Mengenal Glaukoma, Penyebab hingga Cara Mengatasinya

Deteksi dini glaukoma dapat membantu mengelola tekanan intraokular sebelum terjadi kerusakan permanen pada saraf optik.

oleh Panji Prayitno diperbarui 30 Jul 2024, 02:00 WIB
Diterbitkan 30 Jul 2024, 02:00 WIB
Mengenal Glaukoma, Penyebab Hingga Cara Mengatasinya
Glaukoma adalah kondisi yang menyerang penglihatan. (Foto: Freepik)

Liputan6.com, Jakarta - Glaukoma adalah penyakit mata yang dapat merusak saraf optik, yang vital untuk penglihatan yang baik. Kondisi ini sering kali disebabkan oleh tekanan tinggi di dalam mata dan bisa berakibat pada kebutaan jika tidak ditangani dengan benar.

Meskipun glaukoma dapat menyerang siapa saja, orang dewasa yang lebih tua dan individu dengan riwayat keluarga glaukoma memiliki risiko yang lebih tinggi. Menyadari pentingnya pencegahan dan deteksi dini, sangatlah penting untuk memahami langkah-langkah yang dapat diambil untuk mencegah glaukoma.

Langkah pertama dan paling penting dalam mencegah glaukoma adalah menjalani pemeriksaan mata rutin. Pemeriksaan ini sebaiknya dilakukan setiap satu atau dua tahun sekali, terutama bagi mereka yang berusia di atas 40 tahun atau memiliki faktor risiko.

Melalui pemeriksaan rutin, dokter mata dapat mendeteksi tanda-tanda awal glaukoma dan kondisi mata lainnya yang mungkin memerlukan perhatian segera. Deteksi dini dapat membantu mengelola tekanan intraokular sebelum terjadi kerusakan permanen pada saraf optik.

Mengontrol tekanan darah dan kadar gula darah juga berperan penting dalam pencegahan glaukoma. Tekanan darah tinggi dan diabetes dapat meningkatkan risiko berkembangnya glaukoma.

Oleh karena itu, menjaga tekanan darah dan gula darah dalam rentang normal sangatlah penting. Pola makan yang sehat, rutin berolahraga, serta menghindari kebiasaan merokok dan konsumsi alkohol berlebihan dapat membantu menjaga kedua parameter ini tetap terkendali.

Penggunaan pelindung mata dalam berbagai situasi dapat mencegah cedera yang dapat menyebabkan glaukoma. Misalnya, saat bekerja dengan alat berat atau bahan kimia, bermain olahraga yang berisiko, atau berada di lingkungan berdebu.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Kesehatan Mata

Cedera mata dapat menyebabkan tekanan dalam mata meningkat, yang pada akhirnya bisa memicu perkembangan glaukoma. Dengan menggunakan pelindung mata yang sesuai, risiko ini dapat diminimalkan secara signifikan.

Asupan makanan yang kaya akan vitamin dan antioksidan, seperti vitamin A, C, dan E, serta omega-3, dapat membantu menjaga kesehatan mata. Buah-buahan, sayuran hijau, ikan berlemak, dan kacang-kacangan adalah beberapa contoh makanan yang baik untuk kesehatan mata.

Nutrisi ini dapat membantu menjaga fungsi saraf optik dan mengurangi risiko kerusakan yang disebabkan oleh tekanan intraokular yang tinggi. Stres dapat mempengaruhi tekanan dalam mata, sehingga mengelola stres adalah langkah penting dalam pencegahan glaukoma.

Teknik relaksasi seperti meditasi, yoga, dan pernapasan dalam dapat membantu menurunkan tingkat stres. Selain itu, olahraga teratur juga dapat membantu menjaga tekanan intraokular tetap stabil.

Aktivitas fisik seperti jalan kaki, berenang, dan bersepeda tidak hanya bermanfaat bagi kesehatan mata, tetapi juga kesehatan tubuh secara keseluruhan. Dengan mengikuti langkah-langkah ini, risiko terkena glaukoma dapat dikurangi secara signifikan.

Penting untuk selalu memprioritaskan kesehatan mata dengan pemeriksaan rutin dan gaya hidup sehat. Pencegahan dini adalah kunci untuk menjaga penglihatan yang optimal sepanjang hidup.

Penulis: Belvana Fasya Saad

 
Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya