Bisnis Informasi dan Media PT Telkom Bukukan Keuntungan di 2014

Telkom bertransformasi dengan menjalankan bisnis Telecommunication, Information, Media, Edutaintment, and Services (TIMES).

oleh Nurmayanti diperbarui 11 Mar 2015, 16:22 WIB
Diterbitkan 11 Mar 2015, 16:22 WIB
Telkom Indonesia
Telkom Indonesia

Liputan6.com, Jakarta - Bisnis Information, Media dan Edutainment (IME) PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM) sepanjang 2014 mulai menunjukkan hasil kinerja. Hal ini terlihat dari kinerja dua anak usaha yakni PT Melon Indonesia (MelOn) dan PT Integrasi Logistic CiptJa Solusi (ILCS) yang berhasil mencatat keuntungan sepanjang 2014.

Dikutip dari laporan keuangan emiten ini ke bursa efek Indonesia (BEI), Rabu (11/3/2015), Melon yang memiliki aset Rp 137 miliar dengan liabilitas Rp 53 miliar, sepanjang 2014 berhasil mencatat pendapatan sebesar Rp 134 miliar dengan keuntungan Rp 8 miliar.

Pada 2013,  Melon yang didirikan pada tahun 2011 sebagai perusahaan joint venture antara TelkomMetra dengan SK Telecom Korea dimana bergerak di bisnis database musik dan aplikasi online digital music content mencatat pendapatan Rp 73 miliar dengan kerugian Rp 6 miliar.

Sedangkan ILCS merupakan perusahaan patungan antara TelkomMetra dengan Pelindo II yang didirikan  pada bulan September 2012 memiliki aset Rp 110 miliar dengan liabilitas Rp 33 miliar sepanjang 2014.

Pendapatan yang dibukukan perusahaan yang bergerak di e-Trade Logistics dengan layanan mencakup e-Payment Trade Logistics, IT Service Management for Trade Logistics, dan Consultation and Business Management for Trade Logistics itu sepanjang 2014 sebesar Rp 99 miliar dengan keuntungan Rp 2 miliar. Di 2013, ILCS mencatat pendapatan Rp miliar dengan kerugian Rp 22 miliar.

Telkom sejak bertransformasi dengan menjalankan bisnis Telecommunication, Information, Media, Edutaintment, and Services (TIMES) gencar membuat perusahaan patungan dengan berbagai mitra strategis. Anak usahanya, TelkomMetra menjadi investment company yang biasanya digunakan Telkom dalam membuat perusahaan patungan.

Terbaru, pada  2014 TelkomMetra menandatangani perjanjian pemegang saham dengan Telstra Holding Singapore Pte Ltd. Perjanjian tersebut untuk mendirikan perusahaan patungan bernama PT TeltraNet Aplikasi Solusi (Teltranet) yang bergerak di bidang aplikasi solusi berbasis cloud computing.

Telstra Holding Singapore Pte Ltd merupakan anak usaha dari perusahaan telekomunikasi asal Australia, yakni Telstra Corporation Limited. TelkomMetra memiliki 51%  saham Teltranet, sisanya 49% dimiliki oleh Telstra. Nilai kepemilikan 51% saham yang dikuasai TelkomMetra setara US$ 4,29 juta dari total US$ 8,43 juta modal saham ditempatkan.

Telkom sendiri baru mengeluarkan laporan keuangan untuk kinerja sepanjang 2014 dimana mencatat pendapatan sebesar Rp 89,696 triliun atau naik 8,11 persen dibandingkan 2013 sebesar Rp 82,967 triliun. Sedangkan keuntungan yang diraih di 2014 yakni sebesar Rp 14,638 triliun atau naik 3,05% dibandingkan 2013 sebesar Rp 14,205 triliun.

Analis dari Mandiri Sekuritas Ariyanto Kurniawan mengkalkulasi salah satu pemicu tertekannya  kinerja Telkom  karena kenaikan beban depresiasi menjadi Rp 5,1 triliun atau naik 32 persen per kuartal dan kenaikan beban umum dan administrasi  sebesar Rp1,6 triliun naik  189 persen secara per kuartal.

Agresifitas dan konsistensi Telkom berinvestasi ini juga menjadikan banyak analis masih mempertahankan saham dengan kode TLKM ini menjadi salah satu menu pilihan bagi investor untuk mengkoleksi sahamnya.

“Kami memilih Telkom  karena posisi yang kuat di sektornya, neraca keuangan yang sehat, dan yield dividen 4 persen yang atraktif. Rekomendasi Neutral disebabkan adanya risiko penurunan sebesar 3 persen terhadap TP Rp2.900. Saat ini saham Telkom ditransaksikan pada valuasi rasio harga saham terhadap laba (PE ratio) FY2015F sebesar 17,7x,” tutupnya. (Nrm)

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya