Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak melemah pada pembukaan perdagangan Selasa pekan ini. Aksi jual investor asing menjadi penekan indeks.
Pada pra pembukaan perdagangan Rabu (21/6/2017) pukul 08.55 WIB, IHSG bergerak melemah 19,81 poin atau 0,34 persen ke 5.772,08. Pada pembukaan pukul 09.00 WIB, IHSG masih tetap melemah 11 poin atau 0,21 persen ke level 5.779,78. Indeks saham LQ45 turun 0,36 persen ke level 970,02. Seluruh indeks saham acuan berada di zona merah kecuali DBX yang naik 0,72 persen ke 897,62.
Pada awal sesi perdagangan, IHSG sempat berada di level tertinggi 5.785,08 dan terendah 5.771,57. Ada sebanyak 55 saham menguat tetapi tak mampu mendorong IHSG ke zona hijau. Sedangkan 70 saham melemah. Di luar itu, 84 saham diam di tempat.
Advertisement
Total frekuensi perdagangan saham sekitar 9.971 kali dengan volume perdagangan 150 juta saham. Nilai transaksi harian saham sekitar Rp 165,2 miliar. Investor asing melakukan aksi jual sekitar Rp 19 miliar di pasar reguler. Posisi dolar Amerika Serikat di kisaran Rp 13.296.
Baca Juga
Secara sektoral, sebagian besar sektor saham melemah yang dipimpin oleh sektor saham tambang yang turun 0,43 persen. Disusul sektor saham infrastruktur yang melemah 0,27 persen.
Saham-saham yang catatkan top gainers, antara lain saham ARMY naik 50 persen ke level Rp 450, kemudian HRTA naik 50 persen ke level Rp 450 per saham, dan saham MAPB mendaki 50 persen ke level Rp 2.520 per saham.
Adapun saham-saham top losers antara lain saham MKTR turun 15,20 persen ke level Rp 400 per saham, saham MKNT merosot 14,89 persen ke level Rp 720 per saham, dan saham HDFA tergelincir 8,26 persen ke level Rp 200 per saham.
Analis PT BNI Securities Ankga Adiwirasta menjelaskan, indeks Dow Jones pada perdagangan Selasa kemarin ditutup melemah 0,29 persen ke level 21.467,14. Sementara indeks S&P 500 juga ditutup melemah 0,67 persen ke level 2.437,03.
"Indeks bergerak melemah didorong oleh pelemahan yang terjadi di saham sektor energi. Harga minyak berada di level US$ 43,23 per barel atau turun 2,19 persen pada perdagangan kemarin," jelas dia.
Sementara itu bursa Asia pada pembukaan perdagangan Rabu ini dibuka dalam teritori negatif. Indeks Nikkei dibuka melemah 0,27 persen ke level 20.180,42. Indeks melemah diiringi penguatan yang terjadi pada nilai tukar yen terhadap dolar AS yang menyentuh level 111 yang menjadi katalis negatif terhadap produk ekspor Jepang.
Sementara itu potensi pelemahan diprediksi terjadi di bursa saham Indonesia. Pelemahan yang terjadi di pasar saham AS dan Asia berpotensi menekan IHSG. "Namun demikian potensi pergerakan IHSG diprediksi masih dalam kecenderungan mix," jelas dia.
Indeks diprediksi akan berada di rentang 5.760-5.820 dengan support di level 5.748, dengan saham pilihan diantaranya BMRI, INDF, PGAS, DOID, ASII, PWON.
Tonton Video Menarik Berikut Ini: