Hobi Koleksi Barang Antik? Simak Cara Merawatnya

Untuk material tertentu, seperti perunggu atau kuningan, gunakan pembersih khusus yang dirancang untuk material tersebut

oleh Panji Prayitno diperbarui 08 Okt 2024, 17:00 WIB
Diterbitkan 08 Okt 2024, 17:00 WIB
Hobi Koleksi Barang Antik? Simak Cara Merawatnya
Potret barang antik di rumah gadang milik mendiang Dorce Gamalama (Sumber: YouTube/Alvin & Friends)

Liputan6.com, Jakarta - Merawat barang antik membutuhkan perhatian dan perawatan khusus agar keindahannya tetap terjaga dan nilainya tidak menurun. Barang antik, baik itu perabotan, karya seni, maupun benda koleksi lainnya, biasanya terbuat dari bahan yang rentan terhadap kerusakan jika tidak dirawat dengan benar.

Dirangkum dari berbagai sumber, penting untuk mengetahui jenis material dari barang antik tersebut, apakah itu kayu, logam, kaca, atau kain. Perawatan barang antik memiliki kebutuhan yang berbeda.

Sebagai contoh, barang dari kayu membutuhkan perawatan rutin untuk menjaga kelembapannya dan menghindari keretakan, sementara logam perlu dijauhkan dari kelembapan agar tidak berkarat. Salah satu tips penting dalam merawat barang antik adalah menjaga kebersihannya tanpa merusak struktur asli barang tersebut.

Hindari penggunaan bahan kimia yang keras atau pembersih rumah tangga biasa yang dapat merusak permukaan barang antik. Sebaiknya gunakan kain lembut dan lap basah dengan air hangat untuk membersihkan debu yang menempel.

Untuk material tertentu, seperti perunggu atau kuningan, gunakan pembersih khusus yang dirancang untuk material tersebut, karena bahan yang salah bisa merusak patina alami yang menjadi salah satu daya tarik barang antik.

Faktor lingkungan juga sangat berpengaruh terhadap keawetan barang antik. Kondisi suhu dan kelembapan yang ekstrem dapat menyebabkan kerusakan pada barang antik.

Usahakan untuk menyimpan barang-barang ini di tempat yang memiliki suhu dan kelembapan yang stabil. Penggunaan humidifier atau dehumidifier dapat membantu menjaga kelembapan ruangan pada tingkat yang ideal.

Hindari juga paparan sinar matahari langsung, karena sinar UV bisa memudarkan warna dan mempercepat proses penuaan pada material tertentu, seperti kain atau kayu. Selain menjaga kondisi lingkungan, penempatan dan penyimpanan barang antik juga perlu diperhatikan.

Perawatan Tepat

Pastikan barang antik diletakkan di tempat yang aman, jauh dari kemungkinan terkena benturan atau jatuh. Gunakan alas pelindung pada barang antik yang ditempatkan di rak atau meja untuk menghindari goresan pada permukaannya.

Jika barang antik berupa kaca atau porselen, pastikan penyimpanannya terhindar dari risiko guncangan yang bisa menyebabkan pecah atau retak. Merawat barang antik juga melibatkan pengecekan rutin terhadap kondisinya.

Perhatikan apakah ada tanda-tanda kerusakan, seperti retak pada kayu, karat pada logam, atau perubahan warna pada kain. Jika ditemukan kerusakan kecil, segera lakukan perbaikan dengan metode yang aman dan sesuai, atau konsultasikan kepada ahli konservasi barang antik.

Jangan mencoba memperbaiki sendiri jika tidak yakin, karena perbaikan yang salah justru bisa menambah kerusakan. Barang antik sebaiknya tidak hanya disimpan, tapi juga dirawat dengan cinta.

Nilai historis dan estetika dari barang antik membuatnya lebih dari sekedar benda biasa, mereka adalah bagian dari sejarah dan budaya.

Dengan perawatan yang tepat, barang antik tidak hanya akan bertahan lama, tetapi juga tetap memancarkan keindahan dan pesona yang khas, menjadikannya aset yang bisa diwariskan ke generasi mendatang.

 

Penulis: Belvana Fasya Saad

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya