Awal Sesi, IHSG Lanjutkan Penguatan ke Level 4.683

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) naik 29,96 poin atau 0,64 persen ke level 4.683,11 di awal sesi perdagangan saham.

oleh Agustina Melani diperbarui 26 Okt 2015, 09:13 WIB
Diterbitkan 26 Okt 2015, 09:13 WIB
Pengamat Ekonomi Beberkan Bumerang Untuk Jokowi
Pegawai Bursa Efek Indonesia mengamati pegerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG), Jakarta, Rabu (22/10/2014) (Liputan6.com/Andrian M Tunay)

Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melanjutkan penguatan pada perdagangan saham di awal sesi pada awal pekan ini. Penguatan IHSG mengikuti jejak bursa saham Asia.

Pada pra pembukaan perdagangan saham Senin (26/10/2015), IHSG naik 29,96 poin atau 0,64 persen ke level 4.683,11. Indeks saham LQ45 menguat 0,95 persen ke level 812,42. Sebagian besar indeks saham acuan menghijau.

Penguatan IHSG berlanjut pada pukul 09.00 WIB. IHSG naik 39,65 poin atau 0,85 persen ke level 4.692,80. Indeks saham LQ45 menguat 1,19 persen ke level 814,29.

Ada sebanyak 109 saham menghijau sehingga mengangkat IHSG tetap menguat. Sedangkan 17 saham melemah dan 39 saham lainnya diam di tempat.Total frekuensi perdagangan saham sekitar 6.982 kali dengan volume perdagangan saham 193,55 juta saham. Nilai transaksi harian saham sekitar Rp 229,30 miliar.Pada awal sesi perdagangan saham, IHSG sempat sentuh level tertinggi 4.694,69 dan terendah 4.683,09.

Secara sektoral, sebagian besar sektor saham menghijau kecuali sektor saham tambang turun 0,01 persen. Sektor saham aneka industri naik 1,45 persen, diikuti sektor saham keuangan menguat 1,54 persen, dan sektor saham konstruksi menguat 0,98 persen.Berdasarkan data RTI, investor asing mencatatkan aksi beli bersih sekitar Rp 61 miliar.

Sedangkan pemodal lokal melakukan aksi jual sekitar Rp 59 miliar.Saham-saham yang menguat dan sebagai penggerak indeks saham antara lain saham PWON naik 3,35 persen ke level Rp 463 per saham, saham BBRI mendaki 3,35 persen ke level Rp 11.575 per saham, dan saham ASRI menguat 3,27 persen ke level Rp 410 per saham.

Sedangkan saham-saham tertekan antara lain saham HMSP turun 3,16 persen ke level Rp 95.000 per saham, saham SIAP susut 9,66 persen ke level Rp 187 per saham, dan saham ANTM melemah 1,76 persen ke level Rp 390 per saham.

Analis PT First Asia Capital, David Sutyanto menuturkan IHSG diperkirakan berpeluang melanjutkan tren penguatannya melanjutkan perdagangan di awal pekan terakhir Oktober 2015.

Dari eksternal, langkah bank sentral China (PBoC) yang akhir pekan lalu kembali memotong tingkat bunganya 25 basis poin akan memberikan sentimen positif bagi pasar saham kawasan Asia.

Bank sentral China sejak November tahun lalu telah memangkas tingkat bunganya sebanyak enam kali untuk menahan laju perlambatan pertumbuhan ekonomi negara tersebut.Tingkat bunga pinjaman untuk satu tahun saat ini pada 4,35 persen dan simpanan 1,5 persen. Sedangkan dari domestik, katalis pasar akan banyak digerakkan oleh sentimen laba kuartal III 2015 sejumlah emiten."IHSG akan bergerak di kisaran 4.630-4.700 pada perdagangan saham Senin pekan ini," kata David.

Sementara itu, nilai tukar rupiah melemah di kisaran 13.620 per dolar Amerika Serikat (AS). Sedangkan bursa saham Asia cenderung positif. Indeks saham Jepang Nikkei naik 1,17 persen ke level 19.046. Diikuti indeks saham Hong Kong Hang Seng menguat 0,52 persen ke level 23.271. Indeks saham Singapura menanjak 0,95 persen ke level 3.097. (Ahm/Igw)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya