13 Maret 1755: Penetapan Hari Jadi Daerah Istimewa Yogyakarta

Penetapan 13 Maret 1755 sebagai Hari Jadi DIY bukan sekadar perayaan belaka, melainkan menjadi tonggak sejarah monumental.

oleh Switzy Sabandar Diperbarui 13 Mar 2025, 11:00 WIB
Diterbitkan 13 Mar 2025, 11:00 WIB
Yogyakarta
Tugu Golong Gilig, sebagai ikon Kota Yogyakarta... Selengkapnya

Liputan6.com, Yogyakarta - 13 Maret 1755 menjadi momen penting penetapan Hari Jadi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Penetapan ini tertuang melalui Peraturan Daerah DIY Nomor 2 Tahun 2024.

Penetapan 13 Maret 1755 sebagai Hari Jadi DIY bukan sekadar perayaan belaka, melainkan menjadi tonggak sejarah monumental. Mengutip dari jdih.dprd-diy.go.id, DIY merupakan kelanjutan dari Kerajaan Mataram Islam yang berpusat di Kotagede.

Kala itu, Pangeran Mangkubumi yang bergelar Sri Sultan Hamengku Buwono I memproklamirkan Hadeging Nagari Dalem Kasultanan Mataram Ngayogyakarta Hadiningrat. Hal itu menandai pembentukan negara dan pemerintahan dengan segala komponennya sekaligus menjadi cikal bakal Hari Jadi DIY.

Penetapan ini berkaitan dengan Perjanjian Giyanti pada 13 Februari 1755. Usai dilakukan ratifikasi, sebulan setelahnya terbentuklah Hadeging Nagari Dalem Kasultanan Mataram Ngayogyakarta Hadiningrat di Pesanggrahan Garjitawati.

Sultan Hamengku Buwono I secara resmi mengumumkan daerah kekuasaannya yang bernama Ngayogyakarta Hadiningrat. Saat itu, pemerintahan awal berlokasi di Hutan Beringan atau Pabringan yang terdapat sebuah umbul atau mata air Pacethokan dan Pesanggrahan Garjitawati.

Sejak saat itu, setiap 13 Maret diperingati sebagai Hari Jadi DIY. Sesuai amanat Pasal 6 Peraturan Daerah DIY Nomor 2 Tahun 2024, peringatan Hari Jadi DIY dilaksanakan oleh segenap komponen pemerintah dan masyarakat DIY.

Biasanya, dilaksanakan upacara peringatan dengan mengenakan pakaian tradisional Jawa gagrak Yogyakarta. Pelaksanaannya pun menggunakan bahasa Jawa.

Selain itu, berbagai kegiatan bertemakan budaya juga diselenggarakan untuk memeriahkan Hari Jadi DIY. Tahun ini, adalah peringatan ke-270 Hari Jadi DIY.

Menyambut Hari Jadi ke-270 DIY, telah dilaksanakan kirab budaya dan ziarah. Kirab budaya tersebut diikuti oleh ribuan siswa SMA dan SMK se-DIY dengan mengenakan busana tradisional khas Yogyakarta, seperti surjan dan kebaya.

Pawai budaya ini diiringi oleh berbagai atraksi seni, termasuk bregada prajurit, tarian klasik khas keraton, dan pertunjukan musik gamelan. Beberapa kelompok siswa juga menampilkan fragmen sejarah yang menggambarkan perjalanan panjang Yogyakarta sebagai daerah istimewa yang kaya akan tradisi dan nilai luhur.

Sementara itu, acara ziarah dan tabur bunga dilaksanakan di makam raja-raja, para adipati, serta leluhur pendiri Mataram di tiga lokasi sekaligus, yakni Astana Kuthagede Bantul serta Astana Pajimatan Imogiri dan Astana Girigondo Kulonprogo.

Agenda lain yang diselenggarakan sepanjang Februari-Maret untuk menyambut Hari Jadi ke-270 DIY adalah festival budaya, pameran seni, pawai akbar, senam massal, nobar film budaya, parade cerita rakyat, cashback pajak kendaraan, serta berbagai kegiatan menarik lainnya.

Penulis: Resla

Promosi 1

Video Pilihan Hari Ini

EnamPlus

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya