Liputan6.com, Bandung - Menurut data terbaru Badan Pusat Statistik (BPS), jumlah penduduk miskin di Indonesia mencapai sekitar 25,2 juta orang atau sekitar 9,03 persen dari total penduduk.
Plt Sekretaris Utama, Badan Pusat Statistik (BPS), Imam Machdi menyampaikan, data tersebut merupakan data per Maret 2024 lalu.
Baca Juga
"Per maret 2024, persentase penduduk miskin di Indonesia sebesar 9,03 persen atau sekitar 25,2 juta orang," katanya lewat telekonferensi saat rilis Berita Statistik BPS Provinsi Jawa Barat, di Bandung, Senin, 1 Juli 2024.
Advertisement
"Penduduk miskin terkonsentrasi di pulau Jawa dan Sumatera," lanjutnya.
Jumlah penduduk miskin di Indonesia itu diklaim turun dibandingkan dengan Maret 2023 lalu. Tren penurunan penduduk miskin itu diaku terpantau sejak 2021 lalu.
"Tingkat kemiskinan pada Maret 2024 ini mengalami penurunan atau lebih rendah dari Maret 2023 yaitu persentase turun 0,33 persen, jumlah penduduk miskin turun 0,68 juta orang," katanya.
"Setelah sempat meningkat pada masa pandemik, tingkat kemiskinan menurun sejak maret 2021. Tingkat kemiskinan pada maret 2024 sudah lebih rendah dibandingkan kondisi sebelum pandemi," kata Imam.
Kenaikan harga bahan pokok seperti beras, telor, hingga caai merah, dinilai menjadi salah satu faktor pendorong kemiskinan. Kenaikan Harga ini tentu mempengaruhi tingkat konsumsi dan pengeluaran masyakarat
"Berdasarkan komponen pembentuknya, peranan komoditas makanan terhadap garis kemiskinan lebih besar dibandingkan peranan komodistas bukan makanan," katanya.
Pertama, kami sampaikan perkembangan garis kemiskinan yang menjadi dasar penentuan status meiskin penduduk. Garis kemiskinan pada Maret 2024 sebesar Rp. 582.932," tandas Imam.