Petugas TNGR Evakuasi Pendaki Ilegal Asal Rusia yang Jatuh di Gunung Rinjani

Jumat 4 Oktober 2024 seorang pria warga negara Rusia yang melakukan pendakian secara ilegal mengalami kecelakaan di sekitar pos 2 jalur wisata pendakian Sembalun.

oleh Ahmad Apriyono diperbarui 04 Okt 2024, 11:30 WIB
Diterbitkan 04 Okt 2024, 11:28 WIB
Pendaki Rinjani
Jumat 4 Oktober 2024 seorang pria warga negara Rusia yang melakukan pendakian secara ilegal mengalami kecelakaan di sekitar pos 2 jalur wisata pendakian Sembalun. (Liputan6.com/ Dok TNGR)

 

Liputan6.com, Mataram - Warga negara asing asal Rusia yang mendaki Gunung Rinjani secara ilegal terjatuh dan berhasil dievakuasi Petugas Balai Taman Nasional Gunung Rinjani (TNGR).

Kepala Balai TNGR Lombok Yarman melalui keterangan tertulisnya di Mataram, Jumat (4/10/2024) mengatakan, kecelakaan pendakian terjadi lagi setelah sebelumnya pada 29 September 2024 pendaki asal Jakarta mengalami kecelakaan dan upaya pencarian masih dilakukan hingga hari ini.

"Pada Jumat 4 Oktober 2024 seorang pria warga negara Rusia yang melakukan pendakian secara ilegal mengalami kecelakaan di sekitar pos 2 jalur wisata pendakian Sembalun," katanya.

Yarman mengatakan WNA tersebut jatuh di lereng yang terjal dan diduga menggunakan jalur tikus untuk menghindari pemeriksaan di Pos 2, mengakibatkan dirinya terjebak dalam kondisi yang cukup membahayakan.

"Hasil observasi saat tim evakuasi melakukan pertolongan pertama kondisi korban mengalami patah tulang dan ditemukan pendarahan di sekitar kepala," katanya.

Tim evakuasi yang terdiri dari petugas Taman Nasional, tenaga medis dan aparat gabungan diterjunkan ke lokasi sekitar pukul 00.45 Wita dini hari, setelah sebelumnya menerima informasi dari petugas di pos 2 ada kecelakaan pengunjung sekitar pukul 21.30 Wita.

Tim Evakuasi tiba di lokasi korban sekitar pukul 03.30 Wita dan segera melakukan pertolongan pertama, korban berhasil dievakuasi dan sudah tiba di pusat kesehatan terdekat pada pukul 09.00 Wita.

"Proses evakuasi berlangsung selama lebih dari lima jam dengan tantangan medan yang cukup berat," katanya.

 

Ikuti Prosedur Pendakian

Yarman mengatakan peristiwa tersebut bisa menjadi pelajaran bagi semua pendaki untuk selalu patuh dan mengikuti prosedur terutama pentingnya mengikuti aturan yang berlaku guna meminimalisir kecelakaan yang bisa berujung fatal, seperti yang terjadi pada hari ini.

"Dari beberapa insiden yang terjadi ini, mengingatkan bahwa aturan pendakian dibuat bukan hanya untuk melindungi lingkungan, tetapi juga keselamatan jiwa," katanya.

Ia juga mengatakan mengabaikan peraturan bukan hanya merugikan diri sendiri, tapi juga menyulitkan tim evakuasi dalam upaya penyelamatan korban.

"Sebagai pendaki yang bertanggung jawab, semua diharapkan selalu patuhi regulasi demi keamanan dan keselamatan bersama," katanya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya