Bakal Tutup Dua Gerai, Intip Gerak Saham Matahari

Saham PT Matahari Department Store Tbk berada di zona merah pada sesi pertama perdagangan saham Senin pekan ini.

oleh Agustina Melani diperbarui 18 Sep 2017, 12:25 WIB
Diterbitkan 18 Sep 2017, 12:25 WIB
20160331- Festival Pasar Modal Syariah 2016-Jakarta- Angga Yuniar
Sebuah layar tentang tabel saham dipajang saat Festival Pasar Modal Syariah 2016, Jakarta, Kamis (31/3). Pertumbuhan pangsa pasar saham syariah lebih dominan dibandingkan dengan nonsyariah. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Laju saham PT Matahari Department Store Tbk (LPPF) berada di zona merah pada awal pekan ini. Meski demikian, tekanan terhadap saham PT Matahari Department Store Tbk hanya sementara.

Berdasarkan data RTI, Senin (18/9/2017) pukul 11.52 WIB, pada sesi pertama perdagangan, saham LPPF turun 2,21 persen ke posisi Rp 9.975 per saham.

Selama sesi pertama, IHSG sempat berada di level tertinggi 10.225 dan terendah 9.750. Total frekuensi perdagangan saham sekitar 1.591 kali dengan nilai transaksi harian saham Rp 36,2 miliar.

Namun, tekanan saham LPPF mulai terbatas. Pada penutupan sesi pertama perdagangan, saham LPPF susut 1,96 persen ke posisi Rp 10.000. Saham LPPF ditransaksikan sekitar 1.614 kali dengan nilai transaksi Rp 36,2 miliar.

Sementara itu, laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) susut 0,07 persen atau 4,29 poin ke posisi 5.868,09.

Ada sebanyak 140 saham melemah sehingga menekan IHSG. Sedangkan 134 saham menguat dan 127 saham lainnya diam di tempat.

Total frekuensi perdagangan saham sekitar 170.971 kali dengan nilai transaksi Rp 2,9 triliun. Volume perdagangan saham 4,4 miliar saham.

"Tidak ada sentimen signifikan. Namun ada kabar penutupan dua gerai jadi saham Matahari Department Store kena imbasnya. Pelaku pasar respons negatif," ujar Analis PT Binaartha Sekuritas Reza Priyambada, saat dihubungi Liputan6.com.

Ia menuturkan, tekanan terhadap saham PT Matahari Department Store Tbk hanya sementara. Reza mengatakan, prospek emiten ritel tergantung dari daya beli masyarakat dan minat masyarakat terhadap produk-produk yang ditawarkan. Reza menilai, saat ini daya beli masyarakat masih ada. Akan tetapi, emiten ritel hadapi tantangan dengan maraknya bisnis e-commerce.

"Emiten ritel terpengaruh dari penjualan lewat online," ujar Reza.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

 

Matahari Bakal Tutup Dua Gerai

Seperti diketahui, PT Matahari Department Store Tbk (LPPF) akan menutup dua gerai di Pasaraya Blok M dan Manggarai pada akhir September 2017.

Sekretaris Perusahaan PT Matahari Department Store Tbk Miranti Hadisusilo menuturkan, penutupan dua gerai itu lantaran kinerja gerai yang belum sesuai target perseroan. Penutupan gerai di Blok M dan Manggarai dilakukan pada akhir September 2017.

"Matahari Department Store Pasaraya Blok M dan Manggarai akan tutup per akhir bulan September. Ini karena kinerja mal yang sepi sehingga akibatkan kinerja kedua gerai tidak sesuai target manajemen," ujar Miranti saat dihubungi Liputan6.com, Jumat (15/9/2017).

Ia menuturkan, jumlah pengunjung yang tak sesuai target membuat kinerja dua gerai tersebut tidak sesuai target penjualan. Seperti diketahui, gerai Matahari di Pasaraya baru dibuka pada 2015.

Hingga kini, PT Matahari Department Store Tbk memiliki 157 gerai. Miranti menuturkan, pihaknya akan membuka 1-3 gerai lagi hingga akhir tahun. "Kami akan buka gerai lagi satu di Jawa dan dua di luar Jawa," kata Miranti.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya