Dorong Transaksi Saham, SRO Bentuk Perusahaan Pendanaan Sekuritas

SRO mendirikan perusahaan pendanaan sekuritas untuk biayai perusahaan sekuritas yang melakukan transaksi margin.

oleh Achmad Dwi Afriyadi diperbarui 27 Des 2016, 19:30 WIB
Diterbitkan 27 Des 2016, 19:30 WIB
20151117-Pasar-Modal-Jakarta-AY
Peserta mengikuti cara berinvestasi Mandiri Skuritas di Bursa Efek Jakarta, Selasa (17/11). Mandiri Sekuritas terus mendorong pertumbuhan jumlah investor pasar modal di Indonesia. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Self Regulatory Organization (SRO) mendirikan perusahaan pendanaan sekuritas bernama PT Pendanaan Efek Indonesia (PEI) menjelang akhir 2016. Perusahaan ini untuk membiayai perusahaan sekuritas yang melakukan transaksi margin.

Direktur Utama PT Bursa Efek Indonesia (BEI) Tito Sulistio mengatakan, perusahaan ini dibentuk oleh BEI, PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI), dan PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia (KPEI) dengan modal ditempatkan Rp 250 miliar dan bakal ditingkatkan menjadi Rp 1 triliun. Tito mengatakan, porsi kepemilikan untuk perusahaan tersebut hampir merata.

"Tapi satu lembar saham golden share yang dimiliki BEI yang bisa menentukan direksi, komisaris, dividen dan sebagainya," kata dia di Gedung BEI, Selasa (27/12/2016).

Tito melanjutkan, pembentukan perusahaan ini untuk mengoptimalkan transaksi investor. Dia bilang, hal ini sejalan dengan rencana untuk menambah saham yang dilakukan secara margin.

"Artinya margin sekarang hanya 45 saham, LQ45. Dengan persetujuan OJK kita sudah siap merelaksasi sehingga nanti akan ada 200 perusahaan bisa mendapatkan pendanaan margin, ikut margin," ujar dia.

Dia menuturkan, sebagai tahap awal akan memberikan fasilitas pendanaan pada perusahaan sekuritas dengan modal kerja bersih disesuaikan (MKBD) di atas Rp 250 miliar. Adapun dana yang diterima Rp 100 miliar.

"Kita dengan SRO membuat securities financing di mana awalnya semua perusahaan yang MKBD  di atas Rp 250 miliar akan kita berikan financing Rp 100 miliar per perusahaan untuk mendanai margin lebih dari 200 perusahaan listed," ujar dia.

 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya