1.079 Pamong Praja Muda IPDN Dilantik

Pelantikan seluruh pamong praja angkatan 31 itu dilakukan oleh Wakil Presiden RI Ma'ruf Amin.Dia yakin kemampuan mental dan fisik pamong praja tersebut siap bekerja melayani masyarakat.

oleh Arie Nugraha diperbarui 01 Agu 2024, 23:36 WIB
Diterbitkan 01 Agu 2024, 21:34 WIB
IPDN
Upacara Pelantikan Pamong Praja Muda IPDN oleh Wakil Presiden Republik Indonesia, bertempat di Kampus IPDN Jatinangor, Sumedang, Kamis, 1 Agustus 2024. (sumber foto: Satwapres)

Liputan6.com, Bandung - Sebanyak 1.079 Pamong Praja Muda Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN) 31 tahun 2024 dilantik di lapangan kampus IPDN Jatinangor, Kabupaten Sumedang, Kamis (1/8/2024).

Pelantikan seluruh pamong praja angkatan 31 itu dilakukan oleh Wakil Presiden RI Ma'ruf Amin. Ma'ruf Amin meyakini dengan kemampuan mental dan fisik pamong praja tersebut siap bekerja melayani masyarakat Indonesia dengan profesional dan berintegritas.

"Saya percaya praja muda ini akan membawa perubahan positif bagi kepentingan bangsa," ujar Ma'ruf Amin dalam sambutannya.

Ma'ruf menuturkan, seorang pamong praja telah dibekali ilmu-ilmu pengetahuan untuk dipraktikkan. Tidak hanya ilmu di bidang politik, hukum, dan pemerintahan, tetapi juga bekal pemahaman budaya, karakter, dan kebiasaan masyarakat.

Untuk itu, Ma'ruf mengatakan seorang pamong praja dituntut memiliki kemampuan koordinasi dan kolaborasi dengan seluruh komponen birokrasi sekaligus mampu membangun komunikasi dengan baik dan memahami aspirasi masyarakat.

"Diharapkan mampu menemukan cara-cara kerja baru yang inovatif, cepat, dan efektif. Tinggalkan cara kerja lama yang lambat, inefisien, serta prosedur-prosedur yang berbelit-belit," kata Ma'ruf.

Memasuki masa transisi pemerintahan setelah pemilu presiden (Pilpres) lalu, para pamong praja muda juga diminta untuk meningkatkan koordinasi dan kolaborasi dengan segenap pemangku kepentingan di berbagai wilayah.

Ma'ruf menjelaskan, IPDN dan pamong praja harus mendukung proses peralihan pemerintahan dengan menunjukkan kepemimpinan yang adaptif dan fleksibel untuk mengatasi tantangan dan perubahan yang mungkin muncul selama proses transisi.

"Saya berharap IPDN dan para pamong praja mendukung proses peralihan pemerintahan dengan menunjukkan kepemimpinan yang adaptif dan fleksibel," ucap Ma'ruf.

 

Pembekalan Indonesia Emas 2045

Sebelumnya, 1.252 calon wisudawan Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN) Tahun Akademik 2023/2024 di Kampus IPDN Jatinangor Sumedang, Jumat (26/7/2024).

1.252 calon wisudawan yang akan diwisuda pada Senin (29/7/2024) itu terdiri dari 1.079 calon wisudawan sarjana terapan ilmu pemerintahan, 31 calon wisudawan program profesi kepamongprajaan, 82 calon wisudawan program magister, dan 60 calon wisudawan program doktor.

Menteri Dalam Negeri RI Tito Karnavian mengatakan IPDN sebagai pencetak aparatur pemerintahan merupakan bagian dari Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri).

Untuk itu pihaknya memiliki kewajiban moral memberikan pembekalan kepada calon aparatur sebelum terjun ke lapangan.

"IPDN adalah bagian dari Kemendagri tempat pelatihan para calon aparatur, dan saya punya kewajiban moral memberikan pembekalan khususnya mengenai apa itu Indonesia Emas 2045," sebut Tito.

Tito menuturkan, Indonesia saat ini ada dalam posisi on the track menyambut bonus demografi Indonesia Emas 2045. Pada tahun tersebut, 68,7 persen penduduk Indonesia akan didominasi oleh usia produktif.

"Kita sekarang sudah on the track tapi untuk mencapai Indonesia emas itu syaratnya adalah 68,7 persen usia produktif dan berkualitas itu harus bisa dimanfaatkan betul," ucap Tito.

Untuk itu, Tito ingin calon wisudawan IPDN yang didominasi oleh usia 20 tahunan itu menjadi birokrat yang efektif dan efisien. Mereka harus bisa menyelesaikan masalah dengan pendekatan yang ilmiah sebagai seorang sarjana.

"Jadi saya harapkan kepada wisudawan yang nanti akan disebar ke seluruh Indonesia mereka harus bisa memberikan kontribusi dengan keilmuannya sehingga bisa menjawab permasalahan teknis," tutur Tito.

Tito berharap para calon birokrat tersebut menjadi kontributor penting dalam mewujudkan Indonesia Emas 2045.

"Salah satu persyaratan negara maju itu kan memiliki ASN yang efektif dan efisien. Jadi saya memberikan semangat supaya nanti mereka memberikan kontribusi menuju Indonesia Emas 2045, karena tadi banyak juga yang usianya 20 tahunan," kata Tito.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya