3 Efek Letusan Gunung Tambora terhadap Dunia

Berikut tiga efek letusan Gunung Tambora terhadap dunia

oleh Switzy Sabandar diperbarui 21 Jan 2025, 02:00 WIB
Diterbitkan 21 Jan 2025, 02:00 WIB
Gunung Tambora
Gunung Tambora, Nusa Tenggara Barat (Foto: indonesia.travel)... Selengkapnya

Liputan6.com, Yogyakarta - Letusan dahsyat Gunung Tambora di Pulau Sumbawa pada April 1815 menjadi salah satu bencana vulkanik terbesar dalam sejarah manusia modern. Ledakan gunung ini merenggut lebih dari 71.000 nyawa penduduk pulau tersebut, sementara abu vulkanik yang dimuntahkan ke atmosfer mengakibatkan perubahan iklim global yang dramatis.

Dari tragedi ini muncul inovasi yang mengubah cara manusia berpindah. Karl von Drais, seorang penemu Jerman yang juga dikenal sebagai Von Sauerbronn, terinspirasi untuk menciptakan alternatif transportasi yang tidak bergantung pada kuda.

Pada tahun 1818, ia memperkenalkan draisine atau yang kini dikenal sebagai sepeda, sebuah penemuan revolusioner yang lahir dari krisis global akibat letusan Gunung Tambora. Penemuan ini kemudian menjadi cikal bakal revolusi transportasi personal yang kita kenal hingga saat ini. Mengutip dari berbagai sumber, berikut tiga efek letusan Gunung Tambora terhadap dunia:

1. Krisis Pangan di Amerika Utara

Letusan Gunung Tambora tidak hanya berdampak pada kondisi iklim global, tetapi juga memicu perubahan demografis yang signifikan di Amerika Utara. Krisis pertanian yang melanda wilayah timur Amerika Serikat mendorong banyak petani dan keluarga mereka untuk bermigrasi ke arah barat mencari lahan pertanian yang lebih produktif.

Gelombang perpindahan penduduk ini kemudian dikenal sebagai salah satu periode migrasi internal terbesar dalam sejarah Amerika awal. Sebagai hasil langsung dari gelombang migrasi ini, wilayah Indiana yang sebelumnya berstatus teritorial, resmi menjadi negara bagian ke-19 Amerika Serikat pada tahun 1816.

Para migran yang kebanyakan berasal dari wilayah timur membawa keterampilan pertanian mereka dan mulai mengembangkan lahan-lahan pertanian baru di Indiana. Wilayah ini menawarkan tanah yang lebih subur dan peluang ekonomi yang lebih baik dibandingkan dengan kondisi di wilayah timur yang terdampak krisis.

Dua tahun kemudian, pada 1818, Illinois mengikuti jejak Indiana dan resmi menjadi negara bagian ke-21 Amerika Serikat. Pembentukan Illinois sebagai negara bagian juga tidak terlepas dari arus migrasi masif yang dipicu oleh krisis pertanian.

Para pendatang baru ini membantu mengembangkan wilayah Illinois menjadi salah satu sentra pertanian penting di Amerika Serikat. Pembentukan kedua negara bagian ini menandai fase penting dalam ekspansi Amerika Serikat ke arah barat dan pengembangan wilayah pertanian baru sebagai respons terhadap krisis yang disebabkan oleh letusan Gunung Tambora.

 

Tak Ada Musim Panas di Eropa Selama Bertahun-tahun

2. Tak Ada Musim Panas di Eropa Selama Bertahun-Tahun

Letusan Gunung Tambora pada April 1815 membawa dampak yang luar biasa terhadap iklim Eropa, menciptakan fenomena yang dikenal sebagai tahun tanpa musim panas. Abu vulkanik yang terlontar ke atmosfer menghalangi sinar matahari, menyebabkan penurunan suhu yang drastis dan mengakibatkan anomali cuaca di seluruh benua Eropa. Kondisi ini berlangsung selama beberapa tahun, dengan puncaknya terjadi pada tahun 1816.

3. Kalahnya Napoleon Bonaparte

Pada Juni 1815, dampak awal dari letusan Tambora turut mempengaruhi salah satu pertempuran paling menentukan dalam sejarah Eropa - Pertempuran Waterloo. Cuaca buruk yang tidak biasa dengan hujan lebat dan kondisi berlumpur parah secara signifikan mempengaruhi strategi Napoleon Bonaparte.

Tanah yang basah dan berlumpur membuat pergerakan artileri Prancis menjadi sangat sulit, sementara kondisi ini memberikan keuntungan bagi pasukan sekutu pimpinan Duke of Wellington. Napoleon, yang terkenal dengan taktik artileri yang kuat, terpaksa menunda serangannya hingga tengah hari karena kondisi medan yang buruk, memberikan waktu bagi pasukan Prusia pimpinan Blücher untuk bergabung dengan pasukan Wellington.

Penulis: Ade Yofi Faidzun

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya