Liputan6.com, Jakarta - Manajemen PT Bumi Resources Tbk (BUMI) memprediksi dapat mencatatkan kenaikan pendapatan menjadi US$ 101,6 juta pada 2016. Di periode sama tahun 2015, perseroan membukukan pendapatan US$ 40,50 juta.
Selain itu, perseroan juga mencatat rugi bersih sekitar US$ 2,18 miliar pada 2015. Pendapatan itu didorong dari penjualan batu bara naik 10,6 persen menjadi 87,7 juta pada 2016 dari periode 2015 di kisaran 79,3 juta ton.
Penjualan Arutmin naik 15,3 persen menjadi 28,6 juta ton pada 2016 dibandingkan dengan 24,8 juta ton pada 2015. Penjualan KPC naik 8,4 persen menjadi 59,1 juta ton pada 2016 dibandingkan dengan 54,6 juta ton pada 2015.
Advertisement
Dalam keterangan tertulis, Jumat (10/2/2017), Direktur PT Bumi Resources Tbk Dileep Srivastava menuturkan, perseroan meningkatkan jumlah batu bara yang ditambang sebesar 6,5 persen menjadi 86,5 juta ton pada 2016 dibandingkan periode 2015 di kisaran 81,2 juta ton.
Baca Juga
Bila dilihat dari kinerja kuartalan, perseroan mencatatkan penjualan batu bara gabungan naik 10,2 persen menjadi 23,1 juta ton pada kuartal IV 2016 dibandingkan periode kuartal IV 2015 di kisaran 20,9 juta ton. Untuk volume produksi batu bara yang ditambang sebesar 12,3 persen menjadi 23,8 juta ton pada kuartal IV 2016.
Realisasi harga rata-rata pada 2016 mencapai US$ 42,1 per ton dibandingkan dengan US$ 44 per ton pada 2015. Angka realisasi harga rata-rata itu susut 6 persen. "Ini lantaran kondisi pasar dan eksekusi beberapa kontrak yang telah dibuat sebelumnya," ujar dia.
Namun, harga jual rata-rata menunjukkan tren meningkat pada kuartal IV 2016 menjadi US$ 47,7 per ton dibandingkan kuartal IV 2015 di kisaran US$ 42,1 per ton.
Perseroan pun cukup yakin kondisi batu bara akan membaik pada 2017. Harga batu batu bara saat ini berkisar US$ 80 per ton.
"Kami harap mampu meningkatkan produksi antara 5 persen-7 persen. Harga jual batu bara rata-rata paling tidak 30 persen lebih tinggi dari tingkat harga pada 2016," kata Dileep.
Ada pun 60 persen dari volume penjualan telah disepakati. Diharapkan volume penjualan mampu meningkat menjadi 75 persen pada akhir kuartal I 2017. Ini didukung dari finalisasi beberapa kontrak tahunan dengan pihak Jepang.
Pada penutupan perdagangan saham sesi pertama Jumat pekan ini, saham PT Bumi Resources Tbk stagnan di level Rp 434 per saham. Total frekuensi perdagangan saham 2.945 kali dengan nilai transaksi Rp 58,7 miliar.