bulan purnama. Julukan Pulau Karampuang memiliki dua versi cerita dibalik penamaannya, versi pertama yaitu pulau karampuang memiliki nama asli Pulau Liutang nama diubah saat seorang biduan yang berasal dari Mamuju memuji keindahan Pulau itu ibarat rembulan dalam sebuah lagu berjudul Karampuang yang menjadikan nama ini lebih populer dibandingkan nama-nama aslinya.
Versi kedua diceritakan bahwa konon pulau ini menjadi tempat persemaian para raja dari kejaran tentara Belanda di masa kolonialisme. Tempat persembunyian tersebut diberi nama Karampuang sebab kata tersebut disusun dari kata "Kara" yang berarti karang batu atau pulau dan kata "Puang" yang berarti bangsawan, ningrat, raja.
Dari gabungan dua kata tersebut maka membentuk arti pulau para raja atau pulau para bangsawan di mana bahasa tersebut berasal dari bahasa suku di Sulawesi seperti Bugis, Makassar dan Toraja. Dalam keseharian masyarakat Mamuju juga ada yang menyebut pulau ini dengan pulau buaya, karena jika dilihat dari atas bentuk pulau ini menyerupai seekor buaya.
Pulau Karampuang berada di teluk Mamuju memiliki luas wilayah 6,37 kilometer persegi dam memiliki 11 dusun. Pulau Karampuang mempunyai jumlah penduduk sebanyak 3.318 jiwa yang terdiri dari laki-laki sebanyak 1.714 jiwa dan perempuan sebanyak 1.604 jiwa pada tahun 2022.
Dari pusat Kota Mamuju, Pulau Karampuang memiliki jarak sekitar 3 kilometer dari daratan Mamuju yang dapat ditempuh selama kurang lebih 20 menit dengan menggunakan perahu dengan biaya Rp20.000 per orang untuk pulang pergi. Adapun kondisi topografi Pulau Karampuang kondisinya berbukit-bukit dan berbatu serta merupakan daerah yang dikelilingi pantai dengan ketinggian 120 meter dari permukaan laut.
SDA dan Potensi Ekonomi
Pulau Karampuang memiliki kekayaan sumber daya alam yang bervariasi khususnya keindahan alam bawah laut mulai dari soft koral hingga hard koral, keanekaragaman biota laut, serta terdapat ikan yang melimpah dan terumbu karang yang bagus. Pulau Karampuang juga memiliki kekayaan sumber daya alam hasil dari bidang pertanian, perkebunan, kehutanan, peternakan, perikanan dan kelautan.
Selain itu, di Pulau Karampuang juga terdapat hasil kerajinan tangan yang dibuat oleh masyarakat pulau karampuang seperti souvenir yang terbuat dari kerang kerang laut kandungan kunci asbak dan tempat tisu. Kondisi sosial masyarakat Pulau Karampuang masih sangat erat dengan tradisi-tradisi dan kepercayaan turun-temurun yang diwariskan oleh para leluhur.
Berdasarkan adat istiadat atau budaya masyarakat Pulau Karampuang memiliki pengetahuan kepercayaan yang disebut "Poalibeang Anggatang". Kepercayaan yang diwariskan leluhur mereka yang mana merupakan sebagai suatu ritual tahunan untuk membersihkan kampung mereka dari penyakit atau suasana buruk.
Di Pulau Karampuang juga terdapat seni tari tradisional yang menggambarkan unsur-unsur kebudayaan dan tradisi masyarakat pesisir Mamuju. 'Pakkanjolong' adalah seni tari tradisional dari Pulau Karampuang, inspirasi gerakan berasal dari kekuatan dan ketangkasan para pelaut Mamuju dalam mengarungi lautan dengan perahu dayung memburu ikan sampai ke laut dalam.
Di Pulau Karampuang juga terdapat lokasi-lokasi yang memiliki nilai historis atau filosofi yang tinggi yang disakralkan oleh penduduk sekitar. Pertama, Goa Lidah, penduduk Pulau Karampuang yang hendak mencari nafkah di luar daerah biasanya terlebih dahulu datang ke go ini, kemudian ketika pulang dari tanah seberang membawa rezeki mereka pun kembali ke Goa Lidah untuk mengadakan selamatan.
Kedua, Sumur Kapal, pada zaman dahulu ada beberapa pengembara yang sedang berburu rusa di Pulau Karampuang ketika kehausan mereka berkeliling mencari sumber mata air tawar, karena tidak menemukan air yang dicari salah seorang diantaranya pun menancapkan buluh bambu ke tanah hingga muncullah mata air tawar. Air dari mata air tersebut kemudian dikumpulkan dan dibangunlah sebuah sumur menyerupai bentuk kapal.
Ketiga, Sumur Tiga Rasa (Bujung Kayyang/Sumur Besar), terdiri atas tiga lubang dengan rasa yang berbeda-beda, ada air asin dari laut, air tawar dari gunung dan air payau yang merupakan gabungan dari air asin dan air tawar. Sumur tersebut kemudian dinamai Sumur Jodoh karena telah mempertemukan air laut dan air gunung, menurut kepercayaan masyarakat setempat sumur jodoh juga bisa mendatangkan jodoh bagi yang minumnya.
Di pulau karampuang juga terdapat sarana dan prasarana listrik yang mana sebagian besar kebutuhan listrik di Pulau Karampuang telah dipenuhi dengan adanya Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) di empat titik. PLTS itu berasal dari bantuan Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat- Mandiri Pedesaan (PNPM-MP) yang dikelola oleh pihak swasta.
Ketersediaan air bersih di Pulau karampuang juga telah cukup memadai dari 11 Dusun sisa 3 Dusun yang belum teraliri oleh air bersih. Jaringan telekomunikasi di Pulau karampuang telah tersedia lengkap yaitu 2G 3G dan 4G, fasilitas kesehatan juga telah terdapat Puskesmas pembantu dan posyandu yang bisa diakses oleh masyarakat.
Advertisement
Potensi Pengembangan dan Investasi Pulau Karampuang
Keadaan alam Indonesia sebagian besar didominasi oleh gugusan-gugusan pulau, tak hanya pulau besar seperti Sulawesi, Sumatera Kalimantan, Jawa dan Papua, rangkaian pulau-pulau kecil antara pulau-pulau besar juga menjadi geolokasi kekayaan alam Indonesia. Hal ini menjadikan karakter Indonesia memiliki hubungan yang sangat kuat dengan bahari khususnya di bidang pariwisata menyediakan banyak destinasi wisata menarik.
Salah satu pulau yang memiliki potensi tersebut adalah pulau karampuang yang terletak di Kabupaten Mamuju provinsi Sulawesi Barat yang dianugerahi dengan berbagai daya tarik wisata alam yang indah dan wisata budaya yang menarik. Kawasan Pulau karampuang memiliki konfigurasi landscape yang unik dan menawan dengan dilingkupi bukit-bukit berupa cliff yang tertutup rindangnya pepohonan.
Beberapa gugusan pantai Pulau Karampuang di hampari pasir putih bersih, keindahan bawah laut terterawang dengan jelas karena jernihnya air. Keindahan wisata Pulau Karampuang tidak kalah menarik dengan keindahan objek wisata bahari lainnya yang ada di Indonesia.
Keanekaragaman terumbu karang mulai dari soft koral hingga hard koral dan keanekaragaman biota laut yang eksotik dan masih terjaga menjadikan pemandangan bawah laut karampuang sebagai surga bawah laut bagi para pengunjung yang hobi dengan kegiatan snorkeling dan diving. Selain keindahan bawah laut Pulau karampuang juga memiliki pantai pasir yang memiliki suasana yang nyaman untuk bersantai bersama keluarga dengan pemandangan laut yang masih jernih. Terdapat spot-spot untuk menikmati sunset dan sunrise view dari pulau ini.
Di pulau karampuang juga terdapat gua alam untuk melihat kelelawar dan hutan mangrove sebagai wisata edukasi keindahan pulau karampuang menjadi potensi wisata yang bisa dieksplorasi lebih jauh lagi. Selain potensi keindahan alam yang dimiliki pulau karampuang, juga terdapat potensi wisata kuliner laut hal ini karena sebagian besar masyarakat berprofesi sebagai nelayan sehingga memiliki potensi perikanan yang cukup besar.
Potensi yang terdapat di Pulau karampuang dapat dikembangkan menjadi daya tarik wisata yang dapat menarik minat parawisatawan. Oleh karena itu diperlukan indikator sebagai parameter dalam menganalisis daya tarik suatu destinasi mengidentifikasi potensi perbaikan dan merancang strategi pengembangan pariwisata yang lebih efektif.
Menatap tahun 2024 harapan industri pariwisata untuk bangkit melalui menatap tahun 2024 harapan industri pariwisata untuk bangkit mulai menuju titik terang transisi pandemi menjadi endemi menjadi momentum bagi pariwisata nasional untuk bangkit.
Sering dengan peningkatan kunjungan wisatawan secara nasional jumlah wisatawan di provinsi Sulawesi Barat juga mengalami peningkatan di tahun 2023. Sedangkan di Kabupaten Mamuju sendiri mengalami penurunan di masa pandemi tetapi jumlah wisatawan kembali meningkat di tahun 2023 dan diproyeksikan akan terus mengalami peningkatan.
Wisata pulau karampuang menjadi alternatif objek wisata yang dapat dikunjungi para wisatawan jika berada di Kabupaten Mamuju. Potensi alam budaya dan atraksi wisata yang dapat dikembangkan di Pulau Karampuang menjadi peluang investasi yang ditawarkan untuk mendorong sektor pariwisata di provinsi Sulawesi Barat.
Potensi investasi dalam pengembangan Pulau sebagai destinasi wisata dapat dioptimalkan untuk mencapai hasil yang menguntungkan bagi semua pihak yang terlibat. Namun penting untuk melakukan studi kelayakan yang komprehensif dan memastikan bahwa pengembangan dilakukan dengan hati-hati dan berkelanjutan.
Potensi-potensi pariwisata yang terdapat di pulau karampuang yang sangat besar memerlukan pengoptimalan dalam pengelolaannya sehingga diperlukan kerjasama investasi dari berbagai pihak untuk mendorong investasi di Pulau karampuang dilakukan pemetaan terhadap wilayah-wilayah yang memiliki potensi yang dapat dikembangkan sebagai daya tarik wisata dan membentuk zona-zona pengembangan yang menjadi prioritas.
Berdasarkan hasil observasi dan wawancara di Pulau karampuang, maka DPMPTS Sulbar menetapkan ditetapkan zona pengembangan yang terbagi dalam 4 zona.
Zona Satu
Zona ini terdiri dari Dusun Ujung Bulo Wisata dan Dusun Ujung Bulo. Zona ini merupakan zona prioritas pengembangan karena menjadi zona yang selama ini sebagai pintu utama bagi para wisatawan untuk masuk ke pulau karampuang. Karakteristik potensi pada zona ini dapat digunakan sebagai spot untuk melakukan kegiatan menyelam.
Dataran pinggiran pantai pada kawasan ini dapat dijadikan tempat berkumpul dan bersantai bersama keluarga. Hingga saat ini, kawasan zona ini yang memiliki infrastruktur untuk dijadikan tempat wisata, namun masih membutuhkan pengembangan atraksi untuk meningkatkan minat wisatawan untuk berkunjung.
Di pulau Sulawesi terdapat 4 taman Wisata bawah laut yang sering dikunjungi yaitu taman Nasional Bunaken di Manado Sulawesi Utara, Taman Nasional Taka Bonerate di Selayar Sulawesi Selatan, Taman Nasional Wakatobi di Sulawesi Tenggara dan Taman Nasional Kepulauan Tongeang di Sulawesi Tengah.
Keindahan bawah laut yang ada di Pulau Karampuang tentunya tidak kalah menarik dengan wisata bawah laut yang sudah ada di Pulau Sulawesi, sehingga memiliki potensi untuk dikunjungi oleh para wisatawan khususnya wisatawan lokal Sulbar yang tidak perlu menempuh jarak yang jauh untuk menikmati panorama bawah laut.
Data Kementerian Pariwisata menyebutkan potensi bisnis selama rekreasi bahkan mencapai 30 persen dari total nilai potensi wisata bahari di dalam negeri yang diperkirakan mencapai US$4 miliar. Karena itu Kementerian Pariwisata juga telah menerbitkan peraturan menteri untuk mendukung pertumbuhan bisnis ini melalui Peraturan Menteri Pariwisata Nomir 7 Tahun 2016 tentang Pedoman Penyelenggaraan Wisata Selam Rekreasi.
Hal ini membuka peluang investasi bagi para investor wisata selam untuk melirik Pulau Karampuang sebagai salah satu wisata bahari yang memiliki potensi untuk dikembangkan sebagai spot salam.
Berdasarkan nilai biaya investasi pengembangan kawasan wisata di zona ini dibutuhkan dana sebesar Rp678 juta. Dana sebesar digunakan untuk pengadaan peralatan seperti banana boat, donat boat, speed boat dan kelengkapannya peralatan snorkeling, peralatan diving, pengadaan kios box atau container dan tempat hiburan seperti karaoke.
Berdasarkan analisis kelayakan keuangan dapat disimpulkan bahwa pada kondisi normal investasi pengaman kawasan wisata zona 1 untuk dilaksanakan atau jalankan dengan investasi awal sebesar Rp678 juta umur usaha 5 tahun dan tingkat bunga 12 persen akan menghasilkan Net Present Value (NPV) positif.
Dimana Internal Rate of Return (IRR 104 persen yang lebih tinggi dari tingkat bunga yang ditetapkan, nilai net cost-benefit ratio 6,52 lebih dari 1. Selain itu dalam waktu 1 tahun 5 bulan investasi awal sudah dapat kembali.
Advertisement
Zona Dua
Zona ini meliputi Dusun Sepang. Dataran pantai di zona ini masih terjaga kebersihan dan keindahannya memberikan nuansa damai saat bersantai. Zona ini dihampari dengan pasir putih yang masih bersih, pantai-pantai di Pulau Karampuang tidak pernah gagal untuk mewujudkan fungsi rekreatif bagi para wisatawan untuk menikmatinya.
Dusun Sepang menjadi salah satu lokasi yang memiliki bibir pantai yang sangat indah dengan kejernihan air laut sehingga menjadi kawasan yang memiliki peluang untuk dikembangkan menjadi wisata pantai untuk keluarga. Dusun Sepang ditetapkan menjadi zona 2 dalam prioritas pengembangan.
Pantai di Dusun Sepang yang memiliki dataran rata dan air laut yang dangkal dan jernih dapat dikembangkan menjadi wilayah hunian atau istirahat bagi para wisatawan yang akan menginap di Pulau karampuang atau bagi wisatawan yang ingin menikmati keindahan karampuang dengan suasana privat bersama keluarga.
Dari lokasi ini para wisatawan dapat menikmati terpaan matahari pagi yang begitu hangat. Zona ini berbatasan dengan zona 1 sehingga dapat memudahkan para wisatawan yang ingin menikmati aktivitas water sport namun perlu dilakukan pembatas pembukaan akses jalan agar para wisatawan dapat mengakses suara satu lebih cepat dari alternatif jalan yang sudah tersedia.
Selain pinggir pantai pada zona dua ini juga terdapat konfigurasi landscape berupa bukit di tengah Pulau tepatnya berada di RT Tallang. Dari atas bukit di talang para wisatawan dapat melihat kurang lebih 90 persen dari wilayah pinggir pantai pulau karampuang dan pada spot ini kita dapat menyaksikan pemandangan sunrise dan sunset yang begitu menawan.
Hamparan bukit dan rindang dengan pepohonan akan memberikan suasana asri bagi para wisatawan yang akan menikmati liburannya bersama keluarga pada zona ini dapat dikembangkan kemping keluarga yang dapat menjadi alternatif menikmati keindahan Pulau ini.
Pengembangan wisata Pulau karampuang pada zona ini diusulkan menjadi wisata bahari untuk keluarga sejalan dengan usulan ini diperlukan penataan kawasan agar dapat menjadi kawasan yang aman dan nyaman untuk menikmati liburan keluarga.
Adapun rencana penataan kawasan ini berupa pembangunan kawasan resort terapung di bagian pantai dan pembangunan kawasan glamorous camping atau dikenal dengan nama glamping. Kebutuhan fasilitas berupa saran dan prasarana pada kawasan ini memiliki produksi besaran nilai biaya investasi pengembangan sebesar Rp27,8 miliar.
Setelah menentukan potensi pendapatan beserta biaya-biaya yangakan dikeluarkan pada kegiatan operasional di Zona Dua selanjutnyadilakukan perhitungan analisis finansial untuk mengetahui tingkat kelayakan investasi ini dengan menggunakan Metode Net Present Value (NPV), Internal Rate of Return (IRR), Payback Periode, Metode Cost and Benefit Ratio.
Pada kondisi normal investasi pengembangan kawasan wisata Zona di Pulau Karampuang dengan investasi awal sebesarRp.27,8 milliar layak (feasible) untuk dilaksanakan ataudijalankan. Kesimpulan ini didasarkan pada nilai Payback periodkurang dari 10 tahun, IRR di atas 12 persen, NBC lebih dari 1 dan hasil NPV adalah positif.
Zona Tiga
Zona ini terdiri dari Dusun Nangka. Suasana damai dan syahdu akan semakin terasa ketika momen matahari tenggelam di waktu petanf tiba saat wisatawan sedang bersantai dan bercengkrama di gugusan pantai Karampuang. Perpaduan antara hamparan pasir putih dan ombak, hutan bakau dan semburat matahari tenggelam (sunset) merupakan atraksi wisata yang menakjubkan yang tidak boleh dilewatkan di Karampuang.
Dusun nangka yang memiliki landscape berupa cliff atau tebing di tepi pantai menjadi spot sunset view terbaik yang ada di Pulau Karampuang. Dari ketinggian tebing-tebing di pinggir pantai di Dusun nangka memberi nuansa romantis untuk menikmati suasana petang hari sehingga pada lokasi ini memiliki potensi untuk mengembangkan hunian yang dapat digunakan oleh para wisatawan untuk menikmati sunset di Pulau Karampuang.
Di sisi barat Zola ini terdapat hutang mangrove di mana kawasan ini juga secara administrasi termasuk dalam kawasan Dusun nangka namun hingga saat ini hutan mangrove tersebut belum pernah dikelola baik oleh masyarakat maupun pemerintah. Padahal potensi sumber daya alam di wilayah ini sangat mendukung untuk dikembangkan sebagai tempat rekreasi khususnya wisata alam hutan bakau karena ketersediaan sumber tanaman bakau yang cukup luas dengan keanekaragaman jenisnya.
Konsep wisata hutan payau bertujuan agar wisatawan dapat menikmati jajaran mangrove yang berderet rapi di kanan dan kiri. Dengan Jalan setapak yang tersedia hal ini memudahkan pengunjung untuk menikmati hutan mangrove.
Diperlukan wahana yang menjadi ciri khas wisata hutan payau seperti jembatan-jembatan yang membelah hutan bakau selain itu berbagai fauna seperti ikan dan kepiting juga dapat ditemukan di tempat ini. Kawasan ini dapat dijadikan sebagai kawasan edukasi mangrove oleh karena itu diperlukan pembangunan sarana infrastruktur yang memadai seperti transportasi, sarana komunikasi dan informasi serta ketersediaan sarana rekreasi di kawasan tersebut.
Potensi alam pada zona ini memang menjadi objek yang paling tepat untuk dijadikan alternatif penyembuhan diri atau self healing. Keindahan alam yang tak pernah mampu terpikirkan oleh nalar manusia selalu membuat takjub sang penikmatnya yang mana terdapat pada zona ini.
Besarnya potensi alam yang dimiliki Dusun nangka sehingga kita bukan sebagai zona 3 dalam prioritas pengembangan yang dapat dilakukan di Pulau karampuang untuk mendukung pariwisata di Sulawesi Barat. Pada zona ini koreksi besaran nilai biaya investasi pengembangannya sebesar Rp22, 76 milliar.
Biaya sebesar itu dibutuhkan untuk membangun resor terapung berupa villa dan fasilitasnya serta jembatan pinggir tebing dan bangunan pendukung lainnya. Selain itu juga akan dibangun wisata hutan mangrove dengan segala fasilitasnya seperti jembatan sport foto dan pembangunan bangunan pendukung lainnya. Besaran investasi ini ditaksir merupakan biaya paket dalam pengadaan peralatan hingga dapat beroperasi untuk menghasilkan pendapatan.
Berdasarkan analisis kelayakan keuangan dapat disimpulkan bahwapada kondisi normal investasi pengembangan kawasan wisata Zona Tiga di Pulau Karampuang layak (feasible) untukdilaksanakan atau dijalankan karena dengan investasi awal sebesar Rp. 22,76 milliar umur usaha 10 tahun dan tingkat bunga 12 persen akan menghasilkan Net Present Value (NPV) positif yaitu Rp 14.737.722.013, dimana Internal Rate of Return (IRR) 20persen yang lebih tinggi dari tingkat bunga yang ditetapkan, nilai net cost-benefi ratio 1,63 lebih dari 1. Selain itu dalam waktu 5 tahun 11 bulan investasi awal sudah dapat kembali.
Advertisement
Zona Empat
Dusun Karampuang 1, Karampuang 2 dan Joli. Pada zona ini prioritas pengembangan karena menjadi pusat pemerintahan di pulau karampuang. Bagi wisatawan yang menyukai cerita mitologi, Pulau karampang juga memiliki daya tarik wisata mitologi berupa sumur tiga rasa atau lebih populer dengan nama sumur jodoh.
Sumur ini terletak di bagian selatan yaitu pada wilayah karampuang 1 Sumur ini diyakini dapat mendatangkan jodoh bagi siapa saja yang meminum air dari sumur tersebut, air di dalam sumur ini mengandung tiga rasa berbeda yaitu tawar asin dan disertai rasa air payau.
Adanya wisata sejarah di Dusun karompong 1 dapat menjadi daya tarik wisata pada zona ini, sehingga dibutuhkan tambahan atraksi wisata berupa wisata kuliner agar para wisatawan tidak hanya datang sebentar di kawasan ini tetapi juga dapat berlama-lama di zona ini. Wisata kuliner yang dapat dikembangkan di kawasan ini berupa tempat makan untuk menikmati kuniran laut dan kuliner khas masyarakat Mandar seperti jepa, loka santang dan lain sebagainya.
Selain tempat makanan dengan konsep tradisional pada zona ini juga dapat dikembangkan menjadi tempat nongkrong bagi muda-mudi karena terdapat kafir tebing yang berada di Dusun karambol 2. Kafe itu dikelola oleh pemuda Karampuang yang mana pengolahannya masih sangat sederhana sehingga tidak menarik minat wisatawan.
Lokasi cafe yang beradaptasi tebing di pinggiran pantai Dusun karampuang juga menawarkan panorama alam yang indah berupa sunset view dan dari wilayah ini kita dapat melihat kota Mamuju. Pengembangan Cafe baru dengan latar pantai berpasir putih juga dapat menjadi alternatif karena terdapat bibir pantai berpasir putih yang cukup luas di zona ini tepatnya di Dusun Joli.
Pada lokasi ini wisatawan dapat bersantai dan bermain air laut sambil menunggu sunset yang juga terlihat indah. Konsep Cafe pinggir pantai yang unik dan menarik dapat menambah daya tarik lokasi ini untuk mengembangkan kafe-kafe ini sebagai ekonomi wisata di Pulau Karampuang diperlukan kerjasama dengan pihak-pihak terkait untuk membantu konsep dan pendanaan dari pengembangan kafe-kafe tersebut.
Untuk pengembangan di zona ini diproyeksikan besaran nilai biaya investasi pengembangannya sebesar 791 juta. Hal itu meliputi pembangunan rumah makan terapung dengan segala fasilitasnya, pengembangan cafe yang berada di atas tebing dan pengembangan cafe di pantai pesisir pasir putih.
Para investor yang ingin berinvestasi pada zona ini dipastikan tidak akan mengalami kerugian karena kuliner menjadi salah satu kegiatan yang pasti dilakukan wisatawan ketika melakukan perjalanan, sama halnya ketika wisatawan mengunjungi Pulau Karampuang.
Setelah menentukan potensi pendapatan beserta biaya-biaya yangakan dikeluarkan pada kegiatan operasional di Zona 1 selanjutnya dilakukan perhitungan analisis finansial untuk mengetahui tingkatkelayakan investasi ini dengan menggunakan Metode Net PresentValue (NPV), Internal Rate of Return (IRR), Payback Periode, MetodeCost and Benefit Ratio. Rincian kelayakan invetasi kawasan wisata Zona 4.
pada kondisinormal investasi pengembangan kawasan wisata Zona 4 (DusunKarampuang 1, Karampuang 2, dan Dusun Joli) di Pulau Karampuangdengan investasi awal sebesar Rp.791 juta layak (feasible) untukdilaksanakan atau dijalankan. Kesimpulan ini didasarkan pada nilai Payback period kurang dari 7 tahun, IRR di atas 12 persen, NBC lebihdari 1 dan hasil NPV adalah positif.
Aktaraksi Wisata Tambahan
Potensi Pulau karampuang terdapat di masing-masing zona prioritas tentu menjadi daya tarik wisata yang harus dapat dikunjungi dan dinikmati oleh para wisatawan. Namun ada jarak yang agak jauh dari masing-masing zona dan konfigurasi landscape berupa bukit-bukit yang menghubungkan antara zona menyulitkan bagi para wisatawan untuk menjangkau lokasi-lokasi tersebut sehingga dibutuhkan sarana transportasi yang dapat digunakan oleh para wisatawan untuk mengakses masing-masing zona.
Hingga saat ini tak transportasi yang dapat digunakan hanya kendaraan beroda dua karena akses jalan yang masih berupa jalan setapak. Kondisi ini tentu menjadi tantangan untuk mengembangkan zona yang terintegrasi jika tidak ada akses penghubung diantara zona atau zona tersebut.
Oleh karena itu pembangunan akses jalan menjadi hal urgen yang harus dilakukan dan penyediaan sarana transportasi. Alternatif serangan transportasi yang dapat menjadi peluang untuk dikembangkan yaitu motor trail yang memiliki kemampuan melewati medan jalan perbukitan dan sepeda gunung yang digunakan untuk berkeliling karampuang melalui jalur darat, sehingga para wisatawan yang ingin berkedip Pulau Karampuang melalui jalur laut dapat menggunakan speed boat.
Selain keindahan alam yang begitu menawan yang dapat dinikmati oleh para wisatawan di Pulau Karampuang, adanya kegiatan motor trail bersepeda dan berkeliling menggunakan speed boat tentu akan menambah pengalaman dan kesan baru bagi para wisatawan yang berkunjung.
Tambahan atraksi ini dapat menjadi daya tarik bagi para wisatawan untuk menikmati liburan di Pulau Karampuang. Sarana transportasi ini juga menjadi alternatif yang dapat digunakan oleh para wisatawan untuk mengunjungi zona-zona wisata yang akan dikembangkan.
Tambahan aktrisni ini dapat menjadi penunjang bagi zona-zona lain yang untuk dapat meningkatkan jumlah kunjungan. Pengadaan sarana transportasi penghubung antar zona merupakan hal yang harus dipertimbangkan untuk segera dikembangkan dalam upaya membangun wisata Pulau Karampuang menjadi wisata yang terintegrasi.
Adapun proyeksi besaran nilai biaya investasi pengembangan agrasi wisata tambahan ini diperkirakan sebesar Rp310 juta. Hal ini meliputi pengadaan trip Karampuang berupa motor trail sepeda gunung speed boat station parkir dan bangunan pendukung lainnya.
Advertisement
Akumulasi Investasi Zona Pulau Karampuang
Analisis kelayakan yang dilakukan di masing-masing zona prioritas untuk pengembangan wisata Pulau Karampuang oleh DPMPTS Sulbar dapat di akumulasi dengan total nilai investasi keseluruhan sebesar Rp52, 34 miliar dinyatakan layak untuk dilaksanakan berdasarkan hasil perhitungan Net Present Value (NPV), Internal Rate of Return (IRR), Payback Periode, Metode Cost dan Benefit Ratio yang telah memenuhi kriteria.
Kajian kelayakan potensi ini dapat menjadi referensi dalam pengembangan destinasi wisata Pulau karampuang sebagai salah satu Kawasan Strategis Pengembangan Pariwisata (KSPP) di Provinsi Sulawesi Barat.