Laba Bersih Wijaya Karya Turun Jadi Rp 61,51 Miliar

Wijaya Karya menargetkan penjualan, termasuk juga penjualan proyek kerja sama operasional, sebesar Rp 21,43 triliun.

oleh Nurseffi Dwi Wahyuni diperbarui 04 Mei 2015, 17:58 WIB
Diterbitkan 04 Mei 2015, 17:58 WIB
WIKA
(Foto: Wika.co.id)

Liputan6.com, Jakarta - PT Wijaya Karya (Persero) Tbk (WIKA) mampu membukukan laba bersih Rp 61,51 miliar pada kuartal I 2015. Laba tersebut mengalami penurunan jika dibanding dengan periode yang sama tahun sebelumnya yang tercatat Rp 167,52 miliar.

Corporate Secretary Wijaya Karya, Suradi menjelaskan, penurunan laba tersebut terjadi karena penjualan perseroan juga mengalami penurunan. Pada kuartal I 2015, penjualan perseroan sebesar Rp 2,01 triliun sedangkan pada periode setahun sebelumnya tercatat Rp 2,79 triliun.

"Salah satu penyebab penurunan penjualan adalah perlambatan aktivitas ekonomi Indonesia yang cukup nyata pada kuartal I 2015," jelasnya dalam keterangan tertulis, Senin (4/5/2015).

Suradi melanjutkan, WIKA tetap optimistis di tahun ini bisa mencetak laba tinggi. Alasannya, pemerintah menargetkan pembangunan infrastruktur yang cukup besar sepanjang tahun ini sehingga bisa mendorong kinerja perusahaan. Sepanjang 2015, WIKA menargetkan kontrak baru dari pemerintah sebesar 52,02 persen, kemudian dari BUMN sebesar 22,17 persen dan dari swasta sebesar 25,21 persen.

Sepanjang tahun ini, Wijaya Karya menargetkan penjualan, termasuk juga penjualan proyek kerja sama operasional, sebesar Rp 21,43 triliun atau naik 24,23 persen dari realisasi penjualan tahun lalu yang sebesar Rp 17,25 triliun. Sementara, Laba bersih 2015 ditargetkan dapat mencapai Rp 764,52 miliar atau naik 24,28 poersen dari realisasi 2014 yang tercatat Rp 615,18 miliar.

Kontrak Baru

Pencapaian kontrak baru Wijaya Karya hingga April 2015 mencapai Rp 5,12 triliun atau porsinya mencapai 16,18 persen dari target kontrak baru sepanjang 2015 yang tercatat Rp 31,64 triliun. WIKA menargetkan pada 2015 akan memperoleh total kontrak sebesar Rp 54,39 triliun yang terdiri dari target kontrak baru 2015 yang sebesar Rp 31,64 triliun dan carry over dari 2014 yang sebesar Rp 22,75 triliun.

Beberapa proyek yang telah diperoleh hingga April 2015 antara lain:

  • Proyek Bendungan Pasellorang Sulawesi Selatan senilai Rp 463 miliar.
  • Proyek New Priok COntainer Terminak Jakarta Senilai Rp 181,5 miliar.
  • Proyek Bendungan Kreuretok Aceh senilai Rp 403 miliar.
  • Proyek Til Bogor-CIawi-Sukabumi (Bocimi) Tahap I senilai Rp 355 miliar.
  • Proyek Jalan Layang Non Tol (JLNT) Ciledug Jakarta Senilai Rp 351 miliar.
  • Proyek Oe-Cusse Airport Timor Leste senilai US$ 92 juta.
  • Proyek Funtasy Island di Pulau Manis Batam senilai Rp 161 miliar.
  • Proyek Pembangunan Konstruksi RUnway Bandara Samarinda Baru Samarinda senilai Rp 124,20 miliar.

(Ndw/Gdn)

Tag Terkait

Live Streaming

Powered by

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya