Liputan6.com, Jakarta - PT Duta Intidaya Tbk resmi menjadi emiten ke-7 yang mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tahun ini. Duta Intidaya tercatat dengan kode saham DAYA.
Dikutip dari situs BEI, Selasa (28/6/2016), pada perdagangan perdananya, DAYA dibuka pada level Rp 191 per saham atau naik Rp 11 atau 6,11 persen dari harga penawaran Rp 180 per saham. Pada perdagangan saham perdana ini saham DAYA sempat menyentuh harga tertinggi di Rp 192 dan terendah di Rp 185.
Saham DAYA ditransaksikan dengan frekuensi 387 kali dengan volume 18,54 juta. Nilai transaksi pada perdagangan saham perdana ini sebesar Rp 3,52 miliar.
Advertisement
Duta Intidaya melepas 478,04 juta saham dengan nilai nominal Rp 100 dalam penawaran saham perdana atau initial public offering (IPO). Perseroan menetapkan harga penawaran saham perdana sebesar Rp 180 per saham.
Baca Juga
Dalam penawaran saham perdana ini, Duta Intidaya telah menunjuk PT Trimegah Securities Tbk sebagai penjamin pelaksana emisi efek. Sedangkan yang bertindak sebagai penjamin emisi efek antara lain PT Erdikha Elit Sekuritas, PT Equator Securities, PT Lautandhana Secunrindo, PT Hasta Dana Sekuritas Indonesia, PT Victoria Securities Indonesia, dan PT Yulie Sekurindo Tbk.
Duta Intidaya mengadakan program alokasi saham karyawan atau employee stock allocation (ESA). Perseroan menawarkan saham sebanyak 0,50 persen dari jumlah saham yang ditawarkan dalam IPO sebanyak 2,39 juta saham.
Perseroan bergerak di bidang ritel produk kesehatan dan kecantikan sejak 2005 ini memiliki 47 gerai di Jawa. Perseroan akan fokus menambah gerai di luar Jawa. Adapun 47 gerai berada di Banten, Jakarta, Jawa Barat dan Jawa Tengah.
Emiten yang juga telah melantai di BEI sebelum Duta Intidaya adalah PT Sillo Maritime Perdana Tbk. Perusahaan yang bergerak di sektor maritim ini tercatat dengan kode saham SHIP.
Pada saat perdagangan saham perdana pada 16 Juni 2016 lalu, SHIP dibuka pada level Rp 162 atau Rp 22 dari harga penawaran Rp 140. Lebih lanjut, pada perdagangan saham perdana ini saham SHIP ditransaksikan sebanyak 59 kali, dengan volume 40 ribu lot. Nilai transaksi pada perdagangan saham perdana ini sebesar Rp 600 juta.
BEI sendiri menargetkan ada 35 emiten baru pada 2016 ini. Oleh karena itu, manajemen BEI sedang memikirkan beberapa terobosan agar target tersebut bisa tercapai.
Direktur Utama BEI Tito Sulistio mengatakan untuk mencapai tersebut seharusnya waktu yang dibutuhkan calon emiten untuk menawarkan saham perdananya atau initial public offering lebih cepat.
"Kita tidak bicara kemudahan, tapi kecepatan. Prosesnya sama tapi bisa lebih cepat. Sekarang 10-18 minggu harapannya 11-12 minggu. Tapi itu kembali ke kesiapan emiten itu sendiri. Kalau siap 11 minggu bisa," kata dia.
**Ingin mendapatkan informasi terbaru tentang Ramadan, bisa dibaca di sini.