Kekacauan di Gedung Putih Tekan Wall Street

Dow Jones Industrial Average (DJIA) turun 76,22 poin atau 0,35 persen menjadi ditutup 21.674,51.

oleh Arthur Gideon diperbarui 19 Agu 2017, 05:31 WIB
Diterbitkan 19 Agu 2017, 05:31 WIB
Dow Jones Industrial Average (DJIA) turun 76,22 poin atau 0,35 persen menjadi ditutup 21.674,51.
Dow Jones Industrial Average (DJIA) turun 76,22 poin atau 0,35 persen menjadi ditutup 21.674,51.

Liputan6.com, Jakarta - Wall Street berakhir di zona merah pada perdagangan Jumat (Sabtu pagi waktu Jakarta). Penyebab pelemahan bursa saham di Amerika Serikat (AS) tersebut karena kekacauan yang terjadi di Gedung Putih.

Mengutip Reuters, Sabtu (19/8/2017), Dow Jones Industrial Average (DJIA) turun 76,22 poin atau 0,35 persen menjadi ditutup 21.674,51. S&P 500 kehilangan 4,46 poin atau 0,18 persen menjadi 2.425,5. Sedangkan Nasdaq Composite turun 5,39 poin atau 0,09 persen menjadi 6.216,53.

Sepanjang pekan ini, S&P 500 tertekan hingga lebih dari 1,5 persen. Ini adalah pertama kalinya sejak Donald Trump terpilih menjadi Presiden AS.

"Koreksi ini saya melihatnya tidak akan terlalu lama. Ini terjadi karena adanay keraguan pelaku pasar terhadap janji-janji Trump," jelas analis Cozad Asset Management, Champaign, Illinois, AS, J Bryant Evan.

Goyangan terakhir yang terjadi di Gedung Putih adalah Kepala Strategi Donald Trump, Steve Bannon hengkang ada Jumat 18 Agustus 2017.

Sekretaris Pers Gedung Putih Sarah Huckabee Sanders mengonfirmasi hal tersebut, namun tak dijelaskan apakah Bannon mengundurkan diri atau dipecat.

"Kepala Staf Gedung Putih John Kelly dan Steve Bannon telah menyepakati bahwa ini adalah hari terakhir bagi Steve. Kami sangat berterima kasih atas pengabdiannya dan mendoakan yang terbaik," kata Sanders.

Dua sumber Gedung Putih mengatakan kepada CNN, Bannon awalnya diberi opsi untuk mundur. Namun belakangan ia dipaksa keluar alias dipecat.

Donald Trump dikabarkan beberapa kali menjadikan Bannon sasaran kemarahannya. Pada Kamis malam lalu misalnya, sang miliarder nyentrik marah besar pada penasihat seniornya itu.

Tonton Video Menarik Berikut Ini:


POPULER

Berita Terkini Selengkapnya