Liputan6.com, Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan melemah pada perdagangan Selasa pekan ini. IHSG melemah lantaran telah menguat cukup tinggi sejak Indonesia memperoleh predikat investment grade dari Standard and Poor's (S&P).
Analis PT Reliance Securities Lanjar Nafi memperkirakan IHSG akan bergerak pada support 5.687 dan resistance 5.792. "Diperkirakan IHSG akan kembali tertekan," kata dia di Jakarta, Selasa (23/5/2017).
IHSG turun tajam pada perdagangan saham kemarin. IHSG bertengger di level 5.749,45 atau susut 42,44 poin (0,73 persen). "Indeks sektor konsumer yang memimpin pelemahan dengan turun 2,51 persen disusul oleh indeks pertambangan 1,17 persen. Sedangkan indeks properti yang menahan dengan menguat 1,13 persen," ujar dia.
Advertisement
Baca Juga
Dia menuturkan, IHSGÂ dibayangi oleh aksi ambil untung (profit taking) investor. Menurutnya, investor telah masuk fase jenuh beli saham. "Terlihat investor domestik melakukan penjualan dengan catat net buy investor asing sebesar Rp 671,92 miliar," ujar dia.
Lanjar merekomendasikan PT Ace Hardware Tbk (ACES), PT AKR Corporindo Tbk (AKRA), PT Surya Semesta Internusa Tbk (SSIA), PT Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk (AISA).
Untuk diketahui, Pada penutupan perdagangan saham, Senin 22 Mei 2017, IHSG melemah 42,43 poin atau 0,73 persen ke level 5.749,44. Indeks saham LQ45 juga melemah 0,98 persen ke 960,843.
Ada 162 saham melemah sehingga mendorong IHSGÂ ke zona merah. Adapun 184 saham menguat dan 106 saham lainnya diam di tempat.
IHSG sempat berada di level tertinggi 5.874,43 dan terendah 5.743,38. Transaksi perdagangan saham cukup ramai. Total frekuensi perdagangan saham sekitar 372.453 kali dengan volume perdagangan 9,9 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 8,1 triliun. (Amd/Gdn)