Merck Harap Kenaikan Penjualan Obat di BPJS Kesehatan

PT Merck Tbk juga akan menambah produk untuk mendorong penjualan obat.

oleh Achmad Dwi Afriyadi diperbarui 29 Mar 2016, 17:50 WIB
Diterbitkan 29 Mar 2016, 17:50 WIB
Pabrik obat
Pabrik obat

Liputan6.com, Jakarta - Manajemen PT Merck Tbk berharap kontribusi produk obat ke BPJS Kesehatan akan semakin meningkat. Hal tersebut untuk mendongkrak penjualan obat perseroan.

Penjualan Merck sebanyak Rp 983,4 miliar pada 2015 atau meningkat dari tahun sebelumnya Rp 863,2 miliar. Dari Rp 983,4 miliar, kontribusi obat resep atau biopharma sebesar Rp 438 miliiar, obat bebas atau konsumen Rp 455,1 miliar, dan lainnya Rp 90,2 miliar.

Direktur PT Merck Tbk Evie Yulin‎ mengatakan, kontribusi penjualan ke BPJS Kesehatan sebanyak 25 persen dari total penjualan biopharma.
‎

"Tahun 2015 kontribusi produk yang masuk BPJS terhadap total sales biopharma 25 persen. Jadi kita harapkan tahun 2016 paling tidak kontribusi sama," kata dia di Jakarta, Selasa (29/3/2016).

Selain itu, pihaknya akan bekerja sama dengan pemerintah untuk mendorong penjualan obat. Perseroan akan menambah jumlah produk.

"Kita bekerja lagi dengan pemerintah untuk Kementerian Kesehatan  menambah produk yang mungkin belum bisa kita sebutkan.‎ Karena saat ini belum ada kepastiannya," kata Evie.

Sementara itu, Direktur ‎Pabrik PT Merck Tbk Arryo Aritrixso Wachjuwidajat menuturkan, pihaknya akan memperluas ‎pasar ekspor. Meski tidak menyebutkan angka, di tahun lalu perseroan telah membuka pasar untuk Panama dan Yunani. Tahun ini, dia mengatakan akan menjajaki pasar baru di Timur Tengah dan Afrika.

"‎Negara karena banyak banget yang saya ingat Bahrain, Saudi Arabia dan Kenya," tutur Arryo.

Pihaknya menuturkan akan mendatangkan mesin serta pengembangan infrastruktur sehingga produksi bisa naik sampai 35-40 persen. Akan tetapi, perseroan belum dapat jelaskan detil besaran jumlah belanja modal.

"‎Tahun 2015 belanja modal Rp 41 miliar. Angka pasti 2016 belum bisa (disebutkan), secara umum akan di kisaran angka sama tahun lalu," ujar dia. (Amd/Ahm)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya