Tahan Lapar Matamu agar Tidak Menyumbang Sampah Makanan Selama Ramadan

Mulai dari kebiasan beli makanan sampai masak, semua harus diperhatikan untuk bersama-sama menekan volume sampah makanan saat Ramadan.

oleh Asnida Riani Diperbarui 09 Mar 2025, 10:00 WIB
Diterbitkan 09 Mar 2025, 10:00 WIB
Berburu Takjil Buka Puasa Ramadhan 2023 di Kawasan Benhil
Harga takjil dan minuman di Pasar Benhil relatif standar dan tidak berbeda jauh dengan harga takjil di Menteng, Jakarta Pusat. (Liputan6.com/Herman Zakharia)... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta - Bertentangan dengan ajaran Islam yang meminta umatnya tidak berperilaku mubazir, ancaman peningkatan sampah makanan sayangnya cenderung naik selama Ramadan. Limbah ini umumnya berkaitan dengan perilaku konsumsi berlebihan yang sering kali karena lapar mata.

Business Development FoodCycle Indonesia, Kukuh Napaki, menyebut bahwa fenomena lapar mata saat membeli takjil dan makanan berbuka menyebabkan banyaknya sisa makanan, karena sudah terlalu kenyang atau rasanya tidak sesuai ekspektasi. "Akhirnya terbuang," katanya melalui pesan pada Lifestyle Liputan6.com, Rabu, 5 Maret 2025.

"Selain itu," ia menambahkan. "Banyak rumah tangga dan institusi yang memasak atau menyajikan makanan dalam jumlah lebih besar karena acara buka puasa bersama."

Di skala rumah tangga, homecooking enthusiast Alun Rahma menyarankan untuk lebih dulu merencanakan menu dan porsi sajian demi mencegah maupun mengurangi sampah dapur. "Bila punya rencana masak, kita akan belanja sesuai kebutuhan, tidak berlebihan," ungkapnya melalui pesan terpisah, Sabtu, 8 Maret 2025.

"Bahan makanan yang dibeli tanpa rencana biasanya tidak akan termasak dan jadi sampah dapur. Selain, perlu juga konsistensi mengolah bahan makanan di dapur agar tidak berujung busuk dan terbuang jadi sampah," ia menyambung.

Narasi itu diaminkan Kukuh. Ia berkata, "Sebagai individu, kita bisa merencanakan menu harian, membeli makanan sesuai kebutuhan, dan menghindari belanja impulsif saat berburu takjil. Kemudian, institusi dan pelaku bisnis bisa mengadopsi sistem manajemen stok yang lebih baik, menyusun porsi sajian dengan cermat, serta berkolaborasi dengan organisasi, seperti FoodCycle Indonesia, untuk mendistribusikan makanan berlebih pada yang membutuhkan."

Promosi 1

Meninggalkan Kebiasan Masak yang Hasilkan Sampah Makanan

Berburu Aneka Menu Takjil di Kawasan Benhil
Aneka makanan dan minumam untuk berbuka puasa atau takjil dijajakan di kawasan Bendungan Hilir atau Benhil, Jakarta, Senin (6/5/2019). Kawasan Benhil menjadi tempat warga dan pekerja kantoran untuk berburu menu takjil setiap Ramadan. (Liputan6.com/Herman Zakharia)... Selengkapnya

Menurut Alun, kebiasaan masak tanpa mempertimbangkan kebutuhan menu keluarga jadi salah satu sebab munculnya sampah makanan dari dapur rumah. "Saat masak untuk buka puasa, kita terkadang membuat beberapa menu dan beraneka takjil, padahal kita hanya akan makan secukupnya saat berbuka, membuat menu yang dimasak tadi sisa banyak."

"Sisa makanan ini terkadang tidak langsung disimpan untuk diolah kembali, tapi hanya dibiarkan dan akhirnya jadi sampah," tuturnya. Membeli banyak bahan masakan, namun tidak disimpan dengan baik pun berpotensi menyumbang tumpukan limbah makanan.

"Cara mengubahnya bisa dengan membuat rencana masak, apa dan untuk berapa porsi, agar kita bisa belanja secukupnya guna memininalisir sisa bahan makanan yang kita hasilkan," ia menyarankan. Pun ternyata ada sisa makanan, itu harus dicek dulu, apakah ternyata masih bisa diolah atau tidak.

"Jika (sisa makanan) masih bisa dimanfaatkan, sebaiknya disimpan dengan benar untuk diolah lagi jadi menu lain. Misalnya, ada nasi sisa yang masih layak konsumsi, itu bisa kita simpan dan masak lagi untuk nasi goreng, bubur, atau bakwan nasi."

Donasikan Sisa Makanan sampai Pilah Sampah

Pasar Takjil Benhil Selalu Ramai Saat Ramadan
Pasar Takjil Benhil ramai dikunjungi masyarakat selama bulan Ramadhan untuk mencari aneka takjil berbuka puasa. (Liputan6.com/Angga Yuniar)... Selengkapnya

Sementara itu, Kukuh menyarankan untuk didistribusikan makanan sisa yang layak konsumsi ke orang yang membutuhkan di sekitar area masing-masing. "Juga, bisa melalui bank makanan atau komunitas sosial, seperti FoodCycle Indonesia. Jika sudah tidak bisa dikonsumsi, makanan sisa dapat diolah jadi kompos atau pakan ternak agar tetap bermanfaat," ujarnya.

Menyambung, Alun merekomendasikan publik lebih dulu memilah sampah dapur agar bisa diolah secara tepat guna. Misalnya, ia mencontohkan, sampah kulit bawang bisa diolah sebagai pestisida alami untuk tanaman. Kemudian, sampah sisa makanan biasanya dimanfaatkan untuk makan ternak.

"Jika sampahnya tidak memungkinkan untuk pakan, baru diolah jadi kompos," ucapnya. Merujuk data FoodCycle Indonesia, volume makanan yang didonasikan biasanya meningkat signifikan selama Ramadan, terutama dari sektor hotel, restoran, dan kafe (horeka) yang menyajikan hidangan buka puasa bersama secara besar-besaran.

"Tahun lalu, (donasi sisa makanan) meningkat 120 persen (saat Ramadan) dibandingkan bulan-bulan lain," sebut Kukuh.

Gandeng Tangan Atasi Sampah Makanan

Ilustrasi sampah makanan. (Unsplash)
Ilustrasi sampah makanan. (Unsplash)... Selengkapnya

Sebagai penutup, Alun berkata, "Memasak adalah aktivitas yang penting. Dengan memasak sendiri, kita bisa mengolah bahan masakan yang kita miliki di rumah dan dimanfaatkan semaksimal mungkin untuk dikonsumsi agar tidak tersisa dan jadi sampah."

"Selain itu, dengan memasak, kita bisa mengurangi beli makanan di luar yang biasanya dibungkus menggunakan kemasan sekali pakai yang kemudian akan membebani lingkungan karena ada risiko tidak terdaur ulang," tandasnya.

Di sisi lain, Kukuh berkata bahwa kondisi sampah makanan di Indonesia "sangat darurat." Ia menjabarkan, "Indonesia merupakan salah satu negara dengan tingkat food waste tertinggi di dunia, mencapai 23--48 juta ton per tahun. Selain berdampak buruk terhadap lingkungan, sampah makanan juga jadi tantangan sosial, mengingat masih banyak masyarakat yang mengalami kekurangan pangan."

"Karena itu, diperlukan kesadaran kolektif dari individu, bisnis, dan pemerintah untuk mengatasi masalah ini. Semoga semua pihak bisa saling mengedukasi satu sama lain tentang dampak sampah makanan dan pentingnya berbagi makanan yang masih layak konsumsi pada sekitar," ia menutup.

infografis Kebiasaan Saat Puasa Ramadan di Indonesia
Kebiasaan Saat Puasa Ramadan di Indonesia (Liputan6.com/Abdillah)... Selengkapnya
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya