Bank Sentral China Tahan Suku Bunga Ikuti The Fed

Bank Sentral China pertahankan suku bunga acuan pinjaman tenor 1 tahun pada 3,1 persen dan tenor 5 tahun pada 3,6 persen.

oleh Agustina Melani Diperbarui 20 Mar 2025, 10:45 WIB
Diterbitkan 20 Mar 2025, 10:45 WIB
Bank Sentral China Tahan Suku Bunga Ikuti The Fed
Bank sentral China mempertahankan suku bunga acuan pada Kamis (20/3/2025). (AP Photo/Mark Schiefelbein)... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta - Bank sentral China mempertahankan suku bunga acuan pada Kamis (20/3/2025). Hal ini di tengah upaya China menopang pertumbuhan dan stabilkan mata uang di tengah meningkatnya ketegangan perdagangan.

Mengutip CNBC,the People's Bank of China (PBOC) atau Bank Sentral China pertahankan suku bunga acuan pinjaman tenor 1 tahun pada 3,1 persen dan tenor 5 tahun pada 3,6 persen yang telah berlaku sejak pemangkasan 0,25 persen pada Oktober 2024.

Keputusan suku bunga tersebut mengikuti langkah Federal Reserve AS untuk mempertahankan suku bunga acuan. Namun, pejabat Fed mengindikasikan kemungkinan pemotongan suku bunga setengah poin persentase hingga 2025.

Loan Prime Rate (LPR) China atau suku bunga pinjaman utama yang biasanya dibebankan kepada klien terbaik bank dihitung setiap bulan berdasarkan suku bunga yang diusulkan pemberi pinjaman komersial yang ditunjuk yang diajukan kepada PBOC. LPR 1 tahun memengaruhi pinjaman perusahaan dan sebagian besar pinjaman rumah tangga di Tiongkok, sedangkan LPR 5 tahun berfungsi sebagai patokan untuk suku bunga hipotek.

PBOC mempertahankan suku bunga acuan 7 hari, suku bunga kebijakan utama negara itu, tetap pada 1,5% sejak pemangkasan pada Oktober, karena bank sentral mempertahankan yuan yang menghadapi tekanan ke bawah di tengah ancaman tarif yang lebih tinggi.

Pejabat tinggi China telah berjanji untuk meningkatkan langkah-langkah pelonggaran moneter tahun ini, termasuk pemangkasan suku bunga "pada waktu yang tepat," karena Beijing telah menetapkan target pertumbuhan yang ambisius "sekitar 5%."

Meskipun pemangkasan tersebut belum terwujud, analis mengantisipasi setiap langkah kebijakan oleh PBOC kemungkinan akan bergantung pada langkah kebijakan perdagangan Presiden AS Donald Trump.

Promosi 1

The Fed Pertahankan Suku Bunga Acuan

Ilustrasi The Fed
Ilustrasi The Fed... Selengkapnya

Sebelumnya, The Federal Reserve (the Fed) atau bank sentral Amerika Serikat (AS) mempertahankan suku bunga acuan. Selain itu, the Fed juga masih mengindikasikan pengurangan suku bunga pada akhir 2025.

Mengutip CNBC, Kamis (20/3/2025), menghadapi kekhawatiran yang mendesak atas dampak tarif terhadap ekonomi yang melambat, the Federal Open Market Committee (FOMC) memutuskan pertahankan suku bunga di kisaran 4,25 persen-4,5 persen yang telah dipatok sejak Desember. Pasar telah memprediksi hampir tidak ada peluang perubahan pada pertemuan the Fed dua hari ini.

Meski dampak tarif dagang oleh Presiden AS Donald Trump tidak pasti serta kebijakan fiskal yang ambisius berupa keringanan pajak dan deregulasi, pejabat mengatakan masih melihat penurunan suku bunga acuan 50 basis poin lagi hingga 2025. The Fed lebih suku bergerak dalam peningkatan 0,25 persen sehingga berarti ada dua pengurangan suku bunga pada 2025.

Langkah the Fed pertahankan suku bunga acuan disambut positif investor. Indeks Dow Jones melesat lebih dari 400 poin menyusul keputusan itu. Namun, dalam konferensi pers, ketua the Fed Jerome Powell menuturkan, bank sentral akan merasa nyaman mempertahankan suku bunga acuan tinggi jika kondisinya memerlukannya.

"Jika ekonomi tetap kuat, dan inflasi tidak terus bergerak berkelanjutan menuju 2 persen, kita dapat mempertahankan pengekangan kebijakan lebih lama,” ujar dia.

“Jika pasar tenaga kerja melemah secara tak terduga atau inflasi turun lebih cepat dari yang diantisipasi, kita dapat melonggarkan kebijakan yang sesuai,” ia menambahkan.

Ketidakpastian Meningkat

Hiruk Pikuk Perjalanan Warga AS Sambut Libur Natal dan Tahun Baru
Seorang wanita berjalan ke konter tiket Southwest di Bandara Internasional Los Angeles, Los Angeles, Amerika Serikat, 19 Desember 2022. Liburan Natal dan Tahun Baru bagi sebagian warga Amerika Serikat dan Eropa tahun ini menghadirkan kekhawatiran karena tekanan ekonomi. (AP Photo/Jae C. Hong)... Selengkapnya

Dalam pernyataan usai pertemuan, FOMC mencatat peningkatan tingkat ambiguitas seputar iklim saat ini. “Ketidakpastian seputar prospek ekonomi meningkat. Komite mempertahankan risiko bagi kedua belah pihak dari mandat gandanya,”

Pada konferensi pers, Powell mencatat telah terjadi penurunan belanja konsumen dan mengantisipasi tarif dagang memberikan tekanan ke harga. Tren ini mungkin telah berkontribusi pada prospek ekonomi komite yang lebih hati-hati.

Pejabat sekarang melihat ekonomi berakselerasi hanya pada kecepatan 1,7 persen pada tahun ini, turun 0,4 persen dari proyeksi terakhir pada Desember. Mengenai inflasi, harga inti diharapkan tumbuh pada kecepatan tahunan 2,8 persen, naik 0,3 persen dari estimasi sebelumnya.

Menurut "dot plot" ekspektasi suku bunga para pejabat, pandangan berubah menjadi agak lebih agresif pada suku bunga mulai bulan Desember. Pada pertemuan sebelumnya, hanya satu peserta yang melihat tidak ada perubahan suku bunga pada 2025, dibandingkan dengan empat peserta sekarang.

Grafik tersebut menunjukkan ekspektasi suku bunga tidak berubah selama Desember untuk tahun-tahun mendatang, dengan setara dengan dua kali pemangkasan yang diharapkan pada 2026 dan satu kali lagi pada 2027 sebelum suku bunga dana federal menetap pada level jangka panjang sekitar 3%.

Infografis Efek Donald Trump Menang Pilpres AS ke Perekonomian Global
Infografis Efek Donald Trump Menang Pilpres AS ke Perekonomian Global. (Liputan6.com/Abdillah)... Selengkapnya
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

EnamPlus

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya