Mendag Zulkifli Hasan Lepas Ekspor Olahan Kelapa dari Lampung ke Australia, Belanda, Tiongkok, dan Tanzania

Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan melepas ekspor produk olahan kelapa asal Provinsi Lampung senilai Rp25 miliar.

oleh Ardi Munthe diperbarui 06 Agu 2024, 00:00 WIB
Diterbitkan 06 Agu 2024, 00:00 WIB
Mentri Perdagangan Zulkifli Hasan saat melepas kontainer olahan kelapa asal Lampung untuk diekspor ke Australia, Belanda, Tiongkok dan Tanzania. Foto : (Istimewa).
Mentri Perdagangan Zulkifli Hasan saat melepas kontainer olahan kelapa asal Lampung untuk diekspor ke Australia, Belanda, Tiongkok dan Tanzania. Foto : (Istimewa).

Liputan6.com, Lampung - Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan melepas ekspor produk olahan kelapa asal Provinsi Lampung senilai Rp25 miliar. Pelepasan itu berlangsung di Kabupaten Lampung Selatan, pada Sabtu (3/8/2024).

Ada sebanyak tiga truk kontainer berisi olahan kelapa PT Sari Segar Husada (Sungai Budi Group) dilepas oleh Mendag keberangkatannya untuk diekspor ke Australia, Belanda, Tiongkok dan Tanzania.

"Secara resmi hari ini telah dilakukan pelepasan ekspor produk turunan atau olahan kelapa sebanyak tiga kontainer atau memiliki nilai 1.554.900 dolar Amerika Serikat atau Rp25 miliar," kata Zulkifli Hasan, Sabtu (3/8/2024).

Dia mengatakan, produk turunan yang diekspor untuk periode Agustus 2024 meliputi air kelapa, produk santan, dessicated coconut atau kelapa parut.

"Negara tujuan ekspor produk hilirisasi kelapa Lampung yang diolah oleh PT Sari Segar Husada adalah Australia, Belanda, Tiongkok, dan Tanzania," sebut dia.

Dia menjelaskan, pemerintah pun akan ikut serta membantu membuka jalinan kerja sama perdagangan ke berbagai negara yang tidak memiliki komoditas yang ada di berbagai daerah di Indonesia, dan bisa diperdagangkan.

"Ini jadi keunggulan komparatif kita sebagai negara yang menanam kelapa, bisa kirim produk ke negara yang tidak bisa menanam kelapa. Produksi sekarang nomor dua masih kalah dari Filipina. Maka harus kita kejar menjadi yang pertama serta menguasai perdagangan kelapa dunia karena wilayahnya lebih luas," ungkapnya.

Dia mengaku, bangga dan bahagia melepas ekspor olahan kelapa Lampung lantaran selama ini produk tersebut biasanya hanya diolah menjadi kopra.

"Saya merasa bahagia dan bangga melepas ekspor kali ini yang dahulu produknya cuma diolah menjadi kopra. Sekarang kelapa bisa dihilirisasi menjadi sedemikian rupa menjadi produk tepung kelapa, santan kering, santan basah, air kelapa, nata de coco, batok pun bisa jadi karbon aktif, sabut kelapa diubah jadi jok tidak ada sama sekali yang terbuang," ujarnya.

 

 

Simak Video Pilihan Ini:

1.500 Metrik Ton Olahan Kelapa

Kemudian, Pimpinan PT Sari Segar Husada, Agus Susanto mengatakan bahwa ekspor tersebut merupakan pengiriman periode Agustus dengan bobot 1.500 metrik ton olahan kelapa.

"Hari ini pengiriman untuk periode Agustus sebanyak 1.500 metrik ton, dan ini akan menjadi kegiatan ekspor rutin. Permintaan dari negara lain untuk produk ini sudah ada, tinggal direalisasikan seperti permintaan dari Prancis, Amerika Serikat, Filipina. Dan produk yang menonjol kebanyakan minuman sari kelapa, kelapa parut kering, dan santan," ungkapnya.

Menurutnya, selain produk turunan kelapa sejumlah produk turunan komoditas lainnya seperti tepung tapioka, tepung beras, CPO pun diminati menjadi komoditas ekspor.

Dia berharap produknya tersebut dapat terus mampu bersaing di perdagangan insternasional. Sehingga, upaya dalam meningkatkan kualitas serta produksi akan terus dilakukan.

“Terima kasih atas dukungan pemerintah baik daerah maupun pusat kepada perusahaan kami,” pungkasnya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya