Tiang Listrik Patah Timpa Pengendara di Binjai, Tewaskan Seorang Ibu dan Anak Balitanya

Liputan6.com, Binjai - Seorang Ibu Rumah Tangga (IRT) bersama anak balitanya di Kota Binjai, Sumatera Utara (Sumut) tewas diduga tertimpa tiang listrik PLN yang tiba-tiba patah.

Informasi dihimpun Liputan6.com, Jumat (17/1/2025), korban bernama Huzzatunnisa dan Zennia Ghalia Syach.

Keduanya tewas mengenaskan tertimpa tiang listrik yang tiba-tiba patah ketika melintas pakai sepeda motor di kawasan di Jalan Pacul, Kelurahan Cengkeh Turi, Kecamatan Binjai Utara, Kota Binjai, Rabu, 15 Januari 2025.

Kedua korban tewas seketika dengan kondisi mengenaskan. Sementara pengendara, yang merupakan suami korban dengan anaknya yang lain bisa lolos dari maut tersebut.

"Mereka satu keluarga berempat, hendak menuju ke Ooran naik sepeda motor. Nah, di Jalan Pusara tiba-tiba tiang listrik tumbang dan menimpa mereka," kata warga sekitar bernama Ani, Kamis, 16 Januari 2025.

Sepengetahuan Ani, istri dan anak paling kecil dari keluarga tersebut meninggal dunia di tempat. Sedangkan suami dan anak yang besar selamat.

Peristiwa itu membuat warga sekitar heboh. Tidak hanya berupaya membantu korban, warga secara bergotong royong berupaya mengamankan lokasi agar tidak ada korban lain akibat arus listrik dari tiang yang sudah roboh melintang di jalan.

"Kabarnya korban dibawa dan disemayamkan di Kelurahan Rambung, Kecamatan Binjai Selatan," Ani menuturkan.

Manager PLN Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan (UP3) Binjai, Darwin Simanjuntak, yang dikonfirmasi Liputan6.com via WhatsApp, membenarkan tiang listrik yang patah di Jalan Pacul, Kelurahan Cengkeh Turi, Kecamatan Binjai Utara, Kota Binjai, milik PLN.

"Ya, memang tiang PLN," kata Darwin.

Diungkapkannya, tiang yang patah tersebut diketahui pihaknya setelah ada telepon dari masyarakat di sekitar lokasi kepada petugas PLN.

Mendapat laporan, petugas PLN langsung ke lokasi dan juga langsung melakukan penggantian tiang agar listrik bisa pulih.

"Sebelumnya tidak ada laporan dari masyarakat dan Kepling setempat kalau tiang tersebut sebelum patah ada tanda-tanda yang mencurigakan terhadap tiang tersebut. Perawatan memang dari kami," Darwin menjelaskan.

Disinggung terkait adanya korban jiwa terkait tiang patah milik PLN, Darwin mengaku pihaknya sudah membantu. Pihaknya akan membantu dengan memberikan tali asih kepada suami korban.

Diketahui, keluarga korban sedang mengurus Jasa Raharja. Kemudian akan ditindaklanjuti untuk pemberian tali asih dari PLN.

"Kami terus komunikasi dengan keluarga korban," ujarnya.

Ditanya soal langkah ke depan mencegah peristiwa serupa, Darwin mengimbau kepada masyarakat agar langsung melaporkan setiap yang mencurigakan dan mengkhawatirkan.

"Terutama terkait jaringan PLN. Kita ada PLN mobile, dan kami selalu intens melaksanakan inspeksi jaringan," bebernya.

Praktisi hukum Kota Binjai, Ferdinan Sembiring, diminta tanggapan soal peristiwa patahnya tiang listrik PLN, mengatakan, jika dilihat dari patahannya diduga sudah tidak layak digunakan.

"Seharusnya pihak PLN melakukan pengecekan serta perawatan sejumlah jaringan yang ada di Kota Binjai," sarannya.

Disebutkan Ferdinan, berdasarakan Permen ESDM RI No. 13 Tahun 2021, dalam ketentuan umum Bab 1, Pasal 1 No. 1 disebutkan, "Keselamatan ketenagalistrikan adalah segala upaya atau langkah pemenuhan standardisasi peralatan dan pemanfaat tenaga listrik, pengamanan instalasi tenaga listrik, dan pengamanan pemanfaat tenaga listrik untuk mewujudkan kondisi andal dan aman bagi instalasi, aman bagi manusia dan mahluk hidup lainnya dari bahaya serta ramah lingkungan.

"Sementara, dari keterangan warga sekitar, terkait tiang listrik ini, sebelumnya pernah dilaporkan kepada pihak PLN UP3 Binjai, tapi tidak digubris karena tidak bisa menunjukkan eviden atau bukti lapornya. Ya, itu kata orang PLN," Ferdinan menandaskan.