Gelung Papua, Keindahan Burung Cenderawasih dalam Tatanan Rambut

Gelung Papua dibuat dengan menggunakan rambut yang diurai secara alami. Bagi sebagian wanita, rambut yang dikepang dengan teknik konro juga menjadi pilihan populer.

oleh Switzy Sabandar diperbarui 28 Des 2024, 12:00 WIB
Diterbitkan 28 Des 2024, 12:00 WIB
Ilustrasi Burung Cendrawasih (Istimewa)
Ilustrasi Burung Cendrawasih (Istimewa)

Liputan6.com, Papua - Burung cenderawasih merupakan simbol kebanggaan dan identitas masyarakat Papua. Tak hanya menjadi ikon penting warisan daerah, burung cenderawasih juga menjadi inspirasi dalam menciptakan gelung tradisional asli Papua.

Mengutip dari indonesiakaya.com, gelung khas Papua memiliki ciri khas berupa teknik kepang konro. Teknik ini tentu berbeda dengan teknik tata rambut lainnya.

Gelung Papua dibuat dengan menggunakan rambut yang diurai secara alami. Bagi sebagian wanita, rambut yang dikepang dengan teknik konro juga menjadi pilihan populer.

Teknik kepang konro dilakukan dari bawah ke atas. Teknik inilah yang menjadi salah satu teknik tradisional gelung Papua, sehingga memberikan kecantikan tampilan yang khas.

Salah satu yang menjadi elemen penting dalam gelung Papua adalah aksesori bulu burung cenderawasih. Bulu tersebut disusun sedemikian rupa, sehingga menyerupai bentuk burung cenderawasih.

Hiasan bulu burung cenderawasih tersebut diletakkan pada mahkota yang menjadi hiasan gelung ini. Hiasan kepala ini hadir dalam berbagai bentuk dan ukuran.

Untuk menambah keindahan, tak jarang ditambahkan hiasan bulu burung cenderawasih yang berbentuk kepala burung. Hiasan ini menciptakan ilusi berupa seekor burung yang sedang bertengger di atas kepala.

Bukan itu saja, hiasan kepala ini juga sering dilengkapi dengan sisir bambu. Ini untuk menjaga rambut agar tetap rapi sekaligus untuk memperindah tatanan.

Gaya yang lebih sederhana dari gelung Papua biasanya dilakukan dengan modifikasi kepang konro. Modifikasi ini membuat gaya rambut lebih sederhana dan elegan. Tentu saja, kepang konro tersebut dipadukan dengan sehelai bulu cenderawasih di bagian belakang rambut.

Tak hanya sebagai hiasan kepala dalam upacara adat dan perayaan lainnya, gelung Papua juga memiliki makna budaya mendalam. Aksesori tradisional Papua ini adalah simbol spiritual yang menghubungkan manusia, alam, leluhur, dan ikatan keluarga.

Setiap aksesori yang dikenakan memiliki makna khusus yang berkaitan dengan klan atau keluarga tertentu. Secara tradisional, hiasan kepala ini dibuat dengan tangan oleh para pengrajin desa. Kemampuan tersebut diwariskan dari generasi ke generasi.

Setiap suku dan wilayah di Papua memiliki variasi tersendiri. Hal ini mencerminkan keunikan tradisi dan keberagaman kepercayaan di daerah tersebut.

Aksesori seremonial ini biasanya dibuat dari bahan-bahan alami, seperti bulu, daun, kulit kayu, dan tulang hewan. Penggunaan bulu burung, seperti kasuari dan cenderawasih, menjadi simbol yang melambangkan kreativitas dan kebanggaan wilayah tersebut.

Ketika seseorang mengenakannya, artinya mereka mewakili diri sendiri sekaligus membawa sejarah dan nilai-nilai leluhur mereka. Gelung Papua umumnya dikenakan dalam berbagai acara, mulai dari upacara inisiasi hingga berbagai perayaan penting yang dikaitkan dengan momen-momen besar, seperti siklus kehidupan, pernikahan, kematian, dan lainnya.

 

Penulis: Resla

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya