Liputan6.com, Yogyakarta - Mohammad Hatta atau Bung Hatta lahir di Bukittinggi, Sumatra Barat, pada 12 Agustus 1902. Pada 14 Maret 1980, sosok wakil presiden pertama Indonesia ini meninggal dunia di Jakarta.
Bung Hatta tak hanya dikenal sebagai tokoh politik. Ia juga menjadi salah satu pelopor koperasi di Indonesia. Mengutip dari berbagai sumber, berikut beberapa fakta tentang Bung Hatta:
Advertisement
1. Sepatu Bally dan keinginan dan belum tercapai
Advertisement
Bally adalah merek sepatu mewah asal Swiss. Sepatu ini dikenal dengan kualitasnya yang premium dengan desain klasik nan elegan.
Baca Juga
Semasa hidupnya, Hatta memiliki keinginan untuk dapat membeli sepatu Bally. Ia bahkan menyimpan foto sepatu ini di dompetnya.
Foto tersebut ia dapatkan dari iklan majalah yang sengaja ia potong. Sayangnya, keinginan itu belum tercapai hingga akhir hayatnya.
2. Berjanji tidak akan menikah sebelum Indonesia merdeka
Saat masa perjuangan kemerdekaan Indonesia, Hatta sempat berjanji untuk tidak menikah jika belum bisa memerdekakan Indonesia. Setelah mendampingi Soekarno untuk memproklamasikan kemerdekaan pada 17 Agustus 1945, Hatta akhirnya menikahi Rahmi Rachim (Siti Rahmiati Hatta) pada 18 November 1945.
Saat menjadi suami, Hatta dikenal sebagai seorang pasangan yang romantis. Saat istrinya akan melahirkan, ia masuk ke kamar bersalin sambil membawa roti isi buatannya. Hatta juga selalu memberikan tempat yang bebas dari terpaan sinar matahari untuk Rachmi.
Bapak Koperasi
3. Didaulat jadi Bapak Koperasi Indonesia
Bung Hatta memiliki peran dan perhatian besar dalam gerakan koperasi di Indonesia. Dalam menyambut hari Koperasi di Indonesia 12 Juli 1951, Hatta menyampaikan pidato radio.
Selanjutnya, pada Kongres Koperasi Indonesia di Bandung 17 Juli 1953, Hatta diangkat sebagai Bapak Koperasi Indonesia. Gagasan dan pikiran Hatta mengenai koperasi terdapat dalam buku Membangun Koperasi dan Koperasi Membangun (1971).
4. Tanggal lahirnya menjadi perayaan Hari UMKM Nasional
Setiap 12 Agustus, masyarakat Indonesia merayakan Hari UMKM Nasional. Pemilihan tanggal itu merujuk pada tanggal lahir Bapak Koperasi Indonesia, Mohammad Hatta.
5. Mendapat gelar Doktor Honoris Causa dari berbagai universitas
Hatta dianugerahi gelar Doktor Honoris Causa dari berbagai universitas. Pada 27 November 1956, Hatta memperoleh gelar tersebut dari Universitas Gadjah Mada (UGM).
Selanjutnya pada 30 Agustus 1975, Hatta dianugerahkan gelar Doktor Honoris Causa dari Universitas Indonesia (UI). Hingga akhir hayatnya, Hatta tetap aktif dan memiliki banyak kegiatan. Ia mengajar di UGM dan kerap diminta menjadi narasumber di berbagai seminar.
6. Mendapat tanda kehormatan tertinggi Bintang Republik Indonesia Kelas 1 dari Presiden Soeharto
Tak hanya mendapat gelar Doktor Honoris Causa dari berbagai universitas, Hatta juga mendapat tanda kehormatan tertinggi Bintang Republik Indonesia Kelas 1 dari Presiden Soeharto. Predikat itu ia dapatkan pada 15 Agustus 1972. Alasannya karena ia telah memperjuangkan kemerdekaan Republik Indonesia saat masa perjuangan.
7. Mendapat gelar pahlawan proklamator dan pahlawan nasional
Pada 23 Oktober 1986, Bung Hatta mendapat gelar Pahlawan Proklamator. Gelar itu didapatkan melalui Keputusan Presiden RI Nomor 81/TK/1986.
Kemudian pada 7 November 2012, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menetapkan gelar Pahlawan Nasional kepada Bung Hatta. Hal itu didasarkan pada Keputusan Presiden RI Nomor 84/TK/2012.
Penulis: Resla
Advertisement
