Liputan6.com, New York - Wall Street mampu menguat pada penutupan perdagangan Selasa (Rabu pagi waktu Jakarta). Indeks Nasdaq bahkan mencetak rekor tertinggi meskipun volume perdagangan tak begitu besar.
Mengutip Reuters, Rabu (10/8/2016), Dow Jones Industrial Average (DJIA) naik 3,76 poin atau 0,02 persen ke angka 18.533,05. Indeks S&P 500 menguat 0,85 poin atau 0,04 persen ke angka 2.181,74. Indeks Nasdaq melonjak 12,34 poin atau 0,24 persen ke angka 5.225,48.
Advertisement
Baca Juga
Indeks Nasdaq mampu membukukan kinerja paling menarik sepanjang perdagangan pada Selasa. Padahal volume perdagangan cukup tipis. Tercatat, volume perdagangan di Wall Street hanya 5,99 miliar pada perdagangan Selasa ini. Padahal rata-rata harian perdagangan saham di bursa AS tercatat 6,48 miliar.
Sedangkan penguatan Indeks S&P 500 tertahan karena sebelumnya memang telah mengalami kenaikan yang cukup besar. Sejak Juni lalu hingga saat ini, Indeks S&P 500 telah menguat 7 persen. Investor pun saat ini sedang menimbang valuasi dari saham-saham yang masuk ke dalam indeks tersebut.
"Ada kemungkinan untuk konsolidasi tetapi kemudian akan kembali melaju ke level yang lebih tinggi lagi," jelas ekonom LPL Financial John Canally.
Ia melanjutkan, kemungkinan resesi di Amerika Serikat (AS) sangat rendah. Untuk yang lebih besar lagi atau kemungkinan resesi global juga cukup tipis karena saat ini bank-bank sentral di dunia telah menjalin kerja sama untuk mengatasi hal tersebut.
Pada perdagangan Selasa, investor di Wall Street mengabaikan keluarnya data produktivitas AS yang sebenarnya tak terduga. Pada kuartal II kemarin, produktivitas di AS mengalami penurunan sehingga mengganggu kemampuan perusahaan untuk merekrut pegawai-pegawai baru. (Gdn/Ndw)