Liputan6.com, Jakarta - PT Blue Bird Tbk menawarkan harga saham perdana Rp 7.200-Rp 9.300 per saham dalam rangka penawaran saham perdana/initial public offering (IPO).
Jadi total dana yang akan diraup perseroan dari IPO mencapai Rp 3,82 triliun-Rp 4,94 triliun. Total dana yang diraup dari IPO itu kemungkinan terbesar di pasar modal sepanjang 2014. Perseroan melepas sekitar 531,4 juta saham ke publik.
Baca Juga
"Jumlah itu sekitar 20 persen dari modal ditempatkan dan disetor penuh setelah penawaran saham perdana/Initial Public Offering (IPO)," ujar Presiden Direktur PT Blue Bird Tbk, Purnomo Prawiro, Jumat (3/10/2014).
Advertisement
Dana hasil IPO antara lain digunakan untu belanja modal dan melunasi utang. Pertama, dana hasil IPO sebesar 50 persen untuk membeli armada kendaraan, lahan dan bangunan di daerah Jadetabek, Surabaya, Bali, Bandung dan Palembang.
Kedua, dana hasil IPO sekitar 35,17 persen untuk melunasi pinjaman. Perseroan akan merestrukturisasi pemilikan pinjaman kepada BCA sebesar Rp 400 miliar. Lalu perseroan melunasi pinjaman kredit kepada Bank Permata, DBS, Bank Bukopin, Bank CIMB Niaga, Bank ANZ Indonesia, BCA, dan Bank OCBC NISP.
"Melalui IPO perseroan akan makin berkomitmen untuk mengembangkan bisnis dan memperkuat posisi kami di bidang jasa transportasi," tutur Purnomo.
Dia menambahkan, IPO ini juga sebagai salah satu bentuk perseroan terhadap para pelanggan. "Para pelanggan bisa mengambil saham dan meningkatkan profesionalisme," kata dia.
PTÂ Blue Bird Tbk telah menunjuk PT Credit Suisse Securities Indonesia, PT Danareksa Sekuritas, PT UBS Securitties Indonesia Indonesia sebagai penjamin emisi efek.
Perseroan berencana melakukan penawaran awal pada 3 Oktober 2014,6-10 Oktober 2014. Kemudian memperoleh pernyataan efektif OJK pada 22 Oktober 2014. Masa penawaran umum pada 24,27 dan 28 Oktober 2014, penjatahan pada 30 Oktober dan distribusi saham pada 31 Oktober 2014. Perseroan menargetkan pencatatan pada 3 November 2014. (Amd/Ahm)