Liputan6.com, Jakarta - PT Blue Bird Tbk, salah satu operator taksi akan mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 3 November 2014. Perseroan diperkirakan memperoleh dana penawaran saham perdana terbesar/initial public offering (IPO) pada 2014.
Dalam rangka pencatatan saham ini, perseroan akan melepas sebanyak-banyaknya 531,4 juta saham dengan nilai nominal Rp 100.
"Jumlah itu sekitar 20 persen dari modal ditempatkan dan disetor penuh setelah penawaran saham perdana/Initial Public Offering (IPO)," ujar Presiden Direktur PT Blue Bird Tbk, Purnomo Prawiro, Jumat (3/10/2014).
Advertisement
Dana hasil IPO antara lain digunakan untu belanja modal dan melunasi utang. Pertama, dana hasil IPO sebesar 50 persen untuk membeli armada kendaraan, lahan dan bangunan di daerah Jadetabek, Surabaya, Bali, Bandung dan Palembang.
Kedua, dana hasil IPO sekitar 35,17 persen untuk melunasi pinjaman. Perseroan akan merestrukturisasi pemilikan pinjaman kepada BCA sebesar Rp 400 miliar. Lalu perseroan melunasi pinjaman kredit kepada Bank Permata, DBS, Bank Bukopin, Bank CIMB Niaga, Bank ANZ Indonesia, BCA, dan Bank OCBC NISP.
"Melalui IPO perseroan akan makin berkomitmen untuk mengembangkan bisnis dan memperkuat posisi kami di bidang jasa transportasi," tutur Purnomo.
Meski begitu pihaknya mengaku belum bisa mengutarakan berapa kisaran harga per saham dan berapa target yang bakal diraup perseroan hingga terlaksananya public expose kepada para investor pada pukul 13.30 WIB.
Dia menambahkan, IPO ini juga sebagai salah satu bentuk perseroan terhadap para pelanggan. "Para pelanggan bisa mengambil saham dan meningkatkan profesionalisme," kata dia.
PT Blue Bird Tbk telah menunjuk PT Credit Suisse Securities Indonesia, PT Danareksa Sekuritas, PT UBS Securitties Indonesia Indonesia sebagai penjamin emisi efek.
Road Show ke Luar Negeri
Direktur Utama PT Danareksa Sekuritas, Marciano Herman menuturkan, pihaknya akan melakukan road show ke luar negeri dalam rangka IPO. Blue Bird akan melakukan road show ke Singapura, Hong Kong dan London.
Marciano optimistis IPO Blue Bird akan menarik perhatian investor di tengah bursa saham global, regional dan domestik fluktuaktif.
"Kalau IPO biasanya menarik investor yang melihat fundamental perusahaan bukan trader jangka pendek. Jadi ini harus diserap pasar," kata Marciano saat dihubungi Liputan6.com.
Blue Bird berencana melakukan penawaran awal pada tanggal 3 Oktober 2014,6-10 Oktober 2014. Kemudian memperoleh pernyataan efektif OJK pada 22 Oktober 2014. Masa penawaran umum pada 24,27 dan 28 Oktober 2014, penjatahan pada 30 Oktober dan distribusi saham pada 31 Oktober 2014. Perseroan menargetkan pencatatan pada 3 November 2014. (Amd/Ahm)