Libatkan 1.763 Nelayan, Bulan Cinta Laut 2024 Berhasil Kumpulkan 744 Ton Sampah

Bulan Cinta Laut merupakan gerakan nasional yang diinisiasi oleh Kementerian Kelautan dan Perikanan.

oleh Fauzan diperbarui 29 Agu 2024, 23:08 WIB
Diterbitkan 29 Agu 2024, 22:36 WIB
Menteri Kelautan dan Perikanan,  Sakti Wahyu Trenggono (Liputan6.com/Fauzan)
Menteri Kelautan dan Perikanan, Sakti Wahyu Trenggono (Liputan6.com/Fauzan)

Liputan6.com, Jakarta Kementerian Kelautan dan Perikanan menggelar Puncak apresiasi Bulan Cinta Laut 2024 di Anjungan Pantai Losari Kota Makassar, Sulawesi Selatan pada Kamis (29/8/2024). Event yang telah menjadi gerakan nasional ini berhasil mengumpulkan 744,60 ton sampah laut di berbagai penjuru tanah air. 

Berdasarkan data yang diterima, ratusan ton sampah laut dengan nilai ekonomis mencapai Rp212.664.904 berhasil dikumpulkan dalam kurun waktu Mei hingga Juli 2024. Kegiatan itu melibatkan 1.763 nelayan di 22 kabupaten dan kota di 20 provinsi berbeda. 

Menteri Kelautan dan Perikanan, Sakti Wahyu Trenggono menjelaskan bahwa Gerakan Nasional Bulan Cinta Laut 2024 merupakan gerakan yang ketiga kalinya dilaksanakan. Dia menjelaskan bahwa gerakan yang diinisiasi oleh KKP ini menjadi upaya edukasi kesadaran nelayan dan masyarakat serta mengkampanyekan pentingnya menjaga laut agar tetap bersih sehingga ekosistem laut menjadi sehat.

"Dalam pelaksanaan Gernas Bulan Cinta Laut, nelayan memiliki peran penting dalam upaya pembersihan sampah di laut, dimana dalam kurun waktu tertentu nelayan melaut sambil mengumpulkan sampah plastik di laut. Hasil pengumpulan sampah di laut oleh nelayan akan ditimbang dan didata untuk dihargai sesuai dengan mekanisme yang berlaku sehingga tercipta circular economy sebagai tambahan pemasukan bagi nelayan," kata Trenggono dalam sambutannya.

Dia menjelaskan bahwa Gerakan Nasional Bulan Cinta Laut memerlukan kolaborasi bersama Pemerintah Daerah, media, akademisi dan mitra lainnya seperti lembaga swadaya masyarakat, komunitas pemerhati penggiat sampah, unit pengelola sampah, dan pihak terkait lainnya sehingga setelah kegiatan Bulan Cinta Laut, nelayan tetap dapat secara berkelanjutan mengambil sampah laut dengan pendampingan dan dukungan dari mitra melalui konsep circular economy.

Untuk mengatasi permasalahan sampah plastik laut, lanjutnya, pemerintah telah menetapkan Rencana Aksi Nasional Penanggulangan Sampah Laut (RAN PSL) dalam Peraturan Presiden Nomor 83 Tahun 2018 tentang Penanganan Sampah Laut yang di dalamnya memberikan arahan-arahan strategis bagi 20 kementerian/lembaga terkait untuk menangani permasalahan sampah laut yang diketuai oleh Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi dan langsung bertanggung jawab kepada Presiden. Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) adalah Koordinator Kelompok Kerja (Pokja) 3 dalam penanggulangan sampah di pesisir dan laut.

"Gerakan Nasional Bulan Cinta Laut merupakan implementasi salah satu program Ekonomi Biru sekaligus menjadi langkah inisiatif KKP untuk mengedukasi nelayan dan masyarakat serta mengkampanyekan pentingnya menjaga laut agar tetap bersih sehingga ekosistem laut menjadi lebih sehat," ucapnya.

 

 

 

 

Gernas Bulan Cinta Laut Tetap Berlanjut 2025

Puncak Apresiasi Gernas Bulan Cinta Laut di Maksimal Liputan6.com/Fauzan)
Puncak Apresiasi Gernas Bulan Cinta Laut di Maksimal Liputan6.com/Fauzan)

 

Lebih lanjut, Trenggono memastikan bahwa Gerakan Nasional Bulan Cinta Laut akan terus dilaksanakan pada tahun 2025 mendatang. Hal itu lantaran KKP telah membuat road map yang komprehensif terkait kegiatan tersebut. 

Selain Bulan Cinta Laut, empat program inisiatif KKP Lainnya juga akan turut menjadi prioritas, kegiatan itu adalah perluasan wilayah konservasi laut, penangkapan ikan secara terukur, gerakan pembangunan budi daya laut darat dan juga budi daya pesisir, dan penjagaan pulau-pulau kecil yang menjadi potensi ekonomi pariwisata.

"Sudah kita buat road map 5 kegiatan inisiatif. Road map ini sudah dibuat secara komprehensif, dan kemudian bisa dilanjutkan oleh pemerintahan yang akan datang dan terus dilaksanakan," kata Trenggono dalam sesi wawancara. 

Trenggono berharap kegiatan Gerakan Nasional Bulan Cinta Laut 2025 bisa berlangsung lebih meriah dibandingkan tahun ini. Ia pun berpesan agar nelayan dan seluruh stakeholder bisa lebih aktif dalam Gernas BCL keempat mendatang. 

"Harapan saya sebetulnya yang keempat nanti semakin naik lagi. Artinya kalau itu semakin meriah dan semakin bagus, lalu jumlah sampah plastik yang didapatkan oleh nelayan juga semakin besar jumlahnya dan partisipasi nelayannya juga semakin intens, itu yang paling penting," ucapnya.

 

 

 

Penerima Penghargaan Bulan Cinta Laut 2024

Pada puncak Gernas Bulan Cinta Laut 2024 di Kota Makassar, Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono menganugerahkan 6 kategori penghargaan kepada 16 pihak yang berperan penting dalam kegiatan tahunan ini. 

Kategori pertama adalah Nelayan Terinspiratif yang berhasil dimenangkan oleh 5 nelayan yakni Sofyan Efendi (KUB Mutiara Transito Kota Padang), Supiyanto (KUB Bintang Laut Bahari Kabupaten Situbondo), Syamsul (KUB Buh Rajungan Kota Makassar), I Wayan Kona Antara (KUB Segara Guna Batu Lumbang Kota Denpasar), dan Mahmud Babuana (KUB Fitu Taya Kota Ternate). 

Kategori kedua adalah Gubernur dan Wali Kota Penggerak Pengelola Sampah Laut berhasil dimenangkan oleh Pj Wali Kota Padang Andree Harmadi Algamar, Bupati Indramayu Nina Agustina, dan Bupati Situbondo Karna Suswandi. 

Pada kategori ketiga yakni Bank Sampah Penggerak Pengelolaan Sampah Laut berhasil dimenangkan oleh Bank Sampah Karangmulya Kota Serang, Bank Sampah Induk Bumi Lestari Kota Ambon dan UD Harapan Jaya Kota Ternate. 

Untuk kategori keempat yakni Penyuluh Penggerak Pengelola Sampah Laut dimenangkan oleh Rachmady Azis dari Kota Makassar, Maulida dari Kota Kendari dan Firis Laina dari Kota Balikpapan. 

Lalu kategori kelima yakni Inovator Bulan Cinta Laut berhasil dimenangkan oleh Matori dari Bank Sampah Wiralodra Kota Indramayu. 

Sementara kategori keenam yakni Tokoh Peduli Masyarakat Pesisir berhasil dimenangkan oleh Wali Kota Makassar Mohammad Ramdhan Pomanto. 

 

Simak juga video pilihan berikut ini: 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya