Bank Sumsel Babel Siap Dukung Program Penghapusan Kredit Macet UMKM

Bank Sumsel Babel mendukung penuh program penghapusan kredit macet UMKM yang sudah diresmikan dengan penandatanganan Peraturan Pemerintah oleh Presiden RI Prabowo Subianto.

oleh Nefri Inge diperbarui 09 Nov 2024, 18:00 WIB
Diterbitkan 09 Nov 2024, 18:00 WIB
Bank Sumsel Babel Siap Dukung Program Penghapusan Kredit Macet UMKM
Kantor Bank Sumsel Babel di Jakabaring Palembang Sumsel (Liputan6.com / Nefri Inge)

Liputan6.com, Palembang - Belum sebulan menjabat sebagai Presiden RI, Prabowo Subianto sudah melakukan gebrakan penghapusan kredit macet sebagai dukungan ke Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM).

Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 47 Tahun 2024, tentang penghapusan Piutang Macet kepada UMKM, di bidang pertanian, perkebunan, peternakan, kelautan dan UMKM lainnya, secara resmi ditandatangani oleh Presiden Prabowo Subianto di Istana Negara Jakarta, Selasa (5/11/2024) lalu.

Bank Sumsel Babel sebagai Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) di bidang perbankan, menjadi bank daerah yang memberikan Kredit Usaha Rakyat (KUR) ke berbagai UMKM di wilayah Sumsel Babel.

Dengan adanya penandatanganan peraturan pemerintah tersebut, Bank Sumsel Babel menyambut baik rencana Presiden Prabowo Subianto. Namun, bank daerah tersebut masih menunggu bagaimana sistematis petunjuk pelaksanaannya (juklak).

Menurut Direktur Utama Bank Sumsel Babel Achmad Syamsuddin, penghapusan kredit macet terutama untuk KUR UMKM harus dilakukan secara teliti dan melihat jika penghapusan kredit macet tersebut benar-benar untuk UMKM, petani dan nelayan.

Dia berharap rencana tersebut jangan dimanfaatkan oleh ‘penumpang gelap’, sehingga keputusan tersebut jadi tidak tepat sasaran. Program tersebut sebenarnya sudah pernah dijalankan, yakni pada saat bencana gempa di Yogyakarta dan bencana alam El-Nino.

“Kalau kasus seperti ini sudah jelas kriterianya, maka perlu di penjelasan terperinci agar tidak ada masalah di kemudian hari terhadap penghapusan ini,” ujarnya, saat perayaan HUT ke-67 Bank Sumsel Babel di kantor Jakabaring Palembang (7/11/2024).

Program tersebut dinilainya sangat bagus, karena kredit macet dapat membersihkan dan semua mulai dari nol, terlebih kredit bertahun tercatat namun tidak tertagih.

Apalagi UMKM membutuhkan modal untuk berkembang, namun akan terkendala dengan adanya kredit macet di bank. Dia juga menekankan, jika pinjaman KUR tersebut dilakukan secara personal, bukan satu keluarga.

“Kami masih menunggu aturan tersebut, kita menunggu petunjuk pelaksana nya dulu. Mulai dari kriteria penghapusan hutang, nominal dan lainnya, agar tidak ada masalah hukum,” katanya.

Untuk saat ini, nasabah kredit macet Bank Sumsel Babel didominasi KUR super mikro di bawah Rp10 juta. Kebanyakan UMKM tersebut baru merintis dan tidak berjalan lancar. Sehingga harus dibuat komunitas dan clustur untuk pengawasan yang lebih maksimal.

“Kalau sudah hapus, tidak ada kerugian. Sudah ada cadangan, hapus buku dan hapus tagih, maka uang itu akan kembali dan mulai dari nol. Yang oaling penting, bagaimana kredit kedepan lebih sehat dan penerima lebih baik berjalan serta bergulir,” ungkapnya.

 

HUT ke-67

Bank Sumsel Babel Siap Dukung Program Penghapusan Kredit Macet UMKM
Dirut Bank Sumsel Babel Achmad Syamsudin saat mengikuti aksi donor darah, sebagai salah satu rangkaian kegiatan HUT ke-67 Bank Sumsel Babel (Dok. Humas Bank Sumsel Babel / Nefri Inge)

Di usia ke-67 tahun, Bank Sumsel Babel semakin matang banyak hal yang dicapai dari segi modal, laba, dana pihak ketiga dan lainnya. Namun Bank Sumsel Babel berkomitmen terus meningkatkan dan mengembangkan diri dengan berkontribusi terhadap daerah, yang sesuai dengan tiga pilar bisnis proses, program digital, dan people.

Perayaan HUT ke-67 Bank Sumsel Babel yang mengusung tema Growth, Innovation, and Sustainability, diramaikan dengan event donor darah yang diikuti 250 orang karyawan Bank Sumsel Babel, olahraga bersama dan BSB Night Run 2024 sejauh 5 Kilometer.

Lalu ada peresmian Masjid Babussalam Sabil Barokah (BSB), yang berada di perkantoran Bank Sumsel Babel di Jakabaring Palembang, penyerahan santunan ke 200.000 orang anak panti asuhan dan pengelola 68 panti asuhan di Kota Palembang, Bangka Belitung dan Jakarta.

"Ada banyak hal dilalui Bank Sumsel Babel Sudah ada kemajuan, kita masih butuh dukungan dari semua pihak, baik dari pemda maupun para nasabah. Perkembangan digitalisasi sekarang luar biasa,” katanya.

Sekda Sumsel Edward Chandra berujar, kehadiran BSB harus mampu mendorong perekonomian di Sumsel, yang dibutuhkan untuk menopang perbankan ekonomi di daerah di Sumsel.

"Bank Sumsel Babel harus terus meningkatkan kinerja, seperti inovasi dan komitmen dalam tanggung jawab sosial. Kita perlu memperkuat peran untuk membantu agar para UMKM semakin maju,” ucapnya.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya