Seluruh Sektor Melemah, IHSG Dibuka Turun ke 4.836,62

Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berada di zona merah pada perdagangan saham Kamis pekan ini.

oleh Arthur Gideon diperbarui 24 Mar 2016, 09:13 WIB
Diterbitkan 24 Mar 2016, 09:13 WIB
20150730-Bursa-Saham-Jakarta
Papan harga saham terpampang di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Kamis, (30/7/2015). Setelah terus melemah, IHSG akhirnya menguat 29,82 poin atau 0,61 persen) ke level 4.750,31. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berada di zona merah pada perdagangan saham Kamis pekan ini. Pelemahan IHSG seirama dengan Bursa Asia dan Wall Street.

Pada pra pembukaan, Kamis (24/3/2016), IHSG melemah 17,55 poin atau 0,36 persen ke angka 4.836,62. Pelemahan tersebut berlanjut pada pembukaan perdagangan saham. IHSG melemah 16,94 poin atau 0,33 persen ke level 4.838,22.

Ada sebanyak 42 saham menguat namun tak mampu membuat IHSG menguat. Sedangkan 63 saham melemah sehingga menekan IHSG. Di luar itu, terdapat 65 saham lainnya diam di tempat.

Pada Selasa pagi ini, IHSG sempat berada di level tertinggi 4.840,09 dan terendah 4.831,26. Total frekuensi perdagangan saham sekitar 6.368 kali dengan volume perdagangan 181 juta saham. Nilai transaksi harian saham sekitar Rp 241 miliar.

Berdasarkan data RTI, investor asing melakukan aksi jual bersih sekitar Rp 7 miliar. Sedangkan pemodal domestik beli saham sekitar Rp 7 miliar.

Secara sektoral, seluruh sektor saham melemah. Pelemahan tertinggi dibukukan oleh sektor perkebunan yang turun 1,19 persen. Disusul kemudian sektor saham barang konsumsi yang melemah 0,77 persen.

Saham-saham yang menguat dan sebagai penggerak indeks saham antara lain saham VINS naik 24 persen ke level Rp 96 per saham, saham BULL menguat 12 persen ke level Rp 144 per saham, dan saham GWSA menguat 10 persen ke level Rp 115 per saham.

Saham-saham tertekan antara lain saham DKFT melemah 9,97 persen ke level Rp 262 per saham, saham RBMS susut 8,7 persen ke level Rp 63 per saham, dan saham PICO merosot 8 persen ke level Rp 165 per saham.

Di bursa Asia Indeks MSCI Asia Pasifik turun 0,5 persen pada pukul 09.19 waktu Tokyo Jepang. Jika penurunan terus terjadi maka kinerja hari ini akan menjadi kerugian Indeks MSCI Asia Pasifik terbesar sejak 16 Maret atau sejak pekan lalu.

Indeks Topix Jepang juga melemah 0,6 persen. Dengan penurunan ini maka Indeks Topix Jepang telah melemah selama dua hari berturut-turut. Untuk Indeks Nikkei Jepang juga turun 0,4 persen.

Analis PT BNI Securities Thennesia Debora menjelaskan, pada perdagangan kemarin IHSG kembali ditutup melemah 0,04 persen ke level 4.854. Pelemahan IHSG ini seiring dengan pelemahan yang terjadi pada mayoritas indeks global dan regional Asia.

"Aksi teror yang terjadi di Brussels tidak terlalu memberikan dampak yang signifikan bagi pergerakan IHSG kemarin," tuturnya. Hal tersebut terlihat dari pembelian bersih yang dilakukan oleh investor asing sebesar Rp 332 miliar pada perdagangan kemarin.

"Kami memprediksikan pergerakan indeks hari ini akan kembali tertekan karena penurunan harga minyak dunia yang berimbas pada terkoreksinya saham-saham berbasis energi dan komoditas," tambahnya. Saham pilihan BNI Securities hari ini antara lain BBRI, TLKM dan HMSP. (Gdn/Nrm)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya