Liputan6.com, Banyuwangi - Kasus Chikungunya muncul dan menyerang puluhan warga Banyuwangi. Hal ini menjadi perhatian khusus oleh Pemerintah Kabupaten Banyuwangi sehingga mengimbau agar masyarakat dapat menerapkan 3M Plus. Plt Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Banyuwangi, Amir Hidayat mengungkap, terdapat kurang lebih 40 laporan kasus Chikungunya pada bulan Februari. Sebelumnya minim laporan adanya penyakit tersebut. “Tercatat ada 9 kasus di Kecamatan Srono, 25 kasus di Kecamatan Cluring dan 6 kasus di Kecamatan Purwoharjo,” katanya, Selasa (11/2/2025).
Dengan kemunculan penyakit yang disebarkan oleh nyamuk Aedes Aegypti itu, Dinkes menetapkan kasus tersebut sebagai kejadian luar biasa (KLB) tingkat lokal. Sehingga meningkatkan penanganan di Puskesmas setempat. Amir mengatakan, meskipun chikungunya memiliki tingkat fatalitas yang tidak tinggi, pihaknya tetap berpesan agar masyarakat tidak panik dan senantiasa menerapkan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) dengan 3M Plus. “3M plus ini terus kami dorong untuk bisa dilakukan segera. Masyarakat juga bisa menggunakan abate untuk membunuh vektor nyamuk yang bisa didapatkan di Puskesmas secara gratis,” ujarnya.
Baca Juga
Pertama menguras tempat-tempat penampungan air yang tidak terpakai atau jarang digunakan, Menutup rapat-rapat tempat-tempat penampungan air yang digunakan sehari-hari, Mengubur atau memusnahkan benda-benda bekas yang dapat menampung air hujan yang menjadi tempat perkembangbiakan nyamuk. Adapun ciri-ciri terkena penyakit chikungunya ini terasa nyeri pada persendian sekitar satu hingga dua minggu dan muncul ruam, untuk penangananya sendiri, diterangkan Amir, penyakit ini bisa sembuh dengan sendirinya.
Advertisement