Perdagangan Perdana, Saham Bank Artos Dibuka Naik Rp 17

PT Bank Artos Tbk melepas 20 per saham ke publik dengan harga Rp 132 per saham.

oleh Achmad Dwi Afriyadi diperbarui 12 Jan 2016, 09:30 WIB
Diterbitkan 12 Jan 2016, 09:30 WIB
20151102-IHSG-Masih-Berkutat-di-Zona-Merah-Jakarta
Aktifitas di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (2/11/2015). Pelemahan indeks BEI ini seiring dengan melemahnya laju bursa saham di kawasan Asia serta laporan kinerja emiten triwulan III yang melambat. (Liputan6.com/Immanuel Antonius)

Liputan6.com, Jakarta - PT Bank Artos Indonesia Tbk (ARTO) resmi menjadi emiten pertama pertama tahun ini. Hal ini ditandai dengan tercatatnya saham ARTOS di papan pengembangan Bursa Efek Indonesia (BEI).

Perseroan menawarkan ‎ harga saham seharga Rp 132 per lembar saham dengan nominal Rp 100.
Pada debut pertamanya, saham ARTO dibuka pada level Rp 149 atau naik sebanyak Rp 17. 

Saham perseroan sempat berada pada level tertinggi Rp 150  dan terendah di level Rp 145.‎ Saham ARTO ditransaksi sebanyak 56 kali dengan volume 17 ribu lot. Nilai transaksi saham mencapai Rp 263 juta.

Direktur Penilaian Perusahaan Samsul Hidayat mengatakan ARTO merupakan emiten ke 522 di BEI. Dia berharap dengan tercatatnya ARTO, perseroan menjalankan kewajibannya sebagai perusahaan terbuka.

"Kewajiban selanjutnya, memberikan keterbukaan terkait regulasi BEI dan pasar modal, dan perusahaan kepada pemegang saham publik‎," kata dia Jakarta, Selasa (12/1/2016).‎

Dalam keterbukaan BEI, saham yang ditawarkan perseroan sebanyak 241,2 juta saham. Sementara saham pendiri yang tercatat sebanyak 952,9 juta saham. Jadi, total saham yang tercatat mencapai 1,1 miliar saham.

Dengan pencatatan saham tersebut, maka dana segar yang bakal diraih sekitar Rp 31, 8 miliar. Adapun kapitalisasi pasar yang terbentuk mencapai Rp 157,6 miliar.

Dana itu akan dialokasikan sebanyak Rp 4,5 miliar untuk pengembangan sistem informasi. Sementara sisanya untuk penyaluran kredit.

Per 30 Juni 2015 aset perseroan tercatat sebanyak Rp 730,2 miliar. Kemudian total liabilitas sebesar Rp 624,9 miliar dan total ekuitas sebesar Rp 105,2 miliar.

Komposisi saham setelah itu menjadi Arto Hardy 32 persen, Lany Miguna 12 persen, Sinatra Arto Hardy 12 persen, William Arto Hardy 12 persen,  Lina Arto Hardy 12 persen, dan publik‎ 20 persen. (Amd/Ahm)

 

**Ingin berbagi informasi dari dan untuk kita di Citizen6? Caranya bisa dibaca di sini

**Ingin berdiskusi tentang topik-topik menarik lainnya, yuk berbagi di Forum Liputan6

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya