Next Gen AI: Era Baru Penerapan Kecerdasan Buatan di Indonesia

Teknologi AI telah diaplikasikan dalam berbagai bentuk, seperti chatbot dan asisten virtual.

oleh Tim Regional diperbarui 29 Okt 2024, 14:35 WIB
Diterbitkan 29 Okt 2024, 00:30 WIB
AI dalam 3 Babak_ Playbook untuk Pemain Next Gen Al  bersama Dr. Arie Wahyu Wijayanto (Politeknik Statistik STIS), Bagus Chandra Wibawa (BNI), Fajar Jaman (IYKRA), Nadya Nurlita (IYKRA), dan Melina Anggita (IYKRA)
AI dalam 3 Babak_ Playbook untuk Pemain Next Gen Al bersama Dr. Arie Wahyu Wijayanto (Politeknik Statistik STIS), Bagus Chandra Wibawa (BNI), Fajar Jaman (IYKRA), Nadya Nurlita (IYKRA), dan Melina Anggita (IYKRA)

Liputan6.com, Depok Penggunaan kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI) dalam sektor bisnis di Indonesia terus mengalami perkembangan pesat, terutama di bidang layanan pelanggan, manajemen sumber daya manusia, pendidikan, dan keamanan siber. Berdasarkan data dari Cisco, pasar Generative AI di Indonesia diproyeksikan mencapai IDR 3,3 triliun pada tahun 2023, dengan pertumbuhan tahunan sebesar 27%.  

Teknologi AI telah diaplikasikan dalam berbagai bentuk, seperti chatbot dan asisten virtual, yang membantu perusahaan meningkatkan efisiensi dan otomatisasi layanan. Ardya Dipta, Head of Data Science di Kalbe Group, menjelaskan tentang perubahan besar dalam penggunaan AI dari sekadar efisiensi menuju inovasi konten. 

“Awalnya, AI tradisional digunakan untuk meningkatkan efisiensi melalui tugas-tugas berbasis aturan. Namun, dengan munculnya Generative AI, teknologi ini kini mampu menghasilkan teks, gambar, dan video yang lebih kompleks melalui model seperti GPT dan Gemini,” ujar Ardya dalam diskusi panel "AI Dalam 3 Babak: Dari Eksperimen ke Transformasi Industri dengan Next Gen AI" yang diadakan di Universitas Indonesia pada Sabtu (26/10/2024). 

Kombinasi AI tradisional dengan Generative AI, lanjutnya, memiliki dampak signifikan terhadap inovasi dan efisiensi. “Namun, dalam beberapa kasus, automasi dengan model machine learning tertentu sudah cukup untuk menyelesaikan pekerjaan tanpa memerlukan Generative AI,” tambahnya.

Ketut Widya, GM FMC & Enabler CVM Telkomsel, juga menjelaskan penerapan Next Gen AI di perusahaannya, yang mencakup pendekatan menyeluruh (end-to-end) dalam seluruh operasional, dari jaringan hingga interaksi pelanggan. Teknologi AI, menurut Ketut, memungkinkan Telkomsel menghadirkan layanan yang lebih efisien dan memberikan pengalaman digital yang lebih personal bagi pelanggan, seperti melalui aplikasi MyTelkomsel. 

“Kami telah memasuki tahap ‘trust at scale’ di mana kami semakin yakin akan implementasi AI for Enterprise, yang kami sebut sebagai Next Gen AI,” ungkapnya. 

 

Mendukung Transformasi

AI dalam 3 Babak di Fakultas Teknik Universitas Indonesia
AI dalam 3 Babak di Fakultas Teknik Universitas Indonesia

Menurut Ketut, penerapan Next Gen AI tidak hanya meningkatkan layanan pelanggan, tetapi juga berfokus pada kesiapan talenta dengan kompetensi yang memadai. “Telkomsel berkomitmen untuk mendukung transformasi digital di Indonesia melalui inovasi teknologi terkini, sambil memberdayakan masyarakat dengan produk, layanan, dan solusi inovatif untuk masa depan,” tambahnya. 

Sementara itu, CEO IYKRA, Fajar Jaman, menyatakan komitmen perusahaan dalam mendukung transformasi digital perusahaan-perusahaan di Indonesia dengan kerangka kerja Next Gen AI. Kerangka ini dirancang dalam tiga langkah utama: eksplorasi untuk mengidentifikasi peluang peningkatan efisiensi, desain solusi sesuai kebutuhan bisnis, serta implementasi AI secara komprehensif. Dengan pendekatan ini, perusahaan dapat mengoptimalkan operasional, memperkuat analisis data, dan meningkatkan akurasi dalam pengambilan keputusan. 

“Selain membantu perusahaan berinovasi dengan Next Gen AI, kami juga berfokus pada pengembangan talenta teknologi muda melalui program AI Engineering Fellowship,” ungkap Fajar. Program ini dirancang untuk membekali generasi muda Indonesia dengan keterampilan AI terkini, agar siap menghadapi perkembangan teknologi yang cepat. Ia menekankan bahwa akselerasi transformasi teknologi harus diimbangi dengan kesiapan industri dan sumber daya manusia agar tetap relevan dan kompetitif di era digital.  

“Kolaborasi kami dengan Ikatan Mahasiswa Teknik Elektro Universitas Indonesia dalam acara ini memperkuat peran IYKRA dalam membuka peluang bagi talenta muda di bidang teknologi, terutama dalam menciptakan hubungan antara industri dan universitas yang menjadi basis utama pengembangan AI di masa depan,” jelas Fajar.

Dengan penerapan Next Gen AI, Indonesia siap memasuki era baru di mana AI tidak hanya dimanfaatkan untuk efisiensi, tetapi juga sebagai pendorong inovasi dalam berbagai bidang industri. Transformasi ini diyakini akan membawa dampak positif bagi bisnis di Indonesia, memberikan peluang baru untuk efisiensi operasional, inovasi produk, dan layanan yang lebih unggul, serta menciptakan sumber daya manusia yang lebih terampil dan kompetitif.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya